Cara Budidaya Jamur Tiram

Cara Budidaya Jamur Tiram

  • Sebelum melakukan penanaman, hal-hal yang menunjang budidaya jamur tiram harus sudah tersedia
  • Sebelum dicampur dengan media lain, serbu kayu dan dedak disterilisasi terlebih dahulu menggunakan oven selama 6-8 jam pada suhu 100 derajat C.
  • Sterilisasi baglog dilakukan dengan cara memasukkan baglog ke dallam autoclave atau pemanas/steamer dengan suhu 121 derajat C selama 15 menit.
  • Salah satu penentu keberhasilan budidaya jamur tiram adalah kebersihan dalam melakukan proses budidayanya
  • Selain pemeliharaan baglog, dalam budidaya jamur tiram juga perlu dilakukan perawatan untuk mencegah atau mengendalikan hama dan penyakit
  • Pemanenan merupakan kegiatan budidaya yang selalu dinantikan oleh pelaku usaha

budidaya-jamur-tiram


Usaha budidaya jamur tiram seringkali mengalami kegagalan karena teknik dan cara budidaya yang kurang benar. Meskipun gampang, perlu diperhatikan faktor-faktor seperti lingkungan, kebersihan, serta konsistensi selama perawatan. Jika faktor-faktor tersebut tidak bisa dipenuhi dengan baik maka hasilnya pun kurang optimal bahkan besar kemungkinan berpotensi mendatangkan kegagalan.


Jamur tiram putih berwarna putih agak krem dengan diameter tubuh 3-14 cm. Jamur ini memiliki miselium.  Tubuh buah jamur inilah yang bernilai ekonomis tinggi dan menjadi tujuan dari budidaya jamur tiram. Teknik budidaya jamur tiram mulai dari persiapan hingga pasca panen sangat perlu diperhatikan agar pelaku usaha benar-benar memahami sehingga lebih menguasai dalam pemeliharaan maupun pengendalian hama tanaman.


Syarat Tumbuh Jamur Tiram Putih

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram bisa berupa factor fisik, kimia ataupun biologi. Diantaranya yaitu suhu, pH, kelembaban, kandungan air, O2, CO2, kualitas kultur jamur (F0), dan kontaminan.


Selengkapnya Baca Juga: Syarat Tumbuh Jamur Tiram Putih


Persiapan Penanaman Jamur Tiram

Sebelum melakukan penanaman, hal-hal yang menunjang budidaya jamur tiram harus sudah tersedia, diantaranya rumah kumbung baglog, rak baglog, bibit jamur tiram, dan peralatan budidaya. Usahakan budidaya jamur tiram menggunakan bibit bersertifikat yang dapat dibeli dari petani lain atau dinas pertanian setempat. Peralatan budidaya jamur tiram cukup sederhana, harga terjangkau, bahkan kita bisa memanfaat peralatan dapur.


Untuk mengoptimalkan hasil dalam usaha budidaya jamur tiram di dataran rendah dapat dilakukan dengan modifikasi terhadap bahan media dan takarannya, yakni dengan menambah atau mengurangi takaran tiap-tiap bahan dari standar umumnya.Dalam usaha skala kecil, eksperimen dalam menentukan takaran bahan media merupakan hal yang sangat penting guna memperoleh takaran yang pas.


Hal ini mengingat jamur yang dibudidayakan di lingkungan tumbuh berbeda tentu membutuhkan nutrisi dan media yang berbeda pula tergantung pada kondisi lingkungan setempat.Hingga saat ini belum ada standar komposisi media untuk budidaya jamur tiram di dataran rendah, sehingga petani memodifikasi media dan lingkungan berdasarkan pengalaman dan kondisi masing-masing.


Sebagai media tumbuh jamur tiram, serbuk gergaji berfungsi sebagai penyedia nutrisi bagi jamur.Kayu yang digunakan sebaiknya kayu keras karena serbuk gergaji kayu jenis tersebut sangat berpotensi dalam meningkatkan hasil panen jamur tiram.  Hal ini karena kayu keras banyak mengandung selulosa yang dibutuhkan oleh jamur. Jenis-jenis kayu keras yang bisa digunakan sebagai media tanam jamur tiram antara lain sengon, kayu kampung, dan kayu mahoni.


Untuk mendapatkan serbuk kayu pembudidaya harus memperolehnya ditempat penggergajian kayu.Sebelum digunakan sebagai media biasanya sebuk kayu harus dikompos terlebih dahulu agar bisa terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna oleh jamur. Proses pengomposan serbuk kayu dilakukan dengan cara menutupnya menggunakan plastik atau terpal selama 1-2 hari. Pengomposan berlangsung dengan baik jika terjadi kenaikan suhu sekitar 50 derajat C.


Alternatif bahan yang bisa digunakan untuk mengganti serbuk kayu adalah berbagai macam ampas, misal ampas kopi, ampas kertas, ampas tebu, dan ampas teh.Namun, berdasarkan pengalaman petani jamur tiram di dataran rendah, media yang baik untuk digunakan tetap serbuk gergaji kayu.


Media berupa dedak/bekatul dan tepung jagung berfungsi sebagai substrat dan penghasil kalori untuk pertumbuhan jamur.Sebelum membeli dedak dan tepung jagung, sebaiknya pastikan dahulu bahan-bahan tersebut masih baru.Jika memakai bahan yang sudah lama dikhawatirkan sudah terjadi fermentasi yang dapat berakibat pada tumbuhnya jenis jamur yang tidak dikehendaki.


Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan dedak maupun teung jagung memberikan kualitas hasil jamur yang sama karena kandungan nutrisi kedua bahan tersebut mirip. Namun, penggunaan dedak dianggap lebih efisien karena bisa memangkas biaya dan cenderung mudah dicari karena banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak.Kapur (CaCo3) berfungsi sebagai sumber mineral dan pengatur pH.Kandungan Ca dalam kapur dapat menetralisir asam yang dikeluarkan meselium jamur yang juga bisa menyebabkan pH media menjadi rendah.


Artikel Terkait : Cara Membuat Bibit Jamur Tiram


Wadah yang digunakan untuk meletakkan campuran media adalah kantong plastik bening tahan panas (PE 0,002) berukuran 20 cm x 30 cm. Adapun komposisi media semai adalah serbuk gergaji 100 kg; tepung jagung 10 kg; dedak halus atau bekatul 10 kg; kompos 0,5 kg; kapur (CaCo3) 0,5 kg; dan air 50-60%. Ada dua hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan penanaman bibit jamur, yaitu sterilisasi bahan dan sterilisasi baglog.


Sterilisasi Bahan Dan Media Jamur Tiram

Sebelum dicampur dengan media lain, serbu kayu dan dedak disterilisasi terlebih dahulu menggunakan oven selama 6-8 jam pada suhu 100 derajat C. Dengan sterilisasi tersebut selain mengurangi mikroorganisme penyebab kontaminsasi juga menguranngi kadar air pada serbuk gergaji kayu. Dengan demikian, media menjadi lebih kering.Kedua bahan tersebut kemmudian dicampur dan diberi air sekitar 50—60% hingga adonan menjadi kalis dan bisa dikepal.Air berfungsi dalam penyerapan nutrisi oleh miselium.


Air yang digunakan harus air bersih untuk mengurangi resiko kontaminasi organisme lain dalam media. Dalam memasukkan media ke dalam plastik, media harus benar-benar padar agar jamur yang dihasilkan bisa banyak. Jadi pastikan bahwa bahan-bahan telah cukup padat di dalam plastik dengan cara menekan—nekan adonan hingga benar-benar padat, kemudian bagian atas kantong dipasang cincin paralon dan selanjutnya kantong plastik ditutup dengan sumbat kapas dan diikat dengan karet.


Sterilisasi Baglog Untuk Jamur

Sterilisasi baglog dilakukan dengan cara memasukkan baglog ke dallam autoclave atau pemanas/steamer dengan suhu 121 derajat C selama 15 menit. Untuk mengganti penggunaan autoclave atau streamer, dapat menggunakan drum dengan kapasitas besar atau mampu menampung sekitar 50 baglog dan dipanasi di atas kompor minyak atau dapat juga menggunakan oven.Memang, sterilisasi baglog menggunakan drum memakan waktu lebih lama, yaitu sekitar 8 jam, tetapi dianggap lebih menghemat biaya.


Setelah proses sterilisasi selesai, baglog kemudian didinginkan, yakni dengan mematikan alat sterilisasi dan membiarkan suhunya turun sedikit demi sedikit. Setelah proses pendinginan, baru kemudian dilakukan penanaman bibit jamur.


Penanaman Dan Pemeliharaan Jamur Tiram

Salah satu penentu keberhasilan budidaya jamur tiram adalah kebersihan dalam melakukan proses budidayanya, baik kebersihan tempat, alat, maupun pekerjanya. Hal ini karena kebersihan adalah hal yang mutlak harus dipenuhi. Untuk itu, tempat untuk penanaman sebaiknya harus dibersihkan dahulu dengan sapu, lantai dan dindingnya dibersihkan menggunakan disinfektan.


Alat yang digunakan untuk menanam juga harus disterilisasi menggunakan alkohol dan dipanaskan di atas api lilin. Selain itu, selama melakukan penanaman para pekerja juga idealnya menggunakan masker.Hal ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya kontaminasi.

Cara Budidaya Jamur Tiram


Dalam budidaya jamur tiram hal yang juga harus diperhatikan adalah menjaga suhu dan kelembaban ruang agar tetap pada standar yang dibutuhkan. Jika cuaca lebih kering, panas, atau berangin, tentu akan mempengaruhi suhu dan kelembaban dalam kumbung sehingga air cepat menguap.


Bila demikian, sebaiknya frekuensi penyiraman ditingkatkan.Jika suhu terlalu tinggi dan kelembaban kurang, bisa membuat tubuh jamur sulit tumbuh atau bahkan tidak tumbuh.Oleh karena itu, atur juga sirkulasi udara di dalam kumbung agar jamur tidak cepat layu dan mati. Pengaturan sirkulasi dapat dilakukan dengan cara menutup sebagian lubang sirkulasi ketika angin sedang kencang. Sirkulasi dapat dibuka semua ketika angin sedang dalam kecepatan normal. Namun, yang terpenting adalah jangan sampai jamur kekurangan udara segar.


Artikel Terkait : Budidaya Jamur Kancing


Pengendalian Hama Dan Penyakit Jamur Tiram

Selain pemeliharaan baglog, dalam budidaya jamur tiram juga perlu dilakukan perawatan untuk mencegah atau mengendalikan hama dan penyakit yang mungkin bisa menyerang jamur tiram. Hama dan penyakit yang menyerang jamur tiram tentu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan maupun jamur itu sendiri. Sehingga antara tempat budidaya yang satu dan yang lain, serangan hama penyakit kemungkinan dapat berbeda-beda.


Hama Dan Penyakit Jamur Tiramulat

Ulat merupakan hama yang paling banyak ditemui dalam budidaya jamur tiram. Ada tiga faktor penyebab kemunculan hama ini yaitu faktor kelembaban, kotoran dari sisa pangkal/bonggol atau tangkai jamur dan jamur yang tidak terpanen, serta lingkungan yang tida bersih.


Hama ulat muncul ketika kelembaban udara berlebihan. Oleh sebab itu, hama ulat sering dijumpai ketika musim hujan. Pencegahan menjadi solusi terbaik untuk mengatasi hama ini adalah dengan mengatur sirkulasi udara. Caranya dengan membuka lubang sirkulasi dan untuk sementara proses penyiraman keumbung dihentikan.


Pangkal jamur yang tertinggal di baglog saat pemanenan dapat menimbulkan binatang kecil seperti kepik. Kepik inilah yang menjadi penyebab munculnya hama ulat. Sementara jamur yang tidak terpanen kemungkinan terjadi karena jamur tidak muncul keluar sehingga luput saat pemanenan dan menjadi busuk.Hal ini menyebabkan munculnya ulat.Sebaiknya, ketika melakukan pemanenan baglog telah dipastikan kebersihannya sehingga tidak ada pangkal atau batang dan jamur yang tidak terpanen.


Ulat bisa saja muncul karena rumah kumbung ataupun sekitar kumbung tidak berseih.Misalnya adanya kandang ternak atau tanaman di sekitar rumah kumbung.


Untuk mencegah dan mengatasi serangan hama ulat, lakukan pembersihan rumah kumbung dan sekitar rumah kumbung dengan melakukan penyemprotan formalin.


Semut, Laba-laba, Dan Kleket (Sejenis Moluska)

Secara mekanis hama semut dan laba-laba dapat diatasi dengan membongkar sarangnya dan menyiramnya dengan minyak tanah. Sedangkan secara kemis hama tersebut dapat dikendalikan dengan penyemprotan insektisida.


Cara ini merupakan cara terakhir dan usahakan untuk menghindari penggunaan insektisida jika serangan tidak parah karena produk jamur merupakan produk organik. Keuntungan jika pemberantasan hama serangga dilakukan dengan cara mekanis antara lain, dapat memangkas biaya selama perawatan dan juga ramah lingkungan. Sementara itu hama kleket kerap dijumpai pada mulut baglog. Untuk mengendalikannya juga dilakukan dengan cara mekanis, yaitu mengambilnya dengan tangan.


Tumbuhnya Cendawan Atau Jamur Lain

Jamur lain yang kerap mengganggu jamur tiram adalah Mucor sp., Rhizopus sp., Penicillium sp., dan Aspergillus sp. pada substrat atau baglog.Serangan jamur-jamur tersebut bersifat patogen yang ditandai dengan timbulnya miselium berwarna hitam, kuning, hijau, dan timbulnya lendir pada substrat. Miselium-miselium tersebut mengakibatkan pertumbuhan jamur tiram terhambat atau bahkan tidak tumbuh sama sekali.


Penyakit ini dapat disebabkan karena lingkungan dan peralatan saat pembuatan media penanaman kurang bersih atau karena lingkungan kumbung yang terlalu lembab.Untuk mengatasi penyakit ini, lingkungan dan peralatan ketika pembuatan media dan penanaman perlu dijaga kebersihannya.Kelembaban di dalam kumbung juga diatur agar tidak berlebihan.Penyakit ini dapat menyerang baglog yang sudah dibuka ataupun masih tertutup. Jika baglog sudah terserang maka harus segera dilakukan pemusnahan dengan cara dikeluarkan dari kumbung kemudian dibakar.


Penyakit ini merupakan penyakit fisiologis yang ditandai dengan tangkai jamur memanjang dengan tubuh jamur kecil tidak dapat berkembang maksimal.Penyakit tangkai memanjang disebabkan karena kelebihan CO2 akibat ventilasi udara yang kurang sempurna.Agar tidak terserang penyakit ini harus dilakukan pengaturan ventilasi dalam kumbung seoptimal mungkin.


Artikel Terkait : Budidaya Jamur Merang


Panen Dan Pasca Panen Jamur Tiram

Pemanenan merupakan kegiatan budidaya yang selalu dinantikan oleh pelaku usaha. Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka penanaman selama panen dan pasca panen harus dilakukan dengan baik.


Waktu Dan Cara Panen Jamur Tiram

Jamur tiram termasuk jenis tanaman budidaya yang memiliki masa panen cukup cepat.Panen jamur tiram dapat dilakukan dalam jangka waktu 4o hari setelah pembibitan atau setelah tubuh buah berkembang maksimal, yaitu sekitar 2-3 minggu setelah tubuh buah terbentuk.Perkembangan tubuh buah jamur tiram yang maksimal ditandai pula dengan meruncngnya bagian tepi jamur.


Kriteria jamur yang layak untuk dipanen adalah jamur yang berukuran cukup besar dan bertepi runcing tetapi belum mekar penuh atau belum pecah.Jamur dengan kondisi demikian tidak mudah rusak jika dipanen.Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi ketika produk dipasarkan, misalnya keseragaman berat dan ukuran jamur tiram.


Penanganan Pasca Panen Jamur Tiram

Penanganan yang dilakukan usai pemanenan jamur tiram bertujuan untuk menciptakan hasil akhir yang berkualitas sehingga sesuai dengan permintaan pasar. Berikut beberapa tahapan agar produk jamur tiram yang dihasilkan berkualitas baik.


Penyortiran Jamur Tiram

Jamur yang telah dipanen harus segera dicuci dengan air bersih, kemudian bagian tubuh buahnya dipisahkan deri pangkalnya. Proses pencucian dan pemisahan ini penting untuk dilakukan karena bila selama proses budidaya petani menggunakan pestisida, biasaya racun pestisida akan mengendap pada bagian pangkal dan masih memungkinkan terdapat residu yang tertinggal pada tubuh buah. Setelah diyakini kebersihannya, proses sortasi dilakukan untuk mengelompokkan jamur tiram berdasarkan bentuk dan ukurannya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh hasil yang seragam sehingga akan menarik minat konsumen saat dipasarkan.


Pengemasan Dan Transportasi Hasil Panen Jamur Tiram

Pengemasan jamur tiram segar biasanya menggunakan plastik kedap udara. Semakin sedikit udara yang ada di dalam plastik, jamur tiram semakin tahan lama untuk disimpan.Namun, idealnya penyimpanan dengan plastik kedap udara hanya dapat mempertahankan kesegaran jamur tiram selama 2-4 hari. Oleh karena itu, agar jamur tiram segar yang dijual tetap dalam kondisi baik, proses pengangkutan/transportasi tidak boleh terlalu lama dari proses pengemasannya. Seandainya jarak pengangkutan cukup jauh, sebaiknya alat transportasi dilengkapi dengan ruangan berpendingin.


Cara Mengoptimalkan Hasil Panen Jamur Tiram

Para petani jamur tiram yang budiman, disini saya akan menjelaskan bagaimana cara mengoptimalkan hasil panen jamur tiram. Bagi para petani jamur terutama pemula, mungkin belum tahu bagaimana caranya merawat jamur dengan benar.


Petani jamur sering mengalami kendala dalam perawatan jamur, salah satu kendala yang sering dialami oleh mereka adalah hasil panen jamur yang tidak optimal.Padahal baglog jamur masih produktif, tapi hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Ada beberapa sebab yang membuat kenapa hal itu terjadi, antara lain:


  • Perawatan kumbung yang kurang optimal

Perawatan disini meliputi pengkondisian kumbung agar ideal untuk pertumbuhan jamur, dan menjaga kebersihan kumbung. Menjaga kondisi kumbung agar tetap ideal untuk pertumbuhan jamur sangat penting, karena akan mempengaruhi produktifitas dan umur baglog jamur itu sendiri.


Jika kondisi kumbung sering berubah ubah (dengan perubahan yang sangat mencolok), maka jamur akan stres dan mempengaruhi produktifitasnya. Kondisi yang ideal untuk kumbung jamur adalah suhu 22-28′C dan kelembaban 85-90%.


Lakukan penyiraman lantai dan pengkabutan ruangan agar kondisi itu tercapai. Sedangkan kebersihan kumbung akan menunjang sirkulasi udara dalam kumbung agar tetap segar dan akan menjaga kumbung dari hama2 yang akan membuat sarang jika kumbung kotor, seperti kecoa dan semut yang akan memakan jamur yang sudah besar, laba2, rayap, dan ulat kecil yang hinggap di baglog yang kotor dan busuk.


  • Pembukaan baglog jamur

Banyak dari para petani yang hanya membiarkan begitu saja baglognya di kumbung tumbuh dengan sendirinya, padahal tiu tidak benar. Seperti bayi yang perlu diramut, baglog pun perlu diramut agar tetap produktif.


Caranya! Buatlah bukaan di bagian belakang baglog setelah panen pertama dari depan, dan buka cincin baglog lalu lipat/ potong  plastik, dengan begitu baglog akan terbuka lebar bagian depannya. Hal ini akan membuat jamur bebas tumbuh keluar dan bnyak. Namun perlu diingat bahwa hal ini akan menimbulkan penguapan yang tinggi pada baglog, dan baglog akan cepat kering jika kondisi kumbung tidak dijaga dengan baik.

  • Peremajaan baglog jamur

Jika baglog sudah beberapa kali panen atau baglog sudah agak lama, biasanya permukaan baglog akan berwarna kecoklatan atau kehitaman, terutama di bagian depan yang dibuka lebar. Ini akan menghambat pertumbuhan jamur yang akan keluar, karena tertutup oleh serbuk kayu yang busuk atau mati.


Maka lakukan peremajaan, yaitu dengan membersihkan bagian baglog yang kotor/ rusak dengan cara dikerik bagian permukaan yang kotor/ rusak tersebut agar terlihat lagi bagian yang putih dari baglog. Memang lama kelamaan baglog akan pendek, tapi cara ini makin membuat baglog lebih produktif. Cara ini akan memicu pertumbuhan jamur kembali setelah lama tidak panen.


  • Buatlah kejutan pada kumbung

Kejutan di sini adalah dengan melakukan penyinaran pada kumbung, tapi bukan sinar matahari langsung, dan jangan terlalu lama, cukup 10-15 menit aja lihat. Caranya yaitu dengan membuka pintu atau jendela kumbung yang mungkin sudah disediakan, dan secara otomatis sirkulasi udara juga akan bertambah.


Jangan terlalu lebar, yang penting ada cahaya masuk yang bisa menerangi ruangan. Hal ini akan merangsang pertumbuhan jamur karena perubahan kondisi yang mendadak. Jika terlalu lebar dibuka, hawa panas bisa masuk dan merusak jamur yang sedang tumbuh dan suhu dan kelembaban kan berubah.


  • Buatlah kejutan lagi

Yaitu jika kumbung sudah begitu sangat lembab, disebabkan karena kondisi kumbung terlalu jenuh dengan uap air di udara.Ini juga bisa membuat jamur menjadi terlalu basah dan lembek kekuning kuningan. Maka hentikan penyiraman dan pengabutan selama 3-5 hari, ini akan membuat kumbung jadi normal kembali dan bisa merangsang pertumbuhan jamur karena perubahan kondisi yang terjadi.


Cara cara diatas pastinya berdasarkan pengalaman dari si penulis, dan saya harapkan ada masukan dari petani yang sudah punya pengalaman lebih dalam hal ini. Cara mengoptimalkan hasil panen jamur sampai masa produktifitas baglog jamur habis sangat penting, karena bisa jadi masa produktif sudah habis tapi produktifitas panen jamurnya rendah. Karena itu, jika ada masukan mari kita bagikan kepada sesama, agar petani jamur bisa sukses dan sejahtera.


Penyebab Baglog Jamur Tiram Sulit Panen

Suatu ketika ada beberapa pembudidaya jamur yang bertanya mengenai  baglog jamur yang dia budidayakan. Pertanyaannya yaitu kenapa baglog jamur yang sudah tumbuh penuh sulit keluar bakal jamurnya.


Pertanyaan ini  mungkin bisa diperjelas lagi, yaitu baglog sulit keluar jamur pada awal pembukaan dan lamanya rentang antar panen pada baglog jamur. Penyebab pemasalahan ini bukan hanya pada petani yang membudidayakan baglog jamurnya, tapi juga pada proses pembuatan baglog jamur, yaitu pada petani penyedia baglog jamur.


  • Permasalahan yang disebabkan oleh pembudidaya baglog jamur yaitu karena rumah/kumbung jamur kurang ideal untuk pertumbuhan jamur. Bisa dikarenakan desain kumbung  jamur yang kurang tepat, antara lain:
  1. Atap kumbung terlalu rendah, sehingga ruangan menjadi pengap/ sumuk dan akan mudah meningkatkan suhu ruangan. Artinya kondisi ruangan tidak memenuhi syarat tumbuh jamur.  Kecuali jika pendirian kumbung berada di bawah pohon yang teduh dan rindang.
  2. Kumbung jamur terlalu gelap karena tertutup rapat tanpa sirkulasi, hal ini akan menghambat pertumbuhan pin head/ bakal jamur. Pada masa pertumbuhan jamur pada baglog, butuh pencahayaan sebesar 10-15 %.Bukan sinar matahari langsung yang masuk ke dalam kumbung.
  • Sedangkan bagi pembudidaya jamur, perlu dilakukan perawatan baglog secara  rutin selama masa produktir.  Lakukan pembukaan pada bagian depan baglog, baglog yang dibuka adalah baglgo yang pernah panen minimal  1 kali, tampak seperti gambar dibawah:

Baglog dengan bukaan depan


Lakukan selalu peremajaan pada bagian baglog yang rusak/ kotor, yaitu dengan membersihkan bagian yang rusan sampai terlihat bagian baglog yang putih. Tujuannya adalah untuk memicu pertumbuhan bakal jamur lagi. Pembukaan seperti diatas bisa dilakukan bila kondisi suhu dan kelebaban bisa dijaga ideal, karena jika tidak (suhu lebih dari 28′C dan kelembaban kurang dari 70%) akan menyebabkan terjadi penguapan yang tinggi yang mengakibatkan baglog menjadi kering. Jika tidak memungkinkan untuk melakukan pembukaan, anda bisa melubangi atau menyobek (sambil dilukai baglognya) seukuran 1×1 cm sebanyak 2-4 bagian pada sisi depan dan belakang. Hal ini bisa mengurangi penguapan yang tinggi.


Dan terakhir,  pada proses pembuatan baglog jamur. Dari pengamatan dan studi banding yang telah kami lakukan, bahwa baglog jamur akan mengalami kesulitan pada pertumbuhan pih head/ bakal jamur pada awal panen dan pada pertumbuhan berikutnya dikarenakan serbuk kayu yang dipakai dalam pembuatan baglog masih belum benar benar lapuk.


Hal ini akan menghambat penyerapan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakal jamur. Ada beberapa tanda dan akibat dari pemakaian serbuk yang masih mentah/ belum lapuk, antara lain:

  1. Pada permukaan baglog akan tumbuh daging berwarna kekuning kuningan ( ngoncom), dan akan tampak jika baglog sudah mulai dipenuhi miselium jamur.
  2. Keluarnya pin head/ bakal jamur sejak pembukaan pertama sangat lama, antara 3-4 minggu, padahal idealnya 1-2 minggu sejak pembukaan.
  3. Jarak panen dengan panen sebelumnya sangat lama, bisa jadi tidak panen lagi dan baglog akhirnya menjadi membusuk, padahal masih dalam masa produktif.
  4. Baglog tidak bisa berwarna putih pekat seperti tempe.
  5. Jamur yang tumbuh akan layu dan kering sebelum waktunya panen. Hal ini disebabkan penyerapan nutrisi pada baglog kurang optimal, karena serbuk yang belum lapuk akan sulit untuk diuraikan menjadi makanan bagi jamur.

Oleh sebab itu, usahakan agar serbuk kayu yang dipakai dalam kondisi melapuk, adapun cara untu melapukkan adalah:

  • Biarkan serbuk kayu di tumpukan luar atau yang sudah dibungkus glangsing  selama minimal 3 minggu, agar terjadi pelapukan alami. Bisa dibantu dengan menyirami serbuk dengan air dengan tujuan agar resin/ getah kayu bisa larut ke bawah, sehingga pelapukan semakin cepat.

Analisa Dan Prospek Usaha Budidaya Jamur Tiram

Jamur tiram memiliki beberapa keunggulan bisnis tersendiri yang menjadikannya pantas untuk anda geluti sebagai usaha andalan anda.Prospek usaha jamur timar cukup bagus, mengingat permintaan pasar yang tinggi dan ketersediaan jamur tiram yang berkualitas masih minim.


Contoh Laporan Budidaya Jamur Tiram

  • Usaha Jamur Tiram:
  1. Dapat Memulai dengan modal yang tidak terlalu besar.
  2. Permintaan pasar yang tinggi.
  3. Jamur Tiram dapat diolah menjadi berbagai macam olahan makanan juga dapat dijadikan sayuran,.
  4. Cepat balik modal jika pengelolaanya benar.
  • Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan jika ingin memulai usaha budidaya jamur ini, semisal:
  1. Niat
  2. Berpikir positif
  3. Membuat media (Baglog).
  4. Bibit Jamur Tiram.
  5. Doa.

Analisa Perhitungan Usaha Jamur Tiram

Biaya Perkiraan Modal Usaha Budidaya Jamur Tiram :

Biaya perkiraan modal

Laba pemasukan

Laba yang didapatkan jika anda tertarik Usaha Budidaya Jamur Tiram adalah ;  Rp 9.000.000 – Rp 4.200.000 =  Rp. 4.800.000

  • Note

Perhitungan diatas tidak bisa menjadi acuan dalam perhitungan usaha budidaya jamur tiram, beberapa faktor dapat mempengaruhi harga akan tetapi artikel diatas sudah memberi gambaran untuk memulai usaha jamur tiram.


Pelapukan Serbuk Kayu

Lakukan pengomposan/ fermentasi pada media baglog yang sudah diacampur dengan bahan lain dan sudah diraduk dengan air. Waktu pengomposan selama minimal 3 hari.Caranya, tutup rapat saduran tadi dengan plastik atau apapun yang bisa buat nutup.  Seperti gambar diabawah ini :

Bahan campuran baglog jadi satu
Bahan campuran baglog jadi satu
Proses penyaduran
Proses penyaduran

Bibit Jamur Tiram


Cara Pembuatan Bibit Jamur Tiram

Saat ini budidaya jamur tiram sudah banyak dilakukan oleh masyarakat karena tingginya konsumsi jamur ini. Permasalahan utama yang dihadapi para pengusaha jamur tiram adalah sulitnya mendapat bibit jamur tiram yang bagus.


Membelinya bibit jamur tiram termasuk sulit karena tidak semua bibit yang dijual berkualitas unggul. Oleh karenanya banyak yang akhirnya membuat bibit jamur tiram sendiri. Untuk menghasilkan bibit jamur tiram yang baik, ikutilah langkah-langkah berikut.


  • Pengambilan Spora

Spora diambil dari jamur yang sudah dewasa/jamur induk. Fungsi Spora adalah untuk berkembang biak. Spora tersebut terdapat di dalam kantung yang disebut Basidiospore. Basidiospore ini adanya di ujung basidia. Basidia terdapat di dalam bilah-bilah atau sekat banyak dimiliki jamur induk. Untuk menghasilkan kultur murni gunakanlah Potatoes Dextrose Agar (PDA) yang dapat dibeli dalam bentuk siap pakai.


  • Pembuatan Media tanam

Media tanam yang bagus untuk jamur tiram adalah jerami/merang, walaupun ada pula yang menggunakan serbuk gergaji, klobot jagung atau bekatul. Media tanam itu lalu dicampur dengan air, dedak 10% dan kapur 1%. Urutan kerja pembuatan media tanam adalah sebagai berikut.

  1.  Potong jerami menjadi berukuran 1-2 cm.
  2. Rendam jeraminya selama semalaman, lalu ditiriskan airnya
  3. Tambahkan dedak 10% dan kapur 1% lalu diaduk rata
  4. Masukkan bahan tadi ke dalam plastik yang tahan panas hingga terisi 2/3 bagian, lalu dipukul-pukul dengan botol kaca agar padat.
  5. Lapisi dengan kertas dan diikat dengan karet.
  6. Leher plastik bagian atas dimasukkan pipa paralon dan bagian tengahnya diberi lubang, kemudian tancapkan tips.
  7. Tutup dengan kapas lalu media substrat dilapisi dengan kertas dan diikat dengan karet
  8. Disterilisasi pada suhu 121˚C selama 20 menit
  9. Media substrat dibuka lalu tips di tengah-tengah media dan kapas diambil dengan pinset steril.
  10. Masukkan bibit jamur tiram pada lubang yang terbentuk.
  11. Media substrat ditutup dengan kapas lagi dan dibungkus dengan kertas.
  12. Diinkubasi pada suhu ruang selama beberapa minggu hingga tumbuh miselium
  13. Kapas pada media dibuang dan media dibiarkan terbuka
  14. Semprotkan air setiap hari pada tempat pertumbuhan jamur agar kondisi sekitar terjaga kelembabannya.
  15. Tubuh buah jamur akan tumbuh secara perlahan-lahan dalam waktu sekitar 1 bulan.

Prospek

Usaha budidaya jamur tiram ini sangat cerah, hitungan kotornya sebagai berikut (asumsi pendapatan dari 1000 bag log).

  • Asumsi tiap hari panen 10 kg (rata-rata antara 8-12kg kadang 15kg)
  • Waktu panen effektif 3 bulan (90 hari, bisa lebih bahkan sampai 4 bulan )
  • Harga Rp. 9000/kg curah
  • Total penghasilan (kotor) = 10 x 90 x 9000 =Rp.8.100.000,-

Sekian penjelasan artikel diatas Cara Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula, Bibit Dan Analisanya semoga dapat bermanfaat untuk semua pembaca setia Lahan.Co.Id