Budidaya Jamur Merang
Cara Budidaya Jamur Merang Untuk Pemula “Cepat Dan Mudah” – Dalam sejarah sudah dikenal sebagai makanan sejak 3000 tahun yang lalu, di mana jamur menjadi makanan khusus bagi raja Mesir yang kemudian berkembang menjadi makanan khusus untuk masyarakat umum karena rasanya enak. Di Cina, penggunaan jamur sebagai bahan obat mulai dua ribu tahun yang lalu.
Jamur adalah jenis jamur yang dapat dibudidayakan untuk pertama kalinya secara komersial. Di Cina, jamur telah dibudidayakan sejak pertengahan abad ke-17, dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan dibudidayakan sekitar tahun 1950-an.
1. Pemilihan Lokasi
- Lokasi perlu dipilih sesuai dengan syarat tumbuh jamur. Syarat tumbuh yang utama adalah suhu, oleh karena itu lokasi harus disesuaikan dengan suhu Jamur merang dapat tumbuh dengan baik pada suhu 30–35°C dan sesuai dibudidayakan di dataran rendah.
- Lokasi juga harus bersih, jauh dari pabrik atau pembuangan limbah berbahaya. Hal ini bertujuan untuk menghindari jamur dari hama, penyakit, dan kontaminasi senyawa yang berbahaya. Jamur mempunyai kemampuan menyerap logam berat, meskipun konsentrasinya kecil.
- Untuk menghemat biaya produksi, sebaiknya tempat budi daya dekat dengan sumber bahan
- Lokasi harus dekat dengan sumber air. Sumber air harus tersedia dalam keadaan cukup, bersih, dan tidak tercemar. Hal ini penting, karena air merupakan kebutuhan yang sangat penting, terutama pada saat proses pembuatan media dan masa pembentukan tubuh buah.
- Lokasi harus mudah akses ke instalasi listrik. Listrik dibutuhkan untuk memompa air, membantu dalam sirkulasi udara dan menerangi.
2. Rumah Jamur (Kumbung)
Budidaya jamur merang biasanya menggunakan rumah jamur (kumbung) sistem semi permanen. Sistem semi permanen yang dimaksud adalah bahan yang digunakan untuk membuat rumah jamur menggunakan bahan yang sederhana, sehingga akan mudah dipindahkan. Investasi untuk membuatnya kecil. Dengan demikian cocok digunakan untuk budi daya jamur skala kecil atau industri menengah. Tempat untuk membudidayakan jamur atau rumah jamur sederhana berbentuk kumbung mempunyai manfaat sebagai berikut:
- Melindungi jamur dari kondisi lingkungan luar yang kurang mendukung, misalnya angin yang terlampau
- Memudahkan pengelolaan suhu di dalam
- Menghemat lahan karena dapat disusun dengan menggunakan rak.
Artikel Lainnya: Cara Budidaya Jamur Tiram
Bagian-bagian dari rumah kumbung tersebut sebagai berikut:
- Dindingnya terbuat dari bilik bambu dilapisi plastik untuk lebih menstabilkan suhu dalam Dibagian paling luar dinding bisa dilapisi lagi dengan steroform.
- Permukaan lantai sebaiknya disemen untuk memudahkan dalam merawat kebersihan kumbung. Apabila tidak disemen tanah sebaiknya dilapisi dengan pasir dan
- Dalam budidaya jamur merang, sterilisasi dilaksanakan dalam kumbung, maka di dalam kumbung harus dilengkapi dengan pipa yang diberi lubang-lubang kecil. Jarak antar lubang sekitar 20 Kegunaan dari pipa tersebut adalah untuk mengalirkan uap air panas pada saat proses sterilisasi.
- Atap bangunan dapat terbuat dari rumbia yang dilapisi plastik pada bagian
- Untuk mengatur sirkulasi udara, kumbung harus dilengkapi vertilasi berupa
3. Pembuatan Kumbung
- Penentuan Lokasi :
- Sumber air
- Sumber jerami
- Dekat jalan
- Persyaratan Kumbung :
- Dinding bagian dalam dan atas menggunakan plastik polietilen.
- Dinding luar menggunakan sterofoam.
- Kumbung lebih baik di tempat
- Perbedaan kumbung :
- Kumbung atas lancip: jika panas maka uap akan mengalir ke samping. Dipakai untuk kumbung yang memiliki satu rak di tengah.
- Kumbung atas datar : uap air akan jatuh di tengah taman. Digunakan untuk kumbung yang memiliki dua rak.
Artikel Lainnya: Potensi Perkebunan Di Indonesia Dan Komoditas Serta Hasil Terbesarnya
4. Media Taman Jamur Merang
- Jerami
- Dedak
- Limbah kapas
- Kapur CaCO3
- Jerami mengandung :
- Selulosa
- Silicca
- Lignin
- Jerami alternatif :
- Alang-alang
- Batang jagung
- Eceng gondok
- Kelaras pisang
- Limbah kapas alternatif :
- Hampas tahu
- Hampas sagu
- Hampas kapuk
- Hampas tempe
Artikel Lainnya: 18 Cara Mudah Budidaya Pisang Kepok Yang Benar “Panen Melimpah”
5. Pembuatan Kompos
- Lapisan atas : kompos kapas
- Lapisan bawah : kompos jerami
Pengomposan dilakukan dengan tujuan untuk mengaktifkan mikroflora termofilik, yakni bakteri dan fungi yang akan merombak selulosa, hemiselulosa, serta lignin, sehingga lebih mudah dicerna oleh jamur. Selama proses pengomposan akan timbul panas yang dapat mematikan organisme pesaing yang merugikan bagi pertumbuhan jamur.
Sebagai bahan baku tempat (media) tumbuhnya jamur merang yaitu jerami. Bahan baku ini dapat dipadukan dengan limbah pertanian yang tersedia di sekitar lokasi budidaya, misalnya kapas bekas dari pemintalan benang, ampas aren, ampas tebu, kardus bekas, eceng gondok yang telah dikeringkan. Bahan tambahan lain yang diperlukan yaitu bekatul sebagai sumber karbohidrat, kapur untuk menetralkan media, dan kotoran ayam dapat ditambahkan untuk meningkatkan kadar nitrogen dalam media. Adapun secara lengkap komposisi media untuk budidaya jamur merang dengan total produksi 450 kg.
Pembuatan kompos dapat dilakukan di dalam ruangan atau di ruangan beratap, walaupun tidak berdinding. Permukaan bawah tempat pengomposan sebaiknya disemen atau dilapisi plastik/terpal. Dalam pembuatan kompos, bahan-bahan diatas dibagi dua, yaitu satu bagian dikomposkan tersendiri (media utama saja) dan satu bagian lagi diberi media tambahan, lalu dikomposkan (media utama + media tambahan). Setelah kedua kompos tersebut selesai, kedua macam kompos tersebut dicampur secara merata.
Artikel Lainnya: 16 Usaha Budidaya Tanaman Yang Menguntungkan Saat Ini
Langkah-langkah pembuatan media kompos (media utama) sebagai berikut :
-
Pembuatan media tambahan
Cara pembuatan media atas:
- Ampas aren, pupuk ayam dicampur dengan kapur sebanyak 5 kg diaduk sampai rata.
- Kemudian disirami dengan air.
- Media yang sudah disiram ditutup rapat dengan plas tik atau terpal dan diamkan selama 7-30 hari.
- Media yang sudah dipermentasi dilakukan pembalikan dengan
menambahkan dedak sebanyak 50-75 kg dan diaduk sampai merata. - Kemudian disiram lagi dengan air ± 20- 30 liter.
- Kemudian media ditutup kembali dan didiamkan selama tiga hari.
Pengomposa n media utama + media tambahan tidak berbeda dengan pengomposan media utama. Perbedaannya hanya pada lapisan jerami (diatasnya) diberi kapas atau ampas aren. Dengan demikian, susunannya menjadi jerami, diatas nya diberi kapas atau ampas aren, kemudian campuran dari bekatul, kapur, urea, dan kotoran ayam. Begitu seterusnya disusun secara berselang-seling hingga 1,5 m, kemudian ditutup dengan plastik/terpal.
Ciri jerami yang telah menjadi kompos adalah :
- Tidak berbau amoniak.
- Wa rna kompos coklat sampai dengan hitam.
- Teksturnya lunak.
- Kadar air nya 65% yang diukur dengan car a memijatnya, bila terasa basah tetapi tidak menetes, berarti kadar airnya sudah sesuai.
- pH kompos 7 – 7,5.
6. Memasukkan Kompos
- ± 10 hari kompos jerami ke dalam kumbung, simpan setinggi ± 40 cm / rak.
- Tutupi ± 0,5 cm kompos kapas yang telah dikomposkan selama 1 bulan.
- Pasteurisasi hingga 70 ° C, pertahankan 4-5 jam.
- Penanaman dilakukan jika suhunya <40 ° C.
Artikel Lainnya: Panduan Dan Cara Budidaya Lidah Buaya Agar Tumbuh Subur
7. Pasteurisasi / Steam
- Lantai kumbung dibersihkan.
- Peralatan untuk wadah penanaman bibit harus dimasukkan dalam pasteurisasi.
- Semua ruang tertutup.
- Drum pasteurisasi terisi penuh, menyalurkan pipa ke kumbung.
- Setelah mencapai 70 ° C (biasanya setelah 7-8 jam). Temperatur dipertahankan selama 4-5 jam
- Menanam benih dilakukan setelah istirahat sehari.
Catatan :
- jika penyegelan tidak matang, maka jendela harus dibuka sehingga amonia keluar.
- jika pengaturan selesai, jendela akan ditutup.
8. Penanaman Bibit Jamur Merang
- pH mencapai 7 / netral.
- Peralatan untuk penanaman pasteurisasi disiapkan untuk diisi dengan biji.
- Serat kayu dihancurkan sampai lunak. (1 log untuk 1m2)
- Benih ditaburkan pada 2/3 media dari ketinggian media / bagian tengah tidak ditabur.
- Benih ditanam di bawah media gulung sebanyak 2 tempat tanam.
- Bantalan juga dapat dibuat di tiang dan kami memiliki biji.
- Hari I: penanaman dilakukan pada sore hari.
- Hari II: pertumbuhan miselium diperhatikan.
- Hari III
– Ketika benih telah keluar miselium, mereka segera disiram.
– Jika benih belum tumbuh, maka penyiraman dilakukan pada hari ke-4.
– Penyiraman benih dilakukan pada tengah malam ± 1:00 malam. - Hari IV: mulai hari ke 4, pintu & jendela dibuka antara pukul 6 pagi hingga 6:15 pagi.Hari V: jendela dibuka 15
- Pintu terbuka pukul 00.00 selama ½ jam.
- Hari VI: windows buka 30 °.
- Hari VII: jendela terbuka 45 °.
- Hari VII: jendela terbuka 60-90 ° / jika jamur tumbuh besar.
- Jendela panen berikutnya terbuka sampai selesai.
Artikel Lainnya: Cara Menanam Durian Cepat Berbuah Dan Jarak Tanamnya “Melimpah”
9. Pemeliharaan Media
- Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah tanam. Untuk mengubah periode vegetatif menjadi periode generatif. Karena penyiraman dilakukan pada siang hari sehingga jamur menjadi stres dan mengubah fase penanaman.
- Suhu kamar 34-36 ° C.
- Temperatur media 34-38 ° C.
- Jika suhu media mencapai 38 ° C atau lebih, jamur Monilia akan tumbuh, tumbuh antara hari V – VIII.
10. Panen Jamur Merang
- Ciri jamur siap tanam :
- Jika masih ada gundukan, panen dilakukan keesokan harinya.
- Ketika bundar secara merata, jamur siap dipanen.
- Cara panen jamur :
- Lebih baik tidak menggunakan kuku, tetapi menggunakan pisau yang sudah disterilkan.
- Tinggalkan / sisakan sedikit pangkal buah jamur yang dipanen.
- Media mungkin tidak terangkat.
11. Penyebab menurunnya Kualitas Jamur Merang (bercak-bercak)
- Pasteurisasi tidak matang
- Dedak tidak matang
12. Penyebab Jamur Pecah
- Suhu terlalu tinggi
- Terlambat waktu panen
Artikel Lainnya: Cara Jitu Membuat Umpan Ikan Nila Liar Dan Kolam “Super Ampuh”
13. Khasiat Jamur Sebagai Obat
Demikian Penjabaran Tentang Cara Budidaya Jamur Merang Media Jerami Untuk Pemula “Mudah” Semoga Bermanfaat Bagi Semua Pembaca Lahan.Co.Id