Potensi Perkebunan Di Indonesia

Perkebunan

17 Potensi Perkebunan Di Indonesia, Komoditas & Hasil Terbesar – Perkebunan dibedakan dari agroforestri dan silvikultur (penanaman hutan) sebab sifatnya yang intensif. Dalam pemeliharaan, perkebunan memainkan peran penting; sedangkan dalam agroforestri dan silvikultur, tanaman cenderung dibiarkan tumbuh sesuai dengan kondisi alam.


Karena sifatnya yang intensif, perkebunan hampir selalu menerapkan metode penanaman monokultur, kecuali untuk komoditas tertentu, seperti lada dan vanili. Pengidentifikasi sekunder, yang tidak selalu berlaku, adalah keberadaan pabrik pengolahan atau pabrik pengemasan dari perkebunan, sebelum produk dipasarkan. Perkebunan dibedakan dari pertanian pekarangan terutama karena skala bisnis dan pasar produk-produknya.

Ukuran area perkebunan sangat relatif dan tergantung pada volume komoditas yang dihasilkan. Tetapi, perkebunan membutuhkan area minimum untuk mempertahankan keuntungan melalui sistem produksi yang berlaku. Kepemilikan tanah bukanlah persyaratan mutlak pada perkebunan, jadi untuk beberapa komoditas mengembangkan sistem penyewaan tanah atau sistem berbagi bisnis, seperti Nuclear Nucleus Plantation (PIR).

Sejarah perkebunan di banyak negara sering dikaitkan dengan sejarah kolonialisme dan pembentukan suatu negara, termasuk di Indonesia.


Komoditas Perkebunan Di Indonesia

  1. Karet, dari getah (lateks) tanaman para (Hevea brasiliensis)
  2. Kopra dan produk-produk lainnya dari kelapa
  3. Minyak sawit, minyak inti sawit, dan produk-produk lainnya dari kelapa sawit
  4. Kulit dan batang kina, dihasilkan oleh beberapa jenis Cinchona spp.
  5. Biji dan bubuk kopi, dihasilkan dari kebun Coffea spp.
  6. Biji dan serbuk kakao, dihasilkan oleh tanaman kakao, Theobroma cacao
  7. Teh, dihasilkan dari pemrosesan daun teh, Camellia sinensis

Perkebunan bisa membudidayakan tanaman keras / industri seperti kakao, kelapa, dan teh, kelapa sawit, lada, kopi, atau tanaman hortikultura seperti pisang, anggur, dan anggrek. Dalam arti tertentu di Indonesia, “perkebunan” termasuk plantation atau orchard.


  • Perkebunan Tropika Dan Subtropika

Di daerah tropis dan subtropis, perkebunan mencakup tanaman tahunan dan tahunan. Berikut ini adalah daftar komoditas perkebunan (tidak lengkap), sesuai dengan produknya.


  • Tanaman industri semusim

Tanaman musiman merupakan tanaman yang hanya bisa tumbuh selama musim dalam setahun, atau tanaman tahunan rutin dipanen dengan cepat sebelum musim berakhir. Perkebunan musiman tidak sebanyak perkebunan tahunan. Contoh pabrik industri tahunan adalah:


  1. Serat henep
  2. Serat kapas
  3. Serat kenaf
  4. Serat goni dan bunga rosela
  5. Serat sisal
  6. Serbuk indigo, dihasilkan dari tanaman tarum
  7. Gula tebu
  8. Daun tembakau

  • Tanaman industri tahunan

Tanaman tahunan merupakan tanaman yang bisa tumbuh lebih dari dua tahun. Tanaman industri tahunan biasanya merujuk pada tanaman kayu keras untuk membedakannya dari semak dan rumput yang sebenarnya bisa dikatakan tanaman tahunan. Tanaman industri tahunan dapat dipanen beberapa kali sebelum akhirnya mengurangi hasil panen dan tidak lagi produktif secara ekonomi, yang kemudian ditebang. Contoh pabrik industri tahunan adalah:

  • Karet, dari getah (lateks) tanaman para (Hevea brasiliensis)
  • Kopra dan produk-produk lainnya dari kelapa
  • Minyak sawit, minyak inti sawit, dan produk-produk lainnya dari kelapa sawit
  • Kulit dan batang kina, dihasilkan oleh beberapa jenis Cinchona spp.
  • Biji dan bubuk kopi, dihasilkan dari kebun Coffea spp.
  • Biji dan serbuk kakao, dihasilkan oleh tanaman kakao, Theobroma cacao
  • Teh, dihasilkan dari pemrosesan daun teh, Camellia sinensis

Ada juga produk tanaman industri tahunan lainnya yang ditanam dalam skala kecil dan kurang intensif, tetapi dikumpulkan dan diolah sebagai produk perkebunan. Komoditas ini biasanya “perkebunan rakyat” dan berbeda dari pertanian pekarangan. Inilah beberapa di antaranya.

  1. Biji pala dan salut bijinya (fuli), dari kebun pala (Myristica fragrans)
  2. Buah dan bubuk merica, dihasilkan oleh tanaman lada, Piper nigrum
  3. Serat kapuk, dihasilkan dari tanaman kapuk Ceiba pentandra.
  4. Kacang mete, dihasilkan oleh tanaman mete, Anacardium occidentale
  5. Bunga, daun, dan minyak cengkih, dihasilkan oleh tanaman cengkih, Syzigium aromaticum
  6. Kulit manis, dihasilkan dari kulit batang/cabang beberapa jenis Cassia
  7. Minyak sitronela, dihasilkan dari ekstrak batang semu sitronela, Cymbopogon spp.
  8. Bubuk vanili, dihasilkan dari pengolahan buah vanila, Vanilla planifolia
  9. “Buah” kemukus, dihasilkan dari tanaman kemukus, Piper cubeba
  10. “Buah” cabe jawa, dihasilkan dari tanaman cabe jawa, Piper retrofractum dan Piper longum

  • Tanaman hortikultura
  1. Buah apel
  2. Buah durian
  3. Buah mangga
  4. Buah nanas
  5. Buah pisang
  6. Buah rambutan
  7. Buah aprikot
  8. Buah persik
  9. Buah zaitun

  • Perkebunan Subtropika Dan Iklim Sedang

Sebagian besar perkebunan di daerah ini diklasifikasikan sebagai orchard, bukan perkebunan. Selain itu, tidak ada tanaman tahunan, karena musim tahunan biasanya diklasifikasikan sebagai tanaman ladang (field crop), seperti tembakau dan kapas; meskipun menghasilkan produk yang mirip dengan perkebunan di daerah tropis, seperti gula yang dihasilkan dari bit untuk daerah beriklim sedang, sedangkan untuk daerah tropis diproduksi dari tebu. Contoh lain adalah minyak goreng yang dihasilkan dari ladang kanola atau bunga matahari di daerah beriklim sedang, sedangkan untuk daerah tropis sebagian besar diproduksi dari kelapa sawit dan kelapa.


Komoditas perkebunan yang dihasilkan oleh daerah ini sebagian besar adalah buah-buahan, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Buah dan minuman anggur, dari beberapa jenis tanaman merambat yang dibudidayakan
  2. Apel, dari tanaman apel, Malus domestica
  3. Aprikot (Prunus americana), prem (terutama P. domestica), dan berbagai hibrida
  4. Pohon natal, dihasilkan dari beberapa jenis tumbuhan runjung.

Hasil Perkebunan Terbesar Di Indonesia

  • Tebu

Tanaman ini hanya bisa tumbuh di daerah beriklim tropis. Tumbuhan ini adalah sejenis rumput. Umur tanaman telah ditanam hingga dapat dipanen sekitar 1 tahun. Di Indonesia, tebu banyak dibudidayakan di Jawa dan Sumatera.


Untuk membuat gula, tebu yang dipanen diperas dengan pemeras (mesin press) di pabrik gula. Setelah itu, jus atau jus tebu disaring, dimasak, dan diputihkan menjadi gula yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu 5% gula akan diproduksi, 90% ampas tebu dan sisanya dalam bentuk tetes (tebu) dan air.

  • Teh

Pada tahun 1826 tanaman teh menyelesaikan koleksi Kebun Raya, diikuti pada tahun 1827 di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Dari sini penanaman teh skala besar diadili di Wanayasa (Purwakarta) dan lereng Gunung Raung (Banyuwangi).


Karena percobaan ini dianggap berhasil, perkebunan skala besar diprakarsai oleh Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh, pada tahun 1828 di Jawa. Ini terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal van den Bosch. Teh menjadi salah satu tanaman yang terlibat dalam Cultuurstelsel.


Teh kering olahan dari Jawa pertama kali diterima di Amsterdam pada tahun 1835. Tahun berikutnya, privatisasi perkebunan teh dilakukan.

  • Karet

Berdasarkan klasifikasinya, karet termasuk dalam spesies Hevea brasiliensis. Tanaman karet memiliki akar tunggang. Akar dapat dibuat untuk menanam batang tanaman besar dan tinggi. Batang tanaman karet biasa tumbuh lurus dan memiliki kultur tinggi di atas. Batang tanaman ini mengandung getah yang disebut getah. Daun karet hijau. Jika Anda rontok, daunnya akan menguning atau merah. Daun karet terdiri dari batang utama dan batang daun. Daun elips memanjang dengan ujung runcing dan tepi rata.


  • Sawit

Minyak kelapa sawit (Elaeis) adalah pabrik industri penting yang menghasilkan minyak goreng, minyak industri dan bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan tua dan perkebunan dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya ada di wilayah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.


  • Kopi

Biji kopi yang tumbuh di Indonesia, pada dasarnya hanya terdiri dari tiga macam, yaitu: biji kopi Arabika, biji kopi robusta dan biji kopi Liberika. Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peran penting bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat di Indonesia. Indonesia diberkati dengan lokasi geografisnya yang sangat cocok untuk berfungsi sebagai perkebunan kopi. Lokasi Indonesia sangat ideal untuk iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi.


  • Tembakau

Di Indonesia, jenis tembakau komersial yang baik hanya diproduksi di daerah tertentu. Kualitas tembakau sangat ditentukan oleh kultivar, lokasi penanaman, waktu penanaman, dan proses pascapanen. Akibatnya, hanya beberapa tempat yang memiliki kualitas tembakau terbaik, tergantung pada produk target. Berdasarkan proses pascapanen, tembakau dikenal sebagai tembakau kering, kering, kering dan kering.


  • Lada

Lada adalah salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80% produk lada Indonesia diekspor ke luar negeri. Selain itu, lada memiliki judul The King of Spice, di mana kebutuhan lada dunia pada tahun 2000 mencapai 280.000 ton. Lada adalah salah satu tanaman yang dibiakkan dengan biji, tetapi banyak petani lebih memilih untuk membuat penyesuaian untuk mengembangkannya. Mereka memotong batang sekitar 0,25-0,5 meter.


Artikel terkait:


Demikian Penjabaran Tentang 17 Potensi Perkebunan Di Indonesia, Komoditas & Hasil Terbesar Semoga Bermanfaat Bagi Pembaca Setia Lahan.Co.Id