11 Cara Menanam Bunga Kol Yang Baik Dan Benar Serta Syarat Tumbuhnya

Budidaya Bunga Kol

Kembang kol atau bunga kol adalah tanaman milik kelompok botrytis dari Brassica oleracea. Sebagai sayuran, tanaman ini umumnya dikenal sebagai kembang kol, yang merupakan terjemahan harfiah dari bahasa Belanda Bloemkool. Kata blumbol juga umum dikenal.

Bunga kubis berbentuk mirip dengan brokoli. Perbedaannya adalah bahwa kol bunga memiliki banyak kepala bunga dan padat. Hanya “kepala” kembang kol yang biasa dimakan. Di pangkal kepala ada daun hijau tebal dan tersusun rapat. Bunga kubis juga mirip dengan kubis Romanesco.

Kembang kol adalah sumber vitamin dan mineral dan biasanya dimakan dengan memasaknya terlebih dahulu, meskipun bisa juga dimakan mentah atau dijadikan acar.

Syarat Tumbuh Tanaman Kubis


Syarat Tumbuh Tanaman Kubis

  • Iklim

Bunga kol adalah tanaman sayuran yang berasal dari daerah sub-tropis. Di tempat itu kisaran suhu untuk pertumbuhan kol bunga adalah minimal 15,5-18 derajat C dan maksimum 24 derajat C. Kelembaban optimal untuk tanaman blumkol adalah antara 80-90%.

Dengan terciptanya kultivar baru yang lebih tahan terhadap suhu tinggi, budidaya kol bunga juga dapat dilakukan di dataran rendah (0-200 m dpl) dan sedang (200-700 m dpl). Di dataran rendah, suhu malam yang terlalu rendah menyebabkan sedikit keterlambatan dalam pembentukan bunga dan periode panen yang lebih lama.

  • Tanah

Tanah liat berpasir lebih baik untuk budidaya bunga kol daripada tanah berlumpur. Tetapi tanaman ini toleran terhadap tanah berpasir atau berpasir. Keasaman tanah yang baik antara 5,5-6,5 dengan irigasi dan drainase yang memadai. Tanah harus subur, gembur dan mengandung banyak bahan organik.

  • Ketinggian Tempat

Di Indonesia, bunga kol sebenarnya hanya cocok untuk penanaman di daerah pegunungan, sejuk hingga dingin, di ketinggian 1.000-2.000 m dpl.


Cara Menanam Bunga Kol Yang Baik Dan Benar

Cara Menanam Bunga Kol Yang Baik Dan Benar

  • Persyaratan Benih

Benih yang baik harus memenuhi persyaratan berikut:

Biji utuh, artinya tidak terluka atau tidak cacat.
Benih harus bebas dari hama dan penyakit.
Benih harus murni, artinya tidak dicampur dengan biji atau biji lain dan bersih dari kotoran.
Biji diambil dari jenis unggul atau stek sehat.
Mempunyai daya kecambah 80% sehingga untuk satu hektar kebun dibutuhkan 100-250 gram tergantung pada ukuran biji. Benih yang baik akan tenggelam jika direndam dalam air.

  • Persiapan Benih

Persiapan benih bertujuan untuk mempercepat perkecambahan benih dan meningkatkan ketahanan tanaman pada serangan penyakit. Metode persiapan adalah sebagai berikut:
Sterilkan benih, dengan merendam benih dalam larutan fungisida dengan dosis yang disarankan atau dengan merendam benih dalam air panas 55 derajat C selama 15-30 menit.
Pemilihan benih, dengan merendam benih dalam air, di mana benih yang baik akan tenggelam.
Rendam benih selama ± 12 jam atau hingga biji tampak pecah sehingga benih cepat berkecambah.
Benih harus ditaburkan dan ditumbuk sebelum ditanam di ladang. Pembibitan dapat dilakukan di tempat tidur atau langsung di atap (wadah). Bumbung dapat dibuat dari daun pisang, kertas makanan plastik atau polibag kecil.

  • Persemaiaan Benih Bunga Kol

Benih bunga kol harus disiram sebelum tanam. Pembibitan dilakukan dalam kotak pembibitan (nampan), media pembibitan adalah campuran tanah, arang sekam dan kotoran kuda dengan rasio 1: 1: 1. Benih ditanam di kotak pembibitan (nampan), benih dipelihara hingga 25-30 hari setelah pembibitan. Beberapa persyaratan untuk cara menerapkan pembibitan yang baik adalah:

  1. Tanaman yang ditanam biasanya lemah, tidak kuat jika ditanam langsung di tempat tertentu
  2. Pembibitan adalah tempat tidur khusus, diberi atap yang teduh untuk mencegah curah hujan, tidak merusak benih yang masih lemah
  3. Pembibitan harus aman dari gangguan hewan
  4. Penyiraman dilakukan menggunakan Hand Sprayer
  5. Tanaman baru harus dipindahkan ke tempat mereka ditanam di lapangan setelah cukup kuat
  6. Lebih baik jika benih terlebih dahulu dipindahkan ke polybag, menunggu saat ditanam di area penanaman

Persiapan Lahan

Mengolah tanah bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah menjadi gembur, sehingga pertumbuhan akar tanaman maksimal. Pemrosesan lahan juga akan meningkatkan tekstur tanah. Tahapan persiapan lahan, yaitu:

  1. Membuat bedengan dengan lebar 1 m, bedengan 30 m dan panjang sesuai tanah.
  2. Campur tanah dengan kedalaman 30-40 cm
  3. Pemupukan organik dan non-organik.
  4. Pemberian pupuk kandang diberikan sebelum mulsa dipasang dan diratakan di tanah. Pemberian SP 36, ZA,
  5. Kcl Pupuk organik dengan rasio 1: 1: ½ berfungsi untuk mendukung tanaman vegetatif, metode pemupukan dengan meratakan tempat tidur dengan jarak 1 m dan diberi 100 g.

Pemupukan

Ketika membuat bedong terjadi, campurkan 12,5-17,5 ton / ha pupuk kandang ditambah dengan asumsi bahwa populasi tanaman per hektar adalah antara 25.000-35.000. Selain itu, pupuk dasar dalam bentuk ZA, urea, SP-36 dan KCl dengan dosis 250 kg didistribusikan secara merata dan dicampur dengan tanah di bedengan. Setelah itu lubang tanam dibuat memakai cangkul.


Pemasangan Mulsa

Mulsa merupakan plastik untuk tempat tidur, ada 2 warna perak di atas, sedangkan hitam di bawah, fungsi mulsa meliputi:

  1. Untuk menekan pertumbuhan gulma
  2. Tahan / jaga kelembaban
  3. Cegah / kurangi penguapan air
  4. Menghemat biaya tenaga kerja dalam penyiangan
  5. Memblokir refleksi untuk mengusir hama
  6. Fotosintesis melalui pantulan sinar matahari

Pembuatan Lubang Tanaman

Membuat lubang tanam untuk tanaman bunga kol, jarak tanaman yang digunakan adalah 50×50 cm. Dengan tempat tidur ditutupi dengan mulsa, yang telah dilubangi. Setelah itu, garis-garisnya 2-3 cm.


Penanaman

Benih di dalam bumbung daun pisang ditanam langsung tanpa mengeluarkan umbi. Jika Anda menggunakan kantong kertas plastik atau polybag, benih dihilangkan dengan membalik gudang dan membuang bijinya dengan hati-hati tanpa merusak akarnya. Satu biji ditanam di lubang tanam dan segera disiram sampai tanah menjadi basah dengan benar.


Pemeliharaan

  • Penyulaman

Bila ada tanaman yang rusak atau mati, bordir bisa dilakukan sampai sebelum tanaman berumur sekitar 2 minggu.

  • Penyiangan

Penyiangan bersama dengan perataan dilakukan bersamaan dengan pemupukan berikutnya, yaitu pada 7-10 hari setelah tanam (HST), 20 hari dan 30-35 HST. Penyiangan dan penggelembungan harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak akar kol yang dangkal. Pada akhir pertumbuhan vegetatif (memasuki periode berbunga) penyiangan dihentikan.

  • Pengairan dan Penyiraman

Irigasi dilakukan secara teratur di pagi atau sore hari. Selama musim kemarau penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, terutama ketika tanaman berada pada tahap awal pertumbuhan dan pembentukan.

  • Pemupukan

Selama masa pertumbuhan, tanaman diberikan 3 kali sebagai pupuk. Tambahan pupuk I diberikan 7-10 hari yang lalu yang terdiri dari 150 kg ZA / ha, 75 kg Urea / ha, 150 kg SP-36 / ha dan 75 kg KCl / ha di sekitar tanaman 10-15 cm dari batang lalu ditumpuk . Pupuk sekunder diberikan 20 hari yang terdiri dari 150 kg / ha, Urea 75 kg / ha, SP-36 75 kg / ha dan KCl 150 kg / ha dalam komposisi 20 cm dari batang kemudian ditumpuk. III Pupuk tambahan diberikan 30-35 hari yang terdiri dari 150 kg / ha ZA, 100 kg Urea / ha, dan 150 kg KCl / ha dalam susunan batang 25 cm kemudian ditumbuh tanah.


Hama

  • Ulat Plutella (Plutella xylostella L.)

Ulat hijau ini memakan permukaan daun yang lebih rendah dengan meninggalkan tulang daun sehingga daunnya berlubang.

  • Ulat Croci (Crocidolomia binotalis Zeller)

Ulat hijau memiliki punggung hijau muda dan garis kuning di sisi perut. Akibat serangan ulat ini, massa bunga atau daun di sekitarnya menjadi berlubang.

  • Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn.)

Ulat menyerang kubis dengan memotong titik pertumbuhan atau pangkal batang tanaman sehingga batang atau batangnya jatuh dan layu terutama pada siang hari.

  • Kutu daun (Aphis brassicae)

Kutu daun menyedot cairan sel sehingga daunnya menguning dan massa bintik-bintik memiliki bintik-bintik kotor. Biasanya, kutu ini hidup berkelompok di permukaan bawah daun atau pada massa bunga. Serangan berat biasanya terjadi pada musim kemarau.

  • Ulat jengkal (Trichoplusiana sp.) dan ulat grayak (Spodoptera sp.)

Panjang ulat adalah 4 cm, hijau pucat dan memiliki pita merah muda di setiap sisi tubuh sementara ulat grayak memiliki bintik-bintik segitiga hitam dan garis-garis kekuningan di sisi-sisinya. Keduanya menyerang daun selama musim kemarau sehingga daunnya rusak, daunnya hanya menyisakan tulang daun. Ulat grayak menyerang banyak tanaman dalam satu kelompok besar.

Pengendalian hama dilakukan secara terpadu: merotasi tanaman dengan tanaman selain keluarga Cruciferae, menyebarkan mikroba yang merupakan musuh alami dan menggunakan pestisida biologis dan kimia.


Penyakit

  • Busuk hitam

Penyebab: Xanthomonas campestris Dows bakteri. Penyakit ini merupakan benih infeksius (seed born) yang menyerang semua fase pertumbuhan kol bunga. Infeksi di lapangan melalui gigitan atau luka serangga. Gejala: ada bercak coklat kehitaman pada daun, batang, batang, bunga dan massa bunga. Batang dan massa bunga menjadi busuk sehingga tidak bisa dipanen.

  • Pembusukan lunak

Penyebab: Bakteri Erwinia carotovora Holland. Penyakit ini menyebabkan pembusukan lunak pada tanaman di kebun dan pasca panen. Infeksi terjadi setelah busuk hitam melalui luka di pangkal bunga yang hampir dipanen atau melalui akar yang terluka. Gelaja: batang busuk atau pangkal bunga yang tiba-tiba.

  • Akar bengkak

Penyebab: Jamur Plasmodiophora brassicae Wor. Gejala: tanaman layu seperti kurang air dan segar di malam hari, lama-lama pertumbuhannya terhambat dan terhambat serta tidak bisa berbunga. Selain akar tanaman yang bengkak, ada juga flek hitam pada akarnya. Pengendalian hama dilakukan secara terpadu: merotasi tanaman dengan tanaman selain keluarga Cruciferae, menyebarkan mikroba yang merupakan musuh alami dan menggunakan pestisida biologis dan kimia


Masa Panen Kubis

Panen bunga bunga kubis dilakukan setelah umur mencapai 60-90 hari sejak tanam, sebelum bunga mekar, dan saat tanaman masih hijau. Jika bunga mekar, tangkai bunga akan memanjang dan bunga kuning akan keluar.

Baca Juga:

Demikian Penjabaran Tentang 11 Cara Menanam Bunga Kol Yang Baik Dan Benar Serta Syarat Tumbuhnya Semoga Bermanfaat Bagi Pembaca Setia Lahan.Co.Id