Budidaya Sawi hidroponik – Tanaman sawi tergolong dalam jenis tanaman sayuran yang saat ini sedang dikembangkan dengan sistem hidroponik. Pasalnya, selain kemudahan perawatannya, permintaan sawi di pasaran juga tinggi.
Sebagai sayuran, sawi umumnya banyak digunakan dalam berbagai olahan makanan seperti kentang goreng, mie ayam, pangsit, sup, dan capqai. dll.
Tanaman sawi sendiri memiliki beberapa jenis
Ada sawi hijau (Brassica genus) atau sering disebut sawi pangsit, qayssim atau kasein. Dandelion (Brassica rapa) atau dikenal juga dengan nama bok choy. Kailan (Brassica oleracea) adalah jenis sawi yang sedikit berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok untuk dicampur dengan mi goreng. Dari jenis-jenis sawi di atas, jenis sawi yang umumnya dibudidayakan adalah sawi hijau (Caisim).
Semua jenis tanaman sawi dapat ditanam dengan sistem hidroponik. Namun secara umum jenis sawi yang paling banyak dikembangkan adalah sawi hijau (caisim) dan sawi sendok (pokcay).
Cara menanam sawi secara hidroponik menggunakan sistem pin. Karena sistem ini merupakan sistem hidroponik yang paling sederhana dan mudah, terutama untuk ibu rumah tangga atau yang akan memulai bercocok tanam dengan sistem hidroponik.
Langkah-langkah menanam sawi air hidroponik
Menyiapkan hidroponik
Sebelum melakukan hidroponik, langkah pertama yang harus dilakukan tentunya adalah menyiapkan sistem hidroponik Anda terlebih dahulu.
Alat dan bahan persiapan hidroponik :
- Tabung paralon 2,5 – 3 inci dengan tabung L dan T.
- Jika Anda tidak memiliki panci jaring, Anda bisa menggantinya dengan segelas air mineral.
- Sumbu pembakar atau kain flanel
- larutan nutrisi
- Wol batu atau Anda bisa menggunakan sabut kelapa dan nampan
Cara membuat peralatan hidroponik :
- Potong lubang di tabung sesuai dengan ukuran mangkuk jaring atau gelas air mineral
- Dengan jarak lubang sekitar 10-15cm.
- Bor lubang kiri dan kanan di bagian bawah kaca logam untuk hub. Saat menggunakan vas jaring, tidak perlu membuat lubang untuk sumbu.
- Masukkan sumbu ke dalam lubang kaca yang telah dibuat. Buat tempat air menggunakan pipa PVC kecil, kayu, bambu, atau besi.
- Setelah pemasangan selesai, isi tabung dengan air larutan nutrisi.
- sampai kenyang. Masukkan pot kisi-kisi yang diberi pohon ke dalam lubang talang.
Persiapan benih
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan benih sawi untuk ditanam. Bibit sawi yang dipilih adalah yang sehat, berkualitas baik, bebas dari berbagai penyakit, serta memiliki pertumbuhan dan daya kecambah yang baik.
Baca Juga :
- Manfaat Dan Jenis Budidaya Tanaman Obat (TOGA) Di Halaman Rumah
- Cara Mudah Budidaya Tomat Di Polybag Lahan Sempit
- Cara Budidaya Sawi Sistem Hidroponik Di Belakang Rumah
Penyemaian Benih
Benih yang telah disiapkan sebelumnya disemai menjadi benih. Ada dua cara penyemaian benih, yaitu dengan menggunakan wol batu atau tanah pot.
Cara menabur dengan rockwool:
- Potong wol batu menjadi kubus sesuai ukuran
- Netpot atau segelas air mineral.
- Tempatkan strip rockwool di piring atau piring. Basahi rockwool dengan air bersih dan lubangi rockwool tersebut.
- Masukkan benih ke dalam lubang tanam sebanyak satu buah
- Satu potong wol batu. Tempatkan dudukan bibit di tempat yang sejuk dan gelap agar benih berkecambah.
- Setelah benih berkecambah, letakkan di tempat yang terkena cahaya.
matahari untuk menghindari ekstrusi. - Setelah benih memiliki 4 daun, mereka dapat dipindahkan ke pot jaring atau sistem hidroponik.
Cara Menanam Sawi
Karena menggunakan media budidaya berupa rockwool, maka cara menanam sawi cukup dengan memindahkan rockwool yang berisi benih ke dalam wadah jaring yang berisi larutan nutrisi.
Pindahkan bibit dengan hati-hati, karena sawi adalah tanaman lunak. Karena itu, ia rentan terhadap hal-hal di sekitarnya.
Jika Anda menggunakan media tanam berupa sabut (pengganti rockwool) dan menanamnya di area pembibitan, cukup hati-hati membuang bijinya. Tempatkan batok kelapa di mangkuk kisi dan tanam benih dengan hati-hati ke dalam batok kelapa.
Perawatan tanaman sawi
Perawatan tanaman sawi air meliputi pemantauan pemberian pakan, pengendalian gulma dan hama, serta penyulaman jika ada tanaman yang mati atau terhambat pertumbuhannya.
Karena kehidupan sawi dalam air sangat bergantung pada larutan nutrisi, pemantauan nutrisi secara teratur harus dilakukan.
Tambahkan nutrisi jika nutrisi dalam tabung rendah. Untuk mengantisipasi tumbuhnya gulma pada tanaman sawi Anda, Anda bisa melakukan pengecekan setiap 3 hari sekali.
Menyulam hanya jika tanaman mati atau kerdil ditemukan. Ganti tanaman yang mati atau kerdil dengan tanaman baru.
Hama Dan Penyakit Tanaman Sawi
Berikut hama yang sering menyerang tanaman sawi dan cara pengobatannya :
Ulat tanah (Agrotis spp)
Cacing ini sering menyerang akar tanaman sawi hingga tanaman layu, menguning, bahkan mati. Pencegahan agar tanaman tidak terserang ulat atau benalu Agrotis sp adalah menjaga tanah di sekitar tanaman tetap bersih dan sehat. Cara mengatasi jika tanaman sudah terserang ulat bulu atau Agrotis sp adalah dengan menyemprotkan insektisida dengan dosis tertentu.
Ulat Grayak (Spodoptera litura dan Spodoptera axigua)
Ulat grayak biasanya menyerang daun tanaman sawi. Tanaman sawi yang terserang ulat grayak ditandai dengan bagian daun berlubang, menguning, dan bergelombang.
Pencegahan agar tanaman tidak terserang hama tentara adalah dengan menjaga tanah di sekitar tanaman tetap bersih dan sehat.
Cara mengatasi jika tanaman terserang hama tentara adalah dengan menyemprotkan insektisida seperti Curacron 500 Ec, Buldok 25 Ec dan Matador 25 Ec dalam dosis tertentu.
Larva perusak daun (Plutella xylustella)
Pencegahan agar tanaman tidak terserang ulat perusak daun atau hama Plutella xylostella adalah menjaga tanah di sekitar tanaman tetap bersih dan sehat. Dari namanya kita tahu pasti bahwa hama ini menyerang tanaman sawi.
Ulat yang merusak tanaman sawi ini dapat menyebabkan daun sawi berlubang, kerusakan permukaan daun, bahkan kekeringan.
Cara mengatasi tanaman sawi yang terserang ulat perusak daun atau Plotella xylustella adalah dengan menyemprotkan insektisida seperti Proclaim 5 SG, Decis, Buldok 25 EC dan March 50 EC.
Berikut beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman sawi dan cara penanggulangannya :
Penyakit bercak daun
Daun tanaman sawi yang terserang penyakit ini ditandai dengan bercak daun yang berwarna kuning hingga coklat kehitaman bahkan dapat menyebabkan layu dan kematian daun.
Pencegahan agar tanaman tidak terkena penyakit bercak daun ini adalah dengan menjaga tanah di sekitar tanaman tetap bersih dan sehat.
Cara mengatasi jika tanaman sawi anda terserang penyakit bercak daun adalah dengan menyemprot tanaman sawi dengan fungisida berbahan aktif berupa Bion M 1/48 WP.
Penyakit busuk alternia
Kondisi tanaman sawi yang terserang penyakit ini adalah akar kering dan busuk serta sawi mati. Pencegahan agar tanaman tidak terserang penyakit busuk alternia adalah dengan menjaga tanah di sekitar tanaman tetap bersih dan berdrainase baik.
Cara mengatasi jika tanaman sawi anda terserang penyakit Busuk Alternaria adalah dengan menyemprot tanaman sawi anda dengan fungisida seperti Dithane dengan dosis tertentu.
Penyakit Clubrot (Plasmodiophora brassicae)
Kondisi tanaman sawi yang terkena penyakit ini ditandai dengan busuk akar, pengeringan, dan kematian tanaman sawi.
Pencegahan agar tanaman tidak terserang penyakit akar ini adalah dengan menjaga tanah di sekitar tanaman tetap bersih dan berdrainase baik.
Penyakit bulai (Phytotora sp)
Kondisi tanaman sawi yang terserang penyakit ini ditandai dengan adanya lendir pada daun kemudian daun menguning dan mati.
Pencegahan agar tanaman tidak terserang jamur atau Phytotora sp adalah menjaga tanah di sekitar tanaman tetap bersih dan sehat.
Cara mengobati tanaman sawi yang terserang jamur atau Phytotora sp adalah dengan menyemprotkan fungisida seperti Topsin M 70 WB, Kocide 60 WDG dan Bion M 1/48 Wp pada tanaman sawi dengan dosis tertentu.
Panen sawi secara hidroponik
Sawi dapat dipanen pada umur 3 bulan masa pembibitan. Lebih cepat tergantung varietas yang ditanam dan pertumbuhan tanaman. Cara memanennya adalah dengan mengeluarkan sawi besar secara perlahan dari mangkuk budidaya.