Cara Menanam Kembang/Bunga Kol Di Dataran Rendah

Budidaya Kembang – kol merupakan tanaman yang termasuk dalam kelompok Botrytis dari Brassica oleracea. Sebagai sayuran umumnya dikenal sebagai kembang kol, yang merupakan pengartian dari bahasa Belanda Bloemkool. Kata blumbol juga sudah mulai umum dikenal.

Bunga kol bentuknya mirip dengan brokoli. Perbedaannya adalah kembang kol memiliki banyak bunga dan padat. Hanya “kepala” kembang kol yang biasa dimakan. Di pangkal kepala ada daun-daun hijau polos yang tebal serta tersusun rapat. Bahkan bunga kubisnya mirip seperti kubis Romanesco. Bunga kol termasuk sumber vitamin dan mineral yang sangat baik dan biasanya dimakan dimasak, meski bisa juga dimakan mentah atau diasamkan.

Kondisi pertumbuhan tanaman kembang kol

Iklim

  • Kembang kol merupakan tanaman sayuran asli daerah subtropis.
  • Di tempat tersebut kisaran suhu tumbuh kembang kol antara minimal 15,5-18 derajat C dan maksimal 24 derajat C.
  • Kelembaban optimum untuk tanaman kembang kol adalah antara 80 hingga 90%.
  • Dengan terciptanya kultivar baru yang lebih tahan suhu tinggi, budidaya kembang kol juga dapat dilakukan di dataran rendah (0-200 m dpl) dan medium (200-700 m dpl).
  • Di dataran rendah, suhu malam yang terlalu rendah menyebabkan sedikit keterlambatan pembentukan bunga dan masa panen yang lebih lama.
  • Tanah berpasir dan lempung lebih baik untuk menanam kembang kol daripada tanah lempung. Tetapi tanaman ini mentolerir tanah berpasir atau berpasir.
  • Keasaman tanah yang baik antara 5,5 dan 6,5 dengan irigasi dan drainase yang memadai. Tanah harus subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik. ketinggian tempat
  • Di Indonesia, kembang kol sebenarnya hanya cocok ditanam di daerah pegunungan yang sejuk atau dingin pada ketinggian 1.000 hingga 2.000 mdpl.

Cara menanam kembang kol yang baik dan benar

Kebutuhan benih

Benih yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  • Biji utuh, artinya tidak rusak atau cacat. Benih harus bebas dari hama dan penyakit.
  • Benih harus murni, yaitu tidak tercampur dengan benih atau benih lain dan dibersihkan dari kotoran. Bibit diambil dari jenis unggul atau stek yang sehat.
  • Ini memiliki tingkat perkecambahan 80%, oleh karena itu dibutuhkan 100 hingga 250 gram untuk satu hektar kebun tergantung pada ukuran benih. Bibit yang bagus akan tenggelam bila direndam kedalam air.

Persiapan benih

Hal ini dilakukan bertujuan untuk mempercepat laju perkecambahan bibit dan kebal terhadap penyakit.

Cara pembuatannya adalah sebagai berikut:

  • Sterilkan benih dengan mencelupkannya ke dalam larutan fungisida dengan takaran yang dianjurkan atau dengan merendam benih dalam air panas 55 derajat C selama 15-30 menit.
  • Pemilihan benih, dengan cara merendam benih dalam air, dimana benih yang baik akan tenggelam.
  • Rendam benih selama ±12 jam atau sampai benih tampak pecah-pecah agar cepat berkecambah.
  • Benih harus disemai dan ditumbuk sebelum disemai di ladang. Penaburan dapat dilakukan di hamparan bunga atau langsung di atap (wadah).
  • Atapnya bisa dibuat dari daun pisang, cling film atau kantong plastik kecil.

Persemaian benih kembang kol

Biji kembang kol perlu disiram sebelum ditanam. Pembibitan dibuat dalam kotak pembibitan (tray), tanah pembibitan merupakan campuran tanah, arang sekam dan kotoran kuda dengan perbandingan 1:1:1. Benih dimasukkan ke dalam kotak persemaian (tray), benih disimpan sampai 25-30 hari setelah semai.

Beberapa syarat cara pelaksanaan pembibitan yang baik adalah:

  • Tanaman yang ditanam biasanya lemah, tidak kuat jika langsung ditanam di tempat tertentu
  • Pembibitan adalah hamparan bunga khusus, dilengkapi dengan atap yang teduh untuk menghindari hujan, tidak merusak bibit yang masih lemah
  • Pembibitan harus aman dari gangguan hewan.
  • Penyiraman dilakukan dengan alat penyiram tangan.
  • Tanaman baru harus dipindahkan ke tempat mereka ditanam di lapangan setelah cukup kuat.
  • Sebaiknya benih dipindahkan terlebih dahulu ke dalam kantong plastik, menunggu ditanam di areal tanam.

Persiapan Lahan

Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah agar menjadi gembur, sehingga dapat memaksimalkan pertumbuhan akar tanaman. Pengolahan tanah juga akan memperbaiki tekstur tanah.

Tahapan persiapan lahan, yaitu:

  • Buat hamparan bunga selebar 1 m, hamparan bunga 30 m dan panjang tergantung medan.
  • Campur tanah hingga kedalaman 30-40 cm.
  • Pemupukan organik dan non organik. Pemberian pupuk kandang dilakukan sebelum pemasangan dan perataan mulsa pada lahan. Pasokan SP 36, ZA,
  • Pupuk organik Kcl dengan perbandingan 1:1:½ digunakan untuk menyangga tanaman dalam keadaan vegetatif, metode pemupukan dengan cara meratakan bedengan dengan jarak 1m dan diberi 100g.

Pemupukan Tanaman

  • Ketika strip diproduksi, campurkan pupuk kandang tambahan 12,5-17,5 t/ha dengan asumsi populasi tanaman per hektar adalah antara 25.000 dan 35.000.
  • Selanjutnya pupuk dasar berupa ZA, Urea, SP-36 dan KCl dengan dosis 250 kg disebarkan merata dan dicampur dengan tanah di bedengan. Selanjutnya lubang tanam dibuat dengan cangkul.
  • Membuat lubang untuk tanaman
  • Buatlah lubang untuk menanam tanaman kembang kol, jarak antar tanaman yang digunakan adalah 50×50cm. Dengan tempat tidur tertutup mulsa, yang telah digali.
  • Selanjutnya, stripnya berukuran 2-3 cm. perkebunan
  • Bibit daun pisang langsung ditanam tanpa membuang umbinya. Jika Anda menggunakan kantong plastik atau kantong polietilen, buang bijinya dengan membalikkan ruang bawah tanah dan campurkan benih secara menyeluruh tanpa merusak akarnya.
  • Benih ditanam di lubang tanam dan segera disiram sampai tanah cukup lembab.

Pemeliharaan Tanaman

Penyiangan

Jika ada tanaman yang rusak atau mati, bisa dibordir sebelum tanaman berumur sekitar 2 minggu. Penyiangan.

Penyiangan bersamaan dengan pembubuhan dilakukan bersamaan pada saat pemupukan selanjutnya yaitu 7-10 hari (HST), 20 hari dan 30-35 HST. Penyiangan dan penggelembungan harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak akar kubis yang dangkal. Pada akhir masa vegetatif (memasuki masa pembungaan) penyiangan dilarang.

Penyiraman dan penyiraman

Penyiraman dilakukan secara rutin pada pagi atau sore hari. Pada musim kemarau, penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, terutama pada saat tanaman masih dalam tahap awal pertumbuhan dan pembentukan.

Pemupukan

Selama masa pertumbuhan, tanaman menerima 3 kali pupuk. Pemberian pupuk tambahan dilakukan 7-10 hari yang lalu terdiri dari 150 kg ZA/ha, 75 kg Urea/ha, 150 kg SP-36/ha dan 75 kg KCl/ha disekitar tanaman 10-15 cm dari batang kemudian ditebar.

Pupuk sekunder diberikan selama 20 hari yang terdiri dari 150 kg/ha, Urea 75 kg/ha, SP-36 75 kg/ha dan KCl 150 kg/ha dengan komposisi 20 cm batang kemudian ditumpuk.

Pemupukan tambahan dilakukan selama 30-35 hari yang terdiri dari 150 kg/ha ZA, 100 kg Urea/ha dan 150 kg KCl/ha dalam susunan batang 25 cm kemudian tanah diolah. Wabah dan penyakit

Hama Tanaman Kembang Kol

Kutu daun (Aphis brassicae)

Kutu daun menyedot cairan sel sehingga daun menguning dan massa bunga bercak kotor. Kutu ini biasanya hidup berkelompok di bagian bawah daun atau di kumpulan bunga. Serangan berat biasanya terjadi pada musim kemarau.

Ulat berbentuk lonceng (Trichoplusiana sp.) dan ulat grayak (Spodoptera sp.)

Ulat memiliki panjang 4 cm, berwarna hijau muda, dan memiliki pita merah muda di setiap sisi tubuhnya, sedangkan cacing militer memiliki bintik-bintik hitam berbentuk segitiga dan garis-garis kekuningan di sisi-sisinya.

Keduanya menyerang daun pada musim kemarau sehingga daun menjadi rusak hanya menyisakan urat pada daun. Ulat grayak menyerang tanaman dalam kelompok besar. Pengendalian hama dilakukan secara terpadu: pergiliran tanaman dengan tanaman selain famili silangan, penyebaran mikroba yang menjadi musuh alami dan penggunaan pestisida baik hayati maupun kimia.

Penyakit Tanaman

Busuk hitam

Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris Dows. Penyakit ini ditularkan melalui benih (seed born) yang menyerang semua tahap pertumbuhan kembang kol. Infeksi lapangan melalui gigitan atau luka serangga. Gejala: terdapat bercak coklat kehitaman pada daun, batang, batang, bunga dan hamparan bunga. Batang dan massa bunga membusuk dan tidak dapat dipanen.

Busuk lunak

Penyebab: Bakteri Erwinia carotovora Holland. Penyakit ini menyebabkan busuk lunak tanaman di kebun dan setelah panen. Infeksi terjadi setelah busuk hitam melalui luka di pangkal bunga yang hampir dipanen atau melalui akar yang terluka. Gejala: batang atau pangkal bunga membusuk secara tiba-tiba.

Akar Bengkak

Penyebab : cendawan Plasmodiophora brassicae Wor. Gejala: Tanaman layu karena kekurangan air dan kedinginan pada malam hari, pertumbuhan kerdil dan kerdil dari waktu ke waktu dan tidak dapat berbunga.

Selain akar tanaman bengkak, Anda mungkin juga melihat bintik-bintik hitam pada akarnya. Pengendalian penyakit dilakukan secara terpadu: pergiliran tanaman dengan tanaman selain famili silangan, perbanyakan mikroba yang menjadi musuh alami dan penggunaan pestisida baik hayati maupun kimia.

Memanen

Pemanenan kuntum kembang kol dilakukan setelah mencapai umur 60-90 hari setelah ditanam, sebelum bunga mekar dan saat bulir masih hijau. Saat bunga mekar, tangkai bunga memanjang dan muncul kuncup kuning.