Budidaya Pare Hibrida
Benih Pare
Varietas yang tersedia adalah:
- SIAM F1
Keunggulan, tanaman vigor sedang, produksi tinggi, warna buah hijau muda.
- RADEN F1
Keunggulan, tanaman vigor baik, produksi tinggi, warna buah putih berbintik-bintik dan lebih tahan hama dan penyakit.
- GIOK F1
Keunggulan, vigor tanaman baik, produksi tinggi, warna buah hijau tua, tahan hama dan penyakit.
- LIPA F1
Cara Budidaya Tomat Cherry Secara Hidroponik
Persiapan Lahan
Tanah dibajak atau dicangkul dan kemudian dibuat bedengan dengan ukuran lebar 200 meter, panjang sesuai dengan kebutuhan. Kemudian diberi lubang tanam dengan jarak 75 – 100 m x 150 – 175 cm. Kemudian setiap lubang tanam diberi pupuk kandang dan pupuk dasar.
Persemaian
Media tanam dibuat dengan mencampur tanah dan kompos dengan perbandingan 2 : 1 dan dimasukan ke dalam polibag. Perlu diperhatikan pada saat menyemai:
- Ujung benih pare kulitnya dipangkas
- Direndam dalam air selama 24 jam
- Diperam dalam kertas koran atau kain yang lembut.
- Setelah berkecambah ditanam pada media polibag yang disediakan dengan kedalaman 2/3 benih atau ditanam langsung ke lapang
- Persemaian ditutup dengan kertas atau karung goni sampai berkecambah ke atas dan untuk di lahan langsung ditutup
- Persemaian disiram setiap pagi dan sore
- Bibit siap tanam umur 12-15 hari
Penanaman
Ada 2 sistem penanaman
- Penanaman tanpa persemaian
Benih yang berkecambah saat diperam ditanam langsung di lahan tanpa disemai dulu. Tanam kecambah 2/3 bagian dan ditutup dengan pelepah pisang sampai kecambah ke atas.
- Penanaman dengan persemaian
Benih hasil peraman disemai dulu dalam polibag selama 15 hari, penanaman dilakukan saat benih berdaun 2-4 helai. Penanaman sesuai dengan jarak tanam yang telah disediakan.
Pemeliharaan
- Penyulaman
Dilakukan secepat mungkin jika ada tanaman yang mati untuk mendapatkan keseragaman pertumbuhan. Paling lambat satu minggu setelah tanam.
- Pengairan
Dilakukan terutama pada musim kemarau setiap 3 – 5 hari sekali atau tergantung kondisi tanaman.
- Pemupukan
Diberikan pada umur 1 minggu setelah tanam berupa Urea 5 g/tan., KCl 4 g/tan. Dan SP 36 4 g/tan.. Selanjutnya diberikan 2 minggu sekali dengan jenis dan dosis yang sama. Pupuk daun dapat diberikan 1 minggu sekali.
- Pemasangan Turus.
Untuk menopong atau merambatkan tanaman. Apabila pemberian rambatan terlambat akan berpengaruh pada produksi. Adapun system rambatan sebagai berikut:
- Sistem tunggal, pada tiap-tiap barisan dipasang turus berdiri sejajar kearah samping dan diujung dipasang bamboo penguat yang dihubungkan dengan kawat.
- Sistem ganda, 2 baris tanaman digabungkan antara sisi kanan dan kiri. Sistem ini membutuhkan bamboo yang relatif banyak.
- Sistem para-para, system ini cukup efektif dibuat dan akan memberikan hasil atau produksi yang cukup dibandingkan dengan dua system sebelumnya, tetapi membutuhkan bambu yang banyak.
Hama dan Penyakit
- Ulat daun
Pada daun terdapat bekas gigitan. Pengendalian dilakukan dengan menyemprot insektisida Confidor, Tokuthion, Decis, Pegasus, Curacron dan sebagainya.
- Lalat buah
Larva lalat buah atau ulatnya menyerang buah muda kemudian menggerogoti buah hingga besar, akhirnya buah menjadi busuk. Pengendalian dilakukan dengan menyemprot tanaman dengan insektisida seperti pada ulat daun.
- Busuk batang
Disebabkan oleh jamur Fusarium, gejalanya terdapat busuk pada batang yang mengakibatkan tanaman layu dan akhirnya mati. Pengendaliannya dengan membuat drainase yang baik, fungisida yang dapat digunakan Preficur N, Dithane dan sebagainya.
- Bercak daun
Atau disebut juga Downy Mildew, banyak mengganggu tanaman paria dengan gejala daun mengering dan terdapat tepung putih di permukaan bawah daun. Penyakit ini dapat menurunkan produksi. Pengendalian dapat dilakukan dengan memotong daun terserang, mengatur kelembaban lahan dengan menjaga sanitasi dan drainase. Insektisida yang digunakan berupa insektisida kontakl maupun sistemik.
Panen
Tanaman paria dapat mulai dipanen pada umur 50 – 60 hari setelah semai, atau umur 45 – 50 hari setelah tanam. Pemanenan dapat dilakukan setiap 3 – 5 hari sekali, buah yang dipetik tergantung pada kebutuhan pasar.
Sekian penjelasan artikel diatas tentang Budidaya Pare Hibrida – Bibit, Jarak, Pemangkasan, Pupuk, Daun semoga bisa bermanfaat bagi pembaca setia Lahan.Co.Id