Jambu Air Citra

Deskripsi Jambu Air Citra

Jambu Air Citra adalah jambu air yang ditemukan oleh Dr. Moh. Reza Tirtawinata, pada tahun 1990 di Anyer, Banten. Jambu air citra merupakan tanaman tropis berhabitus pohon yang termasuk dalam famili Myrtaceae (suku jambu-jambuan).


Buah jambu air citra memiliki daging buah tebal, rasa manis, bertekstur renyah, dan kadar air tinggi (juicy). Ternyata, di balik rasanya yang manis, didalam buah jambu air memiliki kandungan Vitamin C yang cukup tinggi  yang sangat baik untuk memelihara keremajaan kulit. Daging buahnya juga mengandung Vitamin A yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan mata. Berkat kandungan air yang melimpah ruah, jambu air citra memiliki manfaat untuk menyegarkan badan serta menurunkan suhu badan yang cenderung panas.

jambu-air-citra


Selain itu, buah jambu air citra berukuran besar dengan berat 100-200 gram per buah namun jika perawatan tanaman baikdapat menghasilkan hingga buah dengan berat 200-350 gram. Kadar air jambu imi hampir 93% dalam tiap buahnya.


Jambu air citra (Syzigium samarangense) yang ditanam di Taman Buah Mekarsari memiliki dua sistem penanaman pada lahan yang berbeda yaitu sistem kanal dan sistem kebun biasa. Jambu air citra yang ditanam dengan sistem kanal yang berlokasi di blok a, sedangkan jambu air citra yang ditanam dengan sistem kebun biasa yang berlokasi diblok c. Luas lahan tanaman jambu air pada blok c adalah 3,3 Ha dengan jumlah pohon 126 pohon jambu air citra, tanaman jambu air yang ditanam di blok c tidak hanya jambu air citra saja melainkan ada beberapa jenis tanaman jambu air yang lain seperti jambu air rose apple, jambu air sukaluyu, jambu air neem, jambu air kaget, jambu air apel super, dan jambu air lilin hijau.


Klasifikasi Jambu Air Citra

Jambu air varietas citra memiliki tingkatan dalam taksnomi

Kerajaan : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Mrytales
Family : Myrtaceae
Genus : Syzigium
Spesies : Syzigium samarangense L

Morfologi Jambu Air Citra

Tanaman jambu air citra merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan, kita sering mendengar dan melihat tanaman jambu air atau buah jambu air. Tanaman jambu air citra hampir sama dengan jambu air pada umumnya hanya berbeda pada buahnya saja umur tanaman jambu air citra 15 tahun untuk berproduksi atau menghasilkan buah setelah 15 tahun untuk berproduksi atau tidak akan menghasilkan buah lagi dan harus di ganti dengan tanaman baru. Berikut adalah tanaman jambu air citra seperti yang terlihat pada Gambar 1.


  1. Akar

Pada tanaman pangan dan hortikultura pasti memiliki akar, begitupun tanaman jambu air citra, memliki akar yang sama dengan jambu air lainnya. Tanaman jambu air citra memiliki akar tunggang, kuat dan keras, juga berwarna kecoklatan seperti yang terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Akar

  1. Batang

Batang tanaman jambu air citra merupakan batang berkayu (lignosus), strukturnya kuat dan keras, tekstur permukaan kayu kasar, dan berwarna coklat muda berbercak coklat. Arah tumbuh batang jambu air yaitu tegak lurus seperti yang terlihat pada Gambar 3.


  1. Daun

Daun pada tanaman jambua air citra termasuk kedalam jenis daun tunggal. Letaknya tersebar di cabang-cabang dan ranting-ranting pohon, bentuk dasar daunnya melonjong dengan bagian tepi daun yang rata. Ujung daun menumpul, dan bagian pangkalnya membulat, bahkan kadang pangkal daun memelik batang.Panjang daun sekitar 15-20cm dan lebar antara 5-7cm. Pertulangan daun menyirip dan berwarna hijau. Daun jambu air citra adalah daun yang tidak lengkap, karena hanya terdiri dari tangkai daun dan helaian daun saja. Daging daun seperti permanen dan permukaan daun mengkilap seperti yang terlihat pada Gambar 4.


  1. Bunga

Bunga jambu air citra adalah bunga majemuk, bentuknya seperti karang, terletak di ketiak daun dan kelopak bunganya berbentuk corong. Warna bunga hijau kekuningan, benang sarinya berukuran  3,5cm, berwarna putih dan terdapat lebih dari 20 benang sari. Ukuran putiknya kira-kira 5cm dan berwarna hijau pucat. Bunga jambu air citra termasuk bunga lengkap seperti yang terlihat pada Gambar 5.


  1. Biji

Biji buah jambu air citra berbentuk seperti ginjal dan berdiameter 1,5cm berwarna putih kecoklatan dengan selaput putih sebagai kulit bijinya Seperti yang terlihat pada Gambar 6.


  1. Buah

Buah jambu air berbentuk seperti lonceng atau gangsing dengan panjang kira-kira 3-5cm. Ketika masih muda berwarna hijau kekuningan dan memerah setelah tua. Kulit buah berwarna merah dan tipis, termasuk buah sejati tunggal berdaging seperti yang terlihat pada Gambar 7.


Syarat Tumbuh

Tanaman jambu air untuk dapat tumbuh dan berbuah memiliki syarat tumbuh.Syarat tumbuh secara umum yaitu iklim, tanah serta tofografi. Setiap tanaman memiliki syarat tumbuh yang berbeda-beda. Berikut syarat tanam jambu air secara umum :


  1. Iklim tanaman jambu air memerlukan iklim yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman jambu tersebut hingga menghasilkan buah. Faktor iklim yang berpengaruh dalam pertumbuhan dan produksi tanaman jambu air diantaranya adalah curah hujan yaitu sekitar 500-3.000 mm/tahun disertai musim kemarau kurang lebih 4 bulan sehingga tanaman jambu air mampu menghasilkan kualitas buah yang baik.

    Intesitas cahaya matahari yang dibutuhkan antara 40-80% dengan temperatur udara 8-120C serta kelembaban udara antara 50-80%. Tanaman jambu air citra pada kondisi iklim yang normal dapat berbuah setelah berumur 3-4 tahun dan berbuah sebanyak dua kali dalam setahun (Verheij dan Coronel 1997).

  2. Tanah dan Topografi
    Syarat tumbuh tanaman jambu air yaitu tanah bertekstur lempeng namun mudah meneruskan air. Ketinggian tempat yang cocok ditanami jambu air 0-500 m dpl dengan kemiringan tanah 0-1% dan PH antara 5,5-7,5.

  • Kandungan Buah

Komposisi tiap 100 g bagian yang dapat dimakan dari Jambu Air varietas citra menurut Verheij dan Coronel (1997), berikut terdapat kandungan buah jambu air citra seperti yang terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan buah jambu aircitra

No Jenis yang terkandung Jumlah yang terkandung
1 Air 90%
2 Karbohidrat 3,9 gram
3 Protein 0,3 gram
4 Serat 1,0 gram
5 Vitamin A 253 SI
6 Vitamin C 0,1 mg
7 Energi 80    j/100 gram

Pembibitan Tanaman

Pembibitan merupakan tekhnik untuk memperbanyak satu tanaman. Pembibitan dapat dilakukan dengan melalui dua cara yaitu secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif melalui biji yang kemudian disemai menjadi benih. Pembibitan dengan cara vegetatif biasanya tanaman anakan sama dengan pohon induk dan unggul. Bibit unggul merupakan tanaman muda yang memiliki sifat asli induknya dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, serta tidak mengandung hama dan penyakit yang berbahaya.


Sebelum dimulainya kegiatan pembibitan harus adanya lokasi yang nantinya akan digunakan sebagai lahan pembibitan. Syarat utama dalam menentukan lokasi pembibitan adalah lokasi pembibitan harus dekat dengan sumber air, karena air mutlak diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Lokasi pembibitan juga harus dekat dengan jalan yang bisa dimasuki kendaraan agar memudahkan kegiatan pengangkutan keluar masuk kebun. Lokasi pembibitan di Taman Buah Mekarsari diberi nama Nursery. Tempat pembibitan tanaman buah terkhususnya jambu air dengan berbagai varietas diletakkan pada tempat yang atasnya diberi tutup jaring serta dilahan terbuka. Tempat peletakkan bibit tanaman jambu air disejajarkan antar varietas yang satu dengan varietas lainnya.


Curah hujan yang memadai sangat menunjang pertumbuhan awal bibit tanaman. Pembibitan juga memerlukan adanya ketersediaan sumber daya produksi. Perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat meliputi stek, sambung pucuk (grafting), okulasi, cangkok, sambung susu, dan sambung sisip. Hasil perbanyakan tersebut selanjutnya akan menghasilkan bibit-bibit unggul. Berikut adalah tekhnik perbanyakan bibit jambu air citra yang dilakukan dilapangan.


  • Cangkok

Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti cabang yang ada, lalu dibungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika sudah muncul akar yang kokoh, maka cabang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain. Teknik ini lebih dominan dilakukan karena selain sifat diturunkan sama dengan induknya, waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh bibitnya pun relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan teknik perbanyakan sambung dan okulasi. Jambu air citra dapat dicangkok dari batang induknya.


Pemilihan batang induk jambu air citra dipilih yang telah berbuah setidaknya tiga kali. Cabang untuk cangkokan dipilih yang tidak terlalu tua ataupun tidak terlalu muda tidak terlalu kecil ataupun tidak terlalu besar. Pemilihan cabang ini perlu dilakukan agar pertumbuhan akar maksimal. Cangkok dilakukan dengan mengelupaskan kulit batang induk kurang lebih 7cm. Kambium dikerik hingga tidak terasa licin lagi melainkan kasar. Pengelupasan batang dilakukan agar aliran unsur hara pada batang tidak dialirkan ke cabang sehingga akar terbentuk pada cabang yang dicangkok. Pangkal cabang yang dicangkok dapat diberi zat perangsang tumbuh akar agar memacu pertumbuhan akar lebih cepat. Akar-akar cangkokan akan muncul setelah cangkokan berumur 3 minggu, coba perhatikan yang terlihat pada Gambar 8.


Padagambardiatas akartumbuh berwarna coklat pada media cangkokan. Pemanenan hasil cangkokan dilakukan setelah akar tumbuh. Cangkok dipotong tepat dibawah media cangkok, hal tersebut agar hasil cangkokan tidak dimakan oleh rayap karena ada kayu yang berlebih. Pemindahan hasil cangkokan ke media baru disebut transplanting. Pemindahan hasil cangkokan dilakukan kedalam campuran media yaitu tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 1 : 2 : 3. Media dimasukkan kedalam polybag berukuran sedang. Setelah dilakukan pemindahan hasil cangkokan kedalam polybag. Beri pupuk yang mengandung nitrogen fosfor, dan kalium. Penyiraman dilakukan setelah penambahan pupuk. Tanaman hasil cangkokan hasil yang telah dipindahkan kedalam polybag, baru dapat diletakkan ditempat pembibitan yang cukup teduh.


Persiapan Lahan / Pratanam

Yang pertama dilakukan yaitu pembatasan areal tanaman budidaya dengan lahan atau tanah milik orang lain setengah dari jarak tanam tanaman yang akan dibudidayakan. Lahan yang akan digunakan harus dibersihkan dari gulma yang tumbuh disekitar lahan tersebut. Penyiapan lahan dari gulma ini berfungsi untuk mengendalikan siklus hidup gulma serta mematikan hama dan penyakit yang ada karena masuknya sinar matahari yang merata seperti yang terlihat pada Gambar 9.


Penentuan Titik Tanam dan Jarak Tanam

Penentuan titik tanam yang dilakukan yaitu dengan penentuan titik as (titik pertama atau titik pertemuan) menggunakan ajir sebagai tumpuan titik tanam yang berfungsi untuk menentukan jarak tanaman selanjutnya. Titik tanam ditentukan berdasarkan arah mata angin yaitu arah barat dan arah timur dengan jarak 6 m x 8 m  antar tanaman. Penentuan arah mata angin bertujuan untuk pemerataan sinar matahari yang masuk ke tajuk tanaman sehingga tanaman dapat optimal melakukan proses fotosintesis yang dibutuhkan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya untuk berbuah, perhatikan yang terlihat pada Gambar 10.


  1. Pembuatan Lubang Tanam

Lubang tanam yang digunakan untuk budidaya tanaman jambu air citra, lubang tanam perlu digali. Lobang tanam untuk tanah yang subur dapat dibuat dengan lubang tanam dibuat ukuran 80x80x80 cm, sedangkan untuk tanah yang subur derngan  ukuran 60x60x60 cm.


Berbedanya ukuran lubang tanam ini disesuaikan juga dengan ukuran polybag yang ditanami oleh bibit tanaman. Lubang tanam dibuat dengan menggunakanukuran 60x60x60 cm. Pembuatan lubang tanam perlunya dilakukan pemisahan tanah atas dan lapisan tanah bawah. Pemisahan ini karena tanah bagian atas mengandung lebih banyak unsur hara dan lebih subur dibandingkan dengan lapisan tanah bagian bawah, perhatikan yang terlihat pada Gambar 11.


Lubang tanam dibiarkan selama satu minggu untuk netralisasi dari gas-gas beracun, hama serta penyakit yang ada didalam tanah. Setelah didiamkan selama satu miggu campuran 1/4 pupuk kandang dengan tanah lapisan atas atau topsoil pada lubang tanam, lalu disusul dengan campuran 3/4 pupuk kandang dan tanah lapisan tanah bawah atau subsoil. Tanah tersebut diletakkan dibagian atas subsoil pada lubang tanam dan dibiarkan setelah seminggu dan dibiarkan seminggu lagi, setelah itu bibit ditanam pada lubang tanam tersebut. Jangka waktu dari pembuatan lubang tanam hingga penanaman yaitu 1 bulan.


  • Penanaman

Cara penanaman bibit yang sudah siap dilepas dari polybag kemudian ditanam dan dilakukan pembumbunan. Tanaman harus diberi ajir untuk tegakan bibit. Setelah penanaman selesai tanaman harus disiram setiap hari pagi dan sore untuk mencegah terjadinya kekeringan. Tahapan penanaman sebagai berikut, perhatikan yang terlihat pada Gambar 12.


  • Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman jambu air perlu dilakukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan mekasimalkan hasil panen. Adapun kegiatan pemeliharaan yang dilakukan di Taman Buah Mekarsari meliputi :


  • Penyiraman

Penyiraman tanaman di Taman Buah Mekarsari dilakukan setiap hari yaitu dua kali sehari, pada saat pagi sekitar pukul 08.00-10.00 dan sore pukul 16.00-17.00. Penyiraman ini berguna dalam menjaga keseimbangan suhu tajuk tanaman dengan lingkungan. Penyiraman disesuaikan dengan kondisi cuaca, jika hujan maka tidak perlu dilakukan penyiraman, jika panas dan air di kebun tidak memenuhi kebutuhan tanaman maka perlu dilakukan penyiraman.


Tanaman jambu air citra yang masih berumur muda disiram sebanyak 4-6 liter perhari perpohon, sedangkan untuk tanaman yang lebih produktif dissiram sebanyak 100-200 liter air selama tiga hari sekali perpohon. Jika penyiraman menggunakan selang dengan debit air yang sedang maka penyiraman satu pohon dapat dilakukan dengan waktu 10-15 menit untuk pohon yang sudah besar dan tua.Kelebihan pohon pada pohon yang muda perlu dihindari agar tidak terjadi nya pembusukan akar seperti yang terlihat pada Gambar 13.


  • Penyiangan

Penyiangan adalah kegiatan membersihkan semua gulma yang tumbuh disekitar areal bawah tajuk tanaman atau bedengan tanaman,sekaligus membentuk pola lingkaran yang seragam agar kelihatan indah, bersih dan rapi. Jadwal penyiangan mengikuti jadwal pemupukan, jadi penyiangan dilakukan sebelum pemupukan dilaksanakan.


Tujuan penyiangan yaitu disamping untuk menggemburkan tanah juga untuk mengurangi persaingan memperebutkan unsur hara dan air antara tanaman jambu air dan tanaman pengganggu yang tumbuh disekitarnya. Karena unsur hara dan air sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Alat yang digunakan dalam penyiangan yaitu cangkul, perhatikan pada Gambar 14.


  • Pemupukan

Pemupukan merupakan suatu kegiatan memberikan tambahan unsur hara untuk pertumbuhan tanaman baik pupuk organik maupun anorganik ke dalam tanah di sekitar zona perakaran tanaman terutama hara makro agar unsur tersebut mudah tersedia dan dapat diserap oleh tanaman. Sistem/cara pemupukan ada beberapa diantaranya yaitu lubang pupuk ditiap sudut / tugal, lubang pupuk pola L, lubang pupuk melingkar, lubang pupuk disamping kanan kiri dan sistem tabur gembur.


Pemupukan bertujuan untuk memperbaiki dan mengisi tanah dengan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, supaya tanaman yang ditanam dapat tumbuh subur dan menghasilkan hasil yang memuaskan. Berikut terdapat jenis jenis pembuatan lubang pupuk seperti yang terlihat padaGambar 15.


Sebelum dilakukannya pemberian pupuk, dilakukan penggemburan tanah agar aerasi tanah pada tanaman jambu air citra bagus. Pemupukan terbagi atas dua yaitu organik dan anorganik.


  • Organik

Pemupukan organik pada tanaman jambu air citra dapat menggunakan pupuk kandang ataupun pupuk organik cair. Dosis pupuk kandang untuk satu tanaman yaitu 50 kg. Pemupukan organik dilakukan setiap 6 bulan sekali. Selain pupuk kandang digunakan juga pupuk organik cair. Pupuk organik cair dibuat dari EM4 yang bersifat bioaktifator, pupuk kandang, air yang bebas dari pencemaran detergen atau air sumur. EM4 berisi mikroba fermentasi, jamur fermentasi pelarut fosfat dan ragi.


Pupuk kandang sebanyak 25 kg dicampurkan dengan EM4 sebanyak 250 ml lalu ditambahkan air sebanyak 100 L. Pupuk organik cair yang telah diaduk didiamkan selama 1-2 minggu dengan ditutup erat oleh karung bekas. Setiap dua hari sekali diaduk agar mikroba tersebut merata dan tidak menumpuk dibagian atas cairan. Pupuk organik cair biasanya digunakan untuk pemupukan secara biopori pada beberapa tanaman buah. Kegunaan dari pemberian pupuk organik ataupun pupuk organik cair yaitu untuk mengembalikan unsur hara dan meningkatkan populasi dan keragaman mikroorganisme didalam tanah.


Pemupukan Ditempatkan dalam lubang Pupuk dibenamkan ke dalam lubang di samping batang sejauh kurang lebih 10 cm dan ditutup dengan tanah. Untuk tanaman tahunan pupuk dibenamkan ke dalam lubang pupuk yang melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus dan terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah. Cara ini dilakukan dengan pertimbangan sama dengan cara larikan/barisan seperti yang terlihat pada Gambar 16.


  • Anorganik

Pemupukan anorganik pada tanaman diberikan 3 bulan sekali. Pemupukan anorganik biasa diberikan dalam bentuk pupuk majemuk. Pupuk anorganik mengandung N, P, dan K dengan jumlah yang seimbang. Pupuk anorganik tunggal hanya mengandung satu nsur hara saja sehingga kebanyakan beberapa pupuk digabungkan ketika diberikan ke tanaman,dosis pupuk 2 kg untuk satu tanaman. Perhatikan yang terlihat pada Gambar 17.


  • Pemangkasan

Pemangkasan adalah membuang bagian tertentu dari tanaman yang tidak diinginkan keberadaannya. Pemangkasan bertujuan untuk membentuk, meremajakan dan memelihara tanaman. Pemangkasan biasanya dilakukan setelah panen yaitu pemangkasan sedang dan berat, sedangkan pemangkasan ringan dilakukan setiap hari.


Alat yang sering digunakan untuk memangkas biasanya adalah gergaji kecil untuk memotong cabang dan dahan, serta gunting dahan untuk ranting kecil dan cabang muda, serta gergaji mesin untuk pemangkasan batang utama Pemangkasan terbagi menjadi 3 bagian yaitu pemangkasan ringan, pemangkasan sedang, dan pemangkasan berat.


  • Pemangkasan ringan

Pemangkasan ringan yaitu membuang ranting – ranting kering,daun yang terserang hama dan tunas- tunas muda.

  • Pemangkasan sedang

Pemangkasan sedang atau disebut juga pemangkasan pemeliharaan dilakukan pada saat tanaman menjelang berproduksi bagian tanaman yang dipangkas adalah ranting – ranting kering,tunas air,cabanag yang tumbuh tidak beraturan,cabang yang saling menumpuk,cabang atau dahan yang terkena serangan hama dan penyakit.


  • Pemangkasan berat

Pemangkasan berat atau juga disebut pemangkasan topping yaitu pemangkasan yang dilakukan hampir pada semua bagian tanaman dan dilakukan pada tanaman setelah panen dan tanaman yang tidak produktif tujuan adalah untuk merifresh kembali tanaman.


Berikut adalah jenis-jenis pemangkasan sepertiterlihat pada Gambar 18.

  • Pembungkusan Buah

Pembungkusan buah adalah membungkus buah dengan plastik berukuran 20 x 30 cm yang dibawahnya dilubangi setiap sudutnya. Tujuan pembungkusan buah yaitu untuk melindungi buah dari serangan hama dan penyakit sehingga buah yang dipanen nantinya lebih besar dan bagus tentunya. Buah jambu air yang layak untuk dibungkus yaitu buahnya berbentuk seperti lonceng, tidak adak bintik-bintik hitam. Penggunaan palstik untuk pembungkusan buah ada dua jenis diantaranya plastik bening dan palstik roll buram seperti yang terlihat pada Gambar 19.

Gambar 19.Pembungkusan buah

  • Pengendalian Hama dan Penyakit (PHT)

Pengendalian hama dan penyakit merupakan kegiatan mengendalikan serangan hama dan penyakit tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh dan berproduksi dengan sehat dan optimal. Tujuan PHT untuk mengendalikan populasi hama dan penyakit sehingga tidak terjadi kemungkinan terjadinya ledakan hama dan penyakit. Adapun beberapa jenis hama dan penyakit adalah sebagai berikut.


  • Hama
  1. Ulat daun (Handeuleum doleschalia polibate), menyerang pada bagian daun tanaman mengakibatkan daun rusak. Pengendalian secara kimia yaitu dengan cara disemprot menggunakan pestisida kontak dengan dosis 0,5-1 ml/liter air.
  2. Ulat jengkal (Pluia spp), meyerang pada bagian daun tanaman mengakibatkan daun rusak, pengendalian secara kimia yaitu dengan cara disemprot menggunakan pestisidan kontak dengan dosis 0,5-1 ml/liter air.
  3. Lalat buah (Drosophila melanogaster),menyerang pada tanaman pada bagian dengan cara meletakkan telur dalam buah sehingga buah berulat dan busuk. Cara pengendaliannya yaitu dengan menggunakan perangkap lalat buah, yaitu pestisida racun antraktan yang mengandung senyawa e-genol.

Berikut adalah jenis-jenis hama seperti yang terlihat pada Gambar 20.

  • Penyakit
  1. Antraknosa, menyerang pada buah mengakibatkan busuk pada buah, cara pengendalian menggunakan fungisida disemprot dengan dosis 0,5-1 gr/liter air.
  2. Jamur Upas, menyerang pada batang mengakibatkan batang tidak sehat, cara pengendalian fungisida disemprot ke batang dengan dosis 0,5-1 gr/liter air.

Berikut adalah jenis-jenis penyakit seperti yang terlihat pada Gambar 21.


Dalam pengendalian tanaman dikenal dengan istilah 6T

  1. Tepat waktu
  2. Tepat dosis
  3. Tepat cara
  4. Tepat sasaran
  5. Tepat alat
  6. Tepat jenis

Perhatikan yang terlihat pada Gambar 22.


  • Panen

Pemanenan merupakan tahap akhir dari pertumbuhan buah untuk sebatang pohon. Kematangan buah jambu air citra memiliki sifat-sifat yang menonjol dan khas seperti warna merah, ukuran buah yang besar, tekstur buah. Jambu air citra termasuk buah non-klimaterik sehingga harus dipanen dalam keadaan matang karena tidak akan menjadi leih matang setelah dipetik dari pohonnya.


Jambu air citra akan akan dipanen 3 minggu setelah waktu pemkbungkusan. Panen jambu air citra dapat dilakukan sela 3-4 kali dalam setahun. Panen jambu air dapat dilakukan selama 3-5 tahun bergantung pada umur  produktif suatu tanaman. Ukuran jambu air citra pada panen bisa mencapai 200 gram per satu buah jambu. Ukuran yang cukup besar ini menjadikan jambu air citra sebagai salah satu buah yang sangat disukai.


Proses pemanenan dilakukan dengan memetik jambu air citra dari pohon beserta plastik pembungkus. Jambu yag sudah dipetik dimasukkan kedalam keranjang untuk disortir berdasarkan ukurannya. Pemetikan buah jambu air citra sangat hati-hati agar jambu tidak tergores oleh cabang batang. Penyortiran sebenarnya dilakukan di pasca panen hanya saja penyortiran dikebun dilakukan agar dapat mempermudah pengepakan di pasca panen.

Berikut adalah kriteria atau penyortiran buah jambu air citra yang terlihat pada Tabel 2.


Tabel 2. Standar mutu buah jambu air citra

Grade Diameter ujung (cm) Berat (gram) Jumlah/kg
A 10 80-100 + 6-8 buah
B 9 70-79 + 9-15
C 7 <70 +> 16 buah

Bagian pasca panen taman buah mekarsari

1. Bentuk : Menyerupai lonceng, sempurna.
2. Kulit : Hijau, merah muda, atau merah tua.
3. Daging buah : Berwarna putih, rasa segar, rasa manis segar, tidak terserang lalat buah.
4. Kriteria panen : Buah cukup tua.
5. Penyimpanan : Disimpan dalam suhu ruang hanya 1 hari, dalam cold strage / lemari es tahan sampai 5 hari.

Buah-buah hasil penyortiran dimasukkan kedalam keranjang khusus buah yang dibawah nya dilapisi oleh koran bersih. Penyusunan buah juga harus dilakukan dengan hati-hati agar buah tidak bergesekan antar satu sama lain seperti yang terlihat pada Gambar 23.

Panen


  • Pasca panen

Pasca panen merupakan perlakuan atau tindakan yang di berikan pada prodak pertanian setelah panen sampai produk sampai ketangan konsumen. Tujuan dari pasca panen yaitu menjaga kelembaban buah, mempertahankan bentuk asli buah agar tidak rusak dan cepat membusuk. Periode pasca panen tidak bisa terlepas dari sistem produksi, bahkan sangat tergantung dari sistem pasca panennya hanyalah bertujuan untuk mempertahankan mutu produk yang dipanen (penampakan, tekstur, cita ras, nilai nutrisi, dan keamanannya), memperpanjang masa simpan, serta masa pasar.


Buah jambu air citra yang telah dipanen pada kebun dibawa ke pasca panen untuk dipersiapkan menuju pemasaran. Buah yang tiba di pasca panen terlebih dahulu ditimbang bobotnya lalu kemudian dilakukan pendataan mengenai jumlah panen. Buah yang telah berada diruang pasca panen nanti nya akan di packaging dengan menggunakan sterofoam khusus yang sesuai dengan ukuran buah.


Pengepakan jambu air citra menggnakan sterofoamjenis KGP.70. Penyesuaian ukuran dan jenis sterefoamini berguna agar buah rapi ketika pengepakan dan tidak pergesekan antar buah ketika sudah dipack. Plastik penutup yang digunakan untuk packaging yaitu raping filled yang dipasang pada alat wraping stiller. Pemilihan plastik pack juga perlu agar ketika pengepakan, plastik dapat lentur dan menutupi bagian buah dengan rapat.


Buah yang berada dipasca panen akan melewati beberapa tahap dalam proses pasca panen yaitu :

  • Penentuan waktu panen

Waktu panen sebenarnya ditentukan oleh bagian pasca panen. Penetuan waktu panen ini bertujuan agar dapat diketahui kapan buah jambu air panen, penanganan apa yang perlu dilakukan pada saat sebelum pemanenan.


  • Pengumpulan

Sebenarnya hasil panen dikumpulkan di pasca panen agar memudahkan penyortiran dalam tahap selanjutnya, hanya saja penyortiran buah yang telah dipanen telah dilakukan di kebun buah sebelum dibawa ke pasca panen. Penyortiran di kebun buah dimaksudkan agar mudah membawa buah ke bagian pasca panen.


  • Pencucian

Buah dapat dicuci untuk menghilangkan kotoran tanah, bahan asing seperti residu pestisida yang menempel pada buah, mengurangi mikroorganisme pada buah. Pencucian ini tidak diberlakukan pada buah yang memliki kulit tipis dan lunak.


  • Penyortiran/grading

Pemisahan buah yang baik dan busuk, warna dan ukuran buah harusseragam sesuai dengan kebutuhan konsumen serta penggolongan buah antara yang satu dengan yang lainnya.


  • Pengemasan

Perlakuan pasca panen untuk melindungi hasil panen dari gesekan antara buah yang satu dengan yang lainnya sehingga tidak mudah rusak, memudahkan hasil panen untuk sarana pengankutan, serta hasil panen untuk sarana pengangkutan, serta hasil panen menjadi menarik dan menjadikan nilai jual lebih tinggi/mahal dibandingkan dengan buah yang tanpa pengemasan.


  • Penyimpanan dan tata ruang

Perlakuan pasca panen yang yang bertujuan untuk mempertahankan kekuatan buah yang disesuaikan dengan karakteristik buah itu sendiri. Peyimpanan untuk sementara dalam artian waktu tidak terlalu panjang (tergantung keringkihan produk) dapat dilakukan pada suhu ruang dimana kondisi suhu ruang di daerah bedugul bervariasi 15-28oC. Penyimpanan untuk jangka waktu relatif panjang memerlukan kondisi dingin dan harus disesuaikan dengan keringkihan produk terhadap dan kepekaan produk terhadap kerusakan suhu dingin.


  • Pemasaran

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan setelah buah masuk dan diproduksi oleh pasca panen adalah pemasaran. Pemasaran buah-buahan dilakukan di bursa buah, pinggir danau, dan outlet-oulet lainnya yang berada dimekarsari.harga 1 Kg jambu air citra di bursa buah atau outlet berkisar sekitar 23.000-35.000. Selain buah, bibit tanaman jambu air citra juga dipasarkan. Bibit jambu air citra dipasarkan di tempat khusus pemasaran bibit yaitu garden center.


Garden center merupakan tempat pemasaran bibit buah yang diproduksi langsung oleh Taman Buah Mekarsari. Bibit tanaman jambu air citra bervariasi, tergantung dari besar kecilnya ukuran bibit. Salah satu paket wisata yang disuguhkan Taman Buah Mekarsari yaitu Greenland Tour, pada akhir tour ada penukaran voucher dengan bibit buah tanaman. Penukaran bibit voucher ini dilakukan di garden center. Selain bibit tanaman jambu air citra ada juga beberapa bibit tanaman buah lainnya. Bibit jambu air citra selain dapat dibeli secara langsung di garden center bisa juga dipesan jika membutuhkan banyak bibit. Berikut adalah pasca panen seperti yang terlihat pada Gambar 24. 

Pemasaran