Klasifikasi Jambu Biji – Jambu biji (Psidium guajava) atau sering disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk merupakan tanaman tropis asli Brazil, tersebar luas di Indonesia melalui Thailand.
Jambu biji memiliki buah berwarna hijau dengan daging buah berwarna hijau atau merah serta rasa asam manis. Jambu biji diketahui banyak mengandung vitamin C.
Buah ini mempunyai khasiat yang sangat baik terutama bagi mereka yang menderita penyakit demam berdarah.
Secara umum jambu biji memiliki beberapa jenis yang tersebar luas di daerah tropis. Menurut penelitian nyata, jambu biji memiliki klasifikasi dan morfologi tumbuhan sebagai berikut.
Perbanyakan
Jambu biji dapat diperbanyak dengan bijinya. Namun perbanyakan dengan cara ini kurang disukai karena tanaman membutuhkan waktu lama untuk matang dan juga akan mengubah karakteristik tanaman induknya. Perbanyakan yang dilakukan saat ini bersifat vegetatif, khususnya dengan okulasi.
Klasifikasi Jambu Biji Lengkap Serta Manfaat Dan Morfologi
Klasifikasi Jambu Biji
- Divisi : Tracheophyta
- Subdivisi : Spermatophytes
- Klad : Angiospermae
- Klad : mesangiosperms
- Klad : eudicots
- Klad : core eudicots
- Klad : Superrosidae
- Klad : rosids
- Klad : malvids
- Ordo : Myrtales
- Famili : Myrtaceae
- Subfamili : Myrtoideae
- Tribus : Myrteae
- Genus : Psidium
- Spesies : Psidium guajava
Morfologi tanaman jambu biji
Selain klasifikasi dan morfologi tanaman jambu biji itu sendiri, mencakup beberapa hal antara lain :
Akar
Akar tanaman ini mempunyai ciri khas bercabang dengan bentuk yang panjang dan meruncing serta tumbuh langsung ke dalam tanah.
Umumnya akar jambu biji berwarna coklat hingga gelap. Akar jambu biji berfungsi sebagai penopang tanaman agar dapat tumbuh lebih kuat. Akar juga dapat menyerap air atau makanan dari dalam tanah.
Batang : Klasifikasi Jambu Biji
Batang jambu biji mempunyai tekstur yang keras memanjang dan permukaannya cukup licin dan licin.
Selain itu batang jambu biji mempunyai bentuk yang bulat dengan diameter yang bisa mencapai 10 hingga 20 cm bahkan lebih, karena biasanya tergantung dari jenis dan varietasnya. Ruas batang jambu biji cukup pendek dan bercabang banyak.
Daun : Klasifikasi Jambu Biji
Daun jambu biji termasuk dalam kategori daun tunggal, letaknya saling berhadapan pada batang yang pendek. Daun muda mempunyai bulu-bulu halus sedangkan daun tua mempunyai permukaan halus.
Jambu biji merupakan salah satu jenis tanaman adaptif yaitu tanaman yang tumbuh tanpa memerlukan perawatan khusus.
Bunga : Klasifikasi Jambu Biji
Biasanya tanaman jambu biji memiliki bunga berwarna putih dan kemerahan. Selain itu, bunganya juga disertai dua mahkota.
Mahkota memiliki 4 hingga 5 kelopak. Dan perlu diketahui juga bahwa bunga tanaman jambu biji dapat mekar dan menjadi buah jika terjadi penyerbukan oleh serangga dan angin.
Buah dan biji
Buah tanaman jambu biji mempunyai bentuk bulat dan ukurannya hampir sama dengan bola tenis. Ada juga beberapa jambu biji yang buahnya mirip telur dengan warna hijau agak kekuningan.
Saat matang, buah jambu biji kental dengan buah berwarna merah muda. Sedangkan biji jambu biji ada beberapa dan tersebar di bagian tengah buah. Bijinya cukup keras dan berwarna kuning.
Manfaat konsumsi
Banyak kandungan vitamin dan serat dalam buah jambu ini sehingga cocok untuk menjaga kesehatan bila dikonsumsi secara rutin dan tertur.
Terdapat warna merah pada daging buah jambu biji menandakan bahwa jambu biji kaya akan vitamin A dan antioksidan yang menyehatkan mata. Buah jambu biji cocok dikonsumsi pada siang hari karena segar dan menyegarkan tubuh.
Salah satu kandungan nutrisi yang ada pada jambu biji yang bermanfaat bagi tubuh adalah asam askorbat atau vitamin C.
Terdapat 126 miligram vitamin C pada jambu biji, lebih dari 90 miligram asam askorbat yang dibutuhkan masyarakat setiap harinya atau sekitar 75 miligram untuk wanita.
Menurut Linus Pauling Institute, vitamin C membantu menjaga seluruh jaringan dalam tubuh. Vitamin C sendiri berperan dalam pertumbuhan kolagen. Protein yang menopang sel dan jaringan tubuh tetap utuh, dan tanpa vitamin C tubuh dapat merusak pembuluh darah.
Kegunaan non-makanan
Daun jambu biji (Psidium guajava L.) mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder antara lain tanin, minyak atsiri, flavonoid dan saponin.
Senyawa tersebut berpotensi berperan sebagai antioksidan dan pengawet alami. Daun jambu biji dikenal sebagai obat tradisional batuk dan diare.
Jus jambu biji “Bangkok” juga dinilai efektif membantu pengobatan penderita demam berdarah dengue. Daun jambu biji telah lama dikenal dapat mencegah dan mengurangi diare.
3 lembar daun jambu biji direbus dengan 2 gelas air, lalu direbus, lalu disaring dan diminum oleh penderita diare.
Kultivar
Ada beberapa jenis/kultivar jambu biji yang dikenal di Indonesia, ada yang sudah dikenal sejak lama dan ada pula yang merupakan introduksi dari luar negeri:
- Jambu Biji Kristal
- Jambu tanjung barat
- Jambu biji getas merah
- Jambu australia
- Jambu sukun
- Jambu bangkok
Hama dan penyakit jambu biji
Hama
Hama tanaman (PTO) yang terdapat pada tumbuhan jambu biji termasuk tungau (Acarina: Tetranychidae dan Mycobatidae), Valanga spp., Lawana candida, kutu kebul (Hemiptera: Aleyrodidae), Helopeltis sp., kepik penghisap (Hemiptera: Coreidae dan Tessaratomidae), ,
Aphis gossypii, Icerya seychellarum, Coccus viridis, kutu daun bercangkang hitam, penghancur Aspidiotus, kutu perisai spesies 1, serangga sisik (Hemiptera: Pseudococcidae), kumbang moncong (Coleoptera: Curculionidae), kumbang penggerek buah (Coleoptera: Nitidulidae), Bactrocera carambola, ulat pucuk (Lepidoptera), ulat beliung daun (Lepidoptera),
Trabala spp., ulat penggerek api (Lepidoptera: Limacodidae), ulat penggerek batang (Lepidoptera: Metarbelidae), ulat penggerek batang (Lepidoptera: Psychidae), ulat penggerek batang buah (Lepidoptera: Pyralidae), dan atlas Attacus.
Hama yang berpotensi menjadi hama utama yang menimbulkan kerugian secara langsung adalah lalat buah, ulat penembak, kumbang buah, kutu putih, dan ulat buah.
Namun hama lain seperti Helopeltis sp., hama penghisap dan penggerek lainnya, serta hama penggigit dan pengunyah juga berpotensi menyebabkan kehilangan hasil karena berpotensi menyebarkan inokulum patogen ke tanaman.
Penyakit
Penyakit yang ditemukan antara lain antraknosa, bercak daun abu-abu dan kanker buah Pestalotia, karat merah, busuk buah Botryodiplodia, penyakit layu, embun jelaga, bintik merah pada daun dan kerusakan fisik dan mekanis buah.
Penggunaan pupuk dan pestisida tergantung pada situasi ekonomi petani. Pembungkusan / brongsong buah adalah salah satu upaya untuk pengendalian hama serta penyakit secara intensif yang dilakukan oleh para petani, terutama dalam mencegah serangan lalat buah pada buah.