Analisa Usaha Pembenihan Ikan Lele
-
Biaya Investasi
- 3 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,- = Rp. 450.000,-
- Selang 15 meter @Rp.2.500,- = Rp. 37.500,-
- Ember karet 2 buah @Rp.10.000,- = Rp. 20.000,-
- Gayung 1 buah @Rp. 5000,- = Rp. 5.000,-
- Lamit 1 buah @Rp.15.000,- = Rp. 15.000,-
Jumlah = Rp. 527.500,-
-
Biaya Produksi
- Bibit lele 5000 ekor @Rp.300,- = Rp.1.500.000,-
- Pakan selama 3 bulan = Rp. 337.000,-
- Obat-obatan selama 3 bulan = Rp. 50.000,-
- Tenaga Kerja = Rp. 900.000,-
- Biaya Penyusutan/ periode Rp.527.500 : 10 = Rp. 52.750,-
- Biaya lain-lain = Rp. 100.000,-
Jumlah = Rp.2.939.750,-
Perkiraan Hasil Panen :
70% x 5000 : 7 = 500 kg x Rp. 7000, = Rp. 3.500.000,-
Pendapatan = Rp. 3.500.000 – 2.939.75 = Rp. 560.250,-
BEP = Rp. 2.939.750 : 500 = Rp. 5879.5
Nah, itu analisa usaha secara umum dengan perhitungan 5000 bibit lele yang di tanam. Sekarang analisa usaha yang bener2 gw alami dalam arti kata apa adanya saja.
Analisa Usaha Skala Kecil (Real)
-
Biaya investasi
Lahan Tanah (saya tanggung) = Rp. 0,-
2 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,- = Rp. 300.000,-
Bambu (saya tanggung) = Rp. 0,-
Paku 1 kg = Rp. 8.000,-
Tukang (saya sendiri) = Rp. 0,-
Jumlah = Rp. 308.000,-
-
Biaya Produksi
- Bibit/benih 1000 ekor @Rp.300,- = Rp. 300.000,-
- Pakan :
- Pakan bulan pertama 5kg @Rp. 10.000,- = Rp. 50.000,-
- Pakan selanjutnya 1Bal @Rp. 180.000,- = Rp. 180.000,-
- Biaya obat/lain-lain = Rp. 50.000,-
- Jumlah = Rp. 580.000,-
- Jumlah modal awal = Rp. 888.000,-
- Diperkirakan panen 1 kolam 150 kg
- Harga lele /bulan Mei 2008 = Rp. 9.000/kg (harga bisa berubah sewaktu-waktu) 150 X 9.000 = Rp.1.350.000,-
- Pemasukan/panen = Rp.1.350.000,-
- Keuntungan/panen = Rp. 1.350.000 – Rp. 888.000 = Rp. 462.000,-
Itu analisa usaha untuk panen pertama. Untuk panen-panen selanjutnya jelas lebih besar karena tidak memerlukan biaya investasi lagi. Oya, kata2 “saya tanggung” itu artinya gw tidak mengeluarkan biaya untuk itu. beruntung banget di rumah ada lahan sedikit dan kebun bambu.
Ternak Lele dengan Drum Plastik
- Menantang Kondisi ekonomi saat ini haruslah lebih ulet dan berani mencoba segala usaha yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya oleh kita.
- Saya juga tidak pernah memiliki cita cita menjadi peternak lele.
- Tetapi tidak ada salahnya bila kita mencoba usaha untuk menambah penghasilan melalui ternak lele.
Dipilih ternak lele karena :
- Biaya investasi murah
- Lahan tidak perlu lebar
- Hasil ternak dapat diharapkan
Ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Hewan yang di Amerika Serikat disebut Cat Fish ini benar-benar berpotensi memuaskan hobi memelihara binatang dan mendatangkan pemasukan tambahan bagi Anda.
Kali ini saya menggunakan Drum Plastik bekas, yang mudah didapat di jln barito semarang,
Kalo menggunakan Drum Galvanis lebih murah, tetapi mudah karatan.
Drum plastik ukuran 200 liter dapat dibeli seharga Rp.200.000,-
Kemudian saya isi dengan tanah + pupuk kandang 0.5 kg
Drum yang sudah saya isi tanah dan pupuk kandang saya diamkan 2 minggu, keluar jentik-jentik, dan jasad renik.
Setelah itu saya masukan benih lele ukuran 7-10 cm, yang dapat dibeli seharga Rp.150,- per ekor.
Drum saya isi 250 ekor bibit lele.
Jangan kaget bila awal-awal hari ada yang mati.
Setiap hari 3 kali diberi makan pelet.
Setelah 3 bulan, lele akan tumbuh dengan ukuran 1 kg berisi 6 – 8 ekor.
Saat ini 1 kg lele dibeli seharga Rp.10.500,-
1 Drum lele dapat menghasilkan 30 kg sehingga didapat Rp.315.00,-
Saya setiap seminggu sekali mengganti air, karena drum yang saya gunakan tidak menggunakan filter air.
Apabila terlambat dalam mengganti air, lele akan muncul ke permukaan. karena air keruh dan berbau amoniak, dapat menyebabkan ikan mati.
Tips Keberhasilan Usaha
Tebar lele, bisa diawali dgn tebar ukuran 2-3 cm dgn kapadatan 100-150 ekor/m2, pilih lokasi dgn suhu > 26 C. Jadikan warna air menjadi hijau daun utk suplai O2 lbh baik, dgn cara pemupukan & aplikasi probiotik. Umur 90 hari akan di dpt 140 gr ( 7ekor/Kg). dgn kepadatan itu kolam dari terpal atau beton. Sebenarnya dgn teknologi probiotik tebar lele sudah mampu sampai 400 – 500 ekor/m3. tetapi diperlukan kepiawaian dalam manajemen pengelolaan kualitas air.
Untuk ternak lele dgn tebar bibit 10.000 ekor ukuran 10-12 cm harga di pasaran Rp.250-300/ekor setidaknya diperlukan lahan 100 m2, jumlah pakan pelet 1 ton jika konversi pakan menjadi daging 90 % diestimasikan kita mendpt hasil 900 kg, masa pemeliharaan 60-80 hari.Sebaiknya pada saat 30-40 hari stlh tebar benih dilakukan sortir, krn mulai banyak bibit yg bertubuh bongsor yg sering meng-kanibal ikan yg lain.
Bentuk fisik kolam tdk terlalu utama, baik itu kolam tembok ataupun tanah. yang diutamakan dlm ternak lele adalah kualitas benih, air dan pakan.Benih sebaiknya beli dari pembenih lele langsung dan mulai dari benih yg agak besar contohnya ukuran 10-12 cm dgn kepadatan 100-150 ekor/m2, air bebas pencemaran bisa berasal dari air sungai, sumur, PAM yg sudah diendapkan.
Kolam sebaiknya diberi pupuk kandang,urea,tsp dan didiamkan minimal 1 minggu agar terbentuk pakan alami berupa plankton, kolam harus dalam kondisi air tdk jalan krn lele rentan terhadap perubahan air yang terus menerus dan lele akan selalu meloncat kearah sumber air mengalir. kedalaman kolam sebaiknya 120 cm dgn ketinggian air 80 cm.pakan utama sebaiknya menggunakan pakan pabrik dgn kandungan protein >32% dan dpt diberi pakan tambahan berupa limbah peternakan ayam spt bangkai ayam,usus,telur yg gagal tetas dng terlebih dahulu dibakar/direbus.
Ukuran kolam 10×10M2 ditanami benih 10.000 ekor, diberi pakan 4 kali sehari dan 40 hari kemudian panen sekitar 1,2 ton. Kedalaman air sekitar 80 cm, kolam tidak dibeton tapi cukup tanah alami. 2 minggu setelah tabur benih, ikan dipisah-pisahkan yang ukuran besar dan yang kecil. Oya jenis lele silangan antara patin dan dumbo, saya lihat warna ikan agak putih tidak seperti lele biasa dan tidak matil, juga tidak meng-kanibal yang lainnya. Harga benih sekitar Rp. 250/ekor, hasil diskusi dengan peternak nih, total biaya sekitar 7,5 juta (Bibit+Pakan), 40 hari tanam menghasilkan sekitar 10 Juta.
Tips membuat pakan tambahan untuk lele, peternak lele bisa mencobanya, dengan bahan :
- Ampas tahu
- Katul (dedek halus) dari padi
- Ikan Asin BS(dihaluskan)lebih bagus di rebus
dgn perbandingan 10:5:1, Jadi setiap 10 kg ampas tahu,+5kg katul,+ 1kg ikan asin bs aduk jd satu, berikan sesuai kebutuhan.
Kolam Terpal
- Biaya Investasi :
- 1 buah kolam terpal ukuran 3x2x1m : @Rp. 320.000,- = Rp. 320.000,-
- Bambu = Rp. 100.000,-
Jumlah = Rp. 420.000,-
- Biaya Produksi :
- Bibit lele 2000 ekor @Rp.300,- = Rp. 600.000,-
- Pakan selama 3 bulan = Rp. 150.000,-
Jumlah = Rp. 750.000,-
- Perkiraan Hasil Panen :
- Persentase kematian ikan 30 % = 600 ekor
- 2000 ekor – 600 ekor = 1400 ekor
- Besar ikan lele konsumsi 7 ekor/kg
- Hasil panen 1 kolam = 1400 ekor : 7 = 200 kg x Rp. 10.000,- = Rp. 2.000.000,-
- Pemasukan/Panen = Rp. 2.000.000,-
- Keuntungan =
- Panen pertama = 2.000.000 – 1.170.000 = Rp. 830.000,-
- untuk panen selanjutnya = 2.000.000 – 750.000 = Rp. 1.250.000,-
Ikan lele siap panen berumur 3 bulan, kalau anda punya 3-4 kolam terpal maka bisa menjadi pendapatan rutin setiap bulan. Analisa tersebut untuk kolam terpal yang berukuran 3x2x1, bagaiman dengan kolam terpal yang lebih besar…??
Demikian penjelasan artikel diatas tentang Analisa Usaha Pembenihan Ikan Lele : Rencana, Nilai Jual & Modal semoga dapat bermmanfaat bagi pembaca setia Lahan.Co.Id