Budidaya Unggas Petelur Ayam

Jenis Ayam Petelur

Jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:

  • Tipe Ayam Petelur Ringan

Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai badan yang ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai nama.


Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini. Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus untuk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa cuaca panas dan keributan, dan ayam ini mudah kaget dan bila kaget ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu juga bila kepanasan.


  • Tipe Ayam Petelur Medium

Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak.


Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang cokelat, maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yang cokelat daripada yang putih, tapi dari segi gizi dan rasa relatif sama.


Satu hal yang berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada telur putih dan produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam pedaging dengan rasa yang enak.


Budidaya Unggas Petelur

Budidaya unggas petelur adalah upaya untuk mengelola sumber daya hayati dalam bentuk unggas untuk memanen hasilnya. Dalam pemijahan, dibutuhkan fasilitas dan peralatan. Selanjutnya Anda akan mempelajari alat dan peralatan yang dibutuhkan dalam peternakan unggas.


Dalam budidaya unggas petelur, pemilihan lokasi harus dilakukan sebaik mungkin. Lokasi yang cocok untuk budidaya ayampetelur jauh dari keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran, dan permanen.

budidaya-unggas


  • Sarana dan Peralatan Budidaya Unggas Petelur

Fasilitas serta peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ayam petelur terdiri dari kandang dan kandang, benih, pakan, vitamin dan obat-obatan.


Baca juga: Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Tanah


Kandang Ayam

Kandang merupakan persyaratan yang utama dalam peternakan unggas. Kandang berguna untuk menjaga unggas domestik dari berkeliaran, memfasilitasi pemeliharaan, seperti memberi makan dan obat-obatan, dan memfasilitasi panen atau mengumpulkan produk ternak. Selain itu, kandang juga berfungsi untuk mendapatkan tanaman yang berkualitas.


Kandang yang biasa dipakai dalam bertelur unggas adalah kandang yang dimodifikasi menjadi kandang baterai. Ayam petelur biasanya disimpan terlebih dahulu di kandang pos, kemudian dipindahkan ke kandang baterai jika sudah dewasa. Umumnya kandang baterai ditempatkan di dalam sangkar, jika itu seperti sangkar di dalam sangkar.


Sangkar baterai bisa dibuat dari kawat, kayu atau bambu yang dirancang agar telur bisa keluar dari sangkar baterai. Biaya pembuatan kandang baterai cukup besar, sedangkan keuntungan dari kandang baterai adalah:


  1. Memudahkan dalam mengambil serta mengumpulkan telurnya
  2. Hindari kerusakan telur dari unggas
  3. Dapatkan telur yang bersih dari kotoran unggas
  4. Hindari kanibalisme di antarunggas

Peralatan Kandang Ayam

Selain kandang, peralata juga dibutuhkan di bawah tempat makan, minum, dan grit. Pena pos harus dilengkapi dengan tempat makan dan minum sehingga harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Tempat makan dan minum di kandang baterai cukup terintegrasi dengan kandang yang bisa terbuat dari bambu, aluminium atau bahan lain yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat.


Bibit Ayam

Bibit ayam petelur bisa didapat pada penyedia bibit. Bibit ayam yang dipakai disebut DOC/ ayam umur sehari. Persyaratan bibit DOC adalah:

  1. Anak ayam berasal dari induk yang sehat
  2. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya
  3. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya
  4. Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik
  5. Ukura badan normal, yaitu mempunyai berat badan antara 35-40 gram
  6. Tidak ada letajan tinja diduburnya

Baca juga: 9 Cara Budidaya Kroto Semut Rangrang Dengan Toples (Pemula)


Pakan Ayam

Pakan merupakan campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik itu yang lengkap dan yang masih akan dilengkapi, diatur secara khusus dan mengandung nutrisi yang cukup untuk ternak yang akan digunakan sesuai dengan jenis ternak. Makanan dapat dibuat dari bahan-bahan dari pertanian, perikanan, ternak, dan produk-produk industri yang mengandung nutrisi dan cocok untuk digunakan sebagai pakan yang diproses dan tidak diproses.


Pakan terdiri dari campuran bahan makanan seperti jagung, kedelai, dan bahan lainnya sehingga memiliki komposisi nutrisi karbohidrat, serat kasar, protein, lemak, kalsium dan fosfor sehingga sangat cocok sebagai pakan ayam. Pakan ayam tersedia dalam bentuk siap pakai, dibeli di toko pakan ternak.


Obat-Obatan, Vitamin dan Hormon Pertumbuhan

Obat-obatan diberikan kepada unggas jika diperlukan, yaitu untuk orang sakit. Obat-obatan yang diberikan harus disesuaikan dengan penyakit yang diderita unggas. Obat ini juga diberikan sesuai dosis, menjadikannya waktu yang tepat.


Vitamin berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan menjaga kesehatan unggas, sementara hormon hormon berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan unggas. Secara alami unggas dapat tumbuh sehat jika Anda mendapat cukup makanan.


Hama Dan Penyakit Budidaya Unggas Petelur

  • Penyakit
  1. Berak putih (pullorum)
    Menyerang ayam kampung dengan angka kematian yang tinggi.
    Penyebab: Salmonella pullorum.
    Pengendalian: diobati dengan antibiotika
  2. Foel typhoid
    Sasaran yang disering adalah ayam muda/remaja dan dewasa.
    Penyebab: Salmonella gallinarum.
    Gejala: ayam mengeluarkan tinja yang berwarna hijau kekuningan.
    Pengendalian: dengan antibiotika/preparat sulfa.
  3. Parathyphoid
    Menyerang ayam dibawah umur satu bulan.
    Penyebab: bakteri dari genus Salmonella.
    Pengendalian: dengan preparat sulfa/obat sejenisnya.
  4. Kolera
    Penyakit ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain menyerang ayam menyerang kalkun dan burung merpati.
    Penyebab: pasteurella multocida.
    Gejala: pada serangan yang serius pial ayam (gelambir dibawah paruh) akan membesar.
    Pengendalian: dengan antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin).
  5. Pilek ayam (Coryza)
    Menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam.
    Penyebab: makhluk intermediet antara bakteri dan virus.
    Gejala: ayam yang terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek.
    Pengendalian: dapat disembuhkan dengan antibiotia/preparat sulfa.
  6. CRD
    CRD adalah penyakit pada ayam yang populer di Indonesia. Menyerang anak ayam dan ayam remaja. Pengendalian: dilakukan dengan antibiotika (Spiramisin dan Tilosin).
  7. Infeksi synovitis
    Penyakit ini sering menyerang ayam muda terutama ayam broiler dan kalkun.
    Penyebab: bakteri dari genus Mycoplasma.
    Pengendalian: dengan antibiotika.

  • Penyakit karena Virus
  1. Newcastle disease (ND)
    ND adalah penyakit oleh virus yang populer di peternak ayam Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan.Tungau (kutuan) Penemuan tersebut tidak tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa, penyakit ini ditemukan lagi dan diberitakan ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit ini disebut Newcastle disease.
  2. Infeksi bronchitis
    Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa penyakit ini menurunkan produksi telur. Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan yang serius untuk anak ayam dan ayam remaja. Tingkat kematian ayam dewasa adalah rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%.
    Bila menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tidak normal, putih telur encer dan kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yang normal selalu ada ditengah). Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini tetapi dapat dicegah dengan vaksinasi.
  3. Infeksi laryngotracheitis
    Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan yang serius terjadi pada unggas.
    Penyebab: virus yang diindetifikasikan dengan Tarpeia avium. Virus ini di luar mudah dibunuh dengan desinfektan, misalnya karbol.
    Pengendalian: (1) belum ada obat untuk mengatasi penyakit ini; (2) pencegahan dilakukan dengan vaksinasi dan sanitasi yang ketat.
  4. Cacar ayam (Fowl pox)
    Gejala: tubuh ayam bagian jengger yang terserang akan bercak-bercak cacar.
    Penyebab: virus Borreliota avium. Pengendalian: dengan vaksinasi.
  5. Marek
    Penyakit ini menjadi populer sejak tahun 1980-an hingga kini menyerang bangsa unggas, akibat serangannya menyebabkan kematian ayam hingga 50%. Pengendalian: dengan vaksinasi.
  6. Gumboro
    Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3–6 minggu.

  • Penyakit karena Jamur dan Toksin

Penyakit ini karena ada jamur atau sejenisnya yang merusak makanan. Hasil perusakan ini mengeluarkan zak racun yang kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan bahan yang menyebabkan asam amino berubah menjadi zat beracun. Beberapa penyakit ini adalah :


  1. Muntah darah hitam (Gizzerosin)
    Ciri kerusakan total pada gizzard ayam. Penyebab: adalah racun dalam
    tepung ikan tetapi tidak semua tepung ikan menimbulkan penyakit ini. Timbul penyakit ini akibat pemanasan bahan makanan yang menguraikan asam amino hingg menjadi racun.
    P
    engendalian: belum ada.
  2. Racun dari bungkil kacang
    Minyak yang tinggi dalam bungkil kelapa dan bungkil kacang merangsang pertumbuhan jamur dari grup Aspergillus. Untuk menghindari keracunan bungkil kacang maka dalam rancung tidak digunakan antioksidan atau bungkil kacang dan bungkil kelapa yang mengandung kadar lemak tinggi.

  • Penyakit karena Parasit
  1. Cacing
    Karena penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yang bersih dan terpelihara baik. Tetapi peternakan yang kotor banyak siput air dan minuman kotor maka mungkin ayam terserang cacingan. Ciri serangan cacingan adalah tubuhnya kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot dan kurang aktif.
  2. Kutu
    Banyak menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tidak terlihat tapi bila bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah. Kutu umum terdapat di kandang yang tidak terkena sinar matahari langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat.
    Penggunaan semprotan kutu sama dengan cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ini tidak boleh mengenai tangan dan mata secara langsung dan penyemprotan dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tidak aktif.

  • Penyakit karena Protoza

Penyakit ini berasal dari protozoa (trichomoniasis, Hexamitiasis dan Blachead), penyakit ini dimasukkan ke golongan parasit tetapi sebenarnya berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam lingkungan peternakan dijaga kebersihan dari alang-alang dan genangan air.


Peralatan Panen Ayam Petelur

Peralatan pemanen dibutuhkan dalam mempermudah serta mempercepat peroses penanenan. Selain itu juga, peralatan panen dapat dipakai untuk mencegah telur pecah dan pecah. Peralatan panen dipakai untuk mengumpulkan telur yang dipanen.


Baca juga: 15 Cara Budidaya Kapulaga Agar Cepat Panen Dan Manfaatnya


Modal Ternak Ayam Petelur

Kegiatan budidaya unggas petelur meliputi:

  • Penyediaan Kandang
  • Penyediaan bibit
  • Pemeliharaan
  • Panen
  • Pasca panen

Analisis Biaya Budidaya Unggas Petelur


Analisis Biaya Budidaya Unggas Petelur Ayam

Selanjutnya lakukanlah proses analisis biaya yang dibutuhkan dalam berwirausaha di bidang peternakan unggas. Komponen biaya produksi pada bisnis perunggasan sangat ditentukan oleh skala kewirausahaan. Semakin besar skala kewirausahaan, semakin besar biaya yang dibutuhkan.


Komponen biaya dalam berwirausaha ada biaya tetap dan tidak tetap. Biaya tetap terdiri dari biaya pembuatan kandang dan pembelian peralatan kandang, sedangkan biaya tidak tetap terdiri dari biaya benih, pakan, dan obat-obatan. Berikut ini adalah analisis budidaya puyuh skala rumah tangga (sekitar seribu) dengan luas lahan 20 meter persegi dan waktu yang dipakai dalam melakukan pengelolaan sebanyak 30 menit hingga satu jam.


Baca juga: 12 Cara Budidaya Jambu Madu Merah Dengan Mudah Dan Perawatannya


Perencanaan Wirausaha Di Bidang Budidaya Unggas Petelur

Manfaat atau faedah pada perencanaan kewirausahaan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Rencana kewirausahaan akan membantu memilah proses menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih jelas.


Dengan demikian masalah bisnis yang besar dapat dilihat sebagai urutan masalah kecil. Dan dengan menyelesaikan masalah masalah kecil yang dimaksud, otomatis masalah besar juga akan teratasi. Berikut ini adalah hal-hal penting yang harus direncanakan sebelum memulai seorang wirausaha, yaitu:


  • Menentukan Jenis Ternak

  1. Tingginya permintaan telur puyuh dan harga di pasar juga menguntungkan petani puyuh, dan masih ada kekurangan pasokan telur puyuh.
  2. Harga telur puyuh cenderung naik seiring waktu.
  3. Daging burung puyuh juga mulai dilirik oleh pengusaha kuliner.
  4. Rasanya lezat dan teksturnya yang lembut membuat daging burung puyuh populer. Ini merupakan alternatif jika kelak bayi tidak sepenuhnya melahirkan.
  5. Sebagai unggas penghasil telur terbesar kedua setelah ayam petelur, puyuh mulai bertelur pada usia 45 hari. Masa produktif burung puyuh berlangsung sekitar 18 bulan.
  6. Untuk memulai pengembangbiakan burung puyuh tidak diperlukan modal besar dan tanah besar. Jika memelihara ayam membutuhkan sekitar 100 m2 tanah untuk memelihara 1.000 burung, maka 1.000 burung puyuh hanya membutuhkan sekitar 12 m2 tanah.
  7. Dibandingkan dengan unggas yang lainnua, burung puyuh tidak memiliki terlalu banyak penyakit. Vaksin yang diberikan adalah ND-Lasota dan AI.

  • Menentukan Lokasi Kandang Ayam

Kandang yang baik untuk dipakai dalam metode budidaya puyuh harus dipertahankan pada suhu mulai dari 20 ° C hingga 25 ° C dengan kelembaban sekitar 30% hingga 80%. Saluran air dan pasokan listrik juga sangat penting untuk diperhatikan.


Kandang puyuh membutuhkan listrik untuk menyalakan lampu dan menjaga suhu kandang. Dengan cara yang benar untuk menaikkan puyuh, selama musim hujan dibutuhkan 25 hingga 40 watt cahaya di siang hari dan 40 hingga 60 watt di malam hari. Ukuran dan tata letak kandang juga perlu dipertimbangkan.


  • Menentukan Skala Usaha

  1. Modal yang tersedia. Jumlah ternak yang akan dipelihara tergantung pada jumlah modal yang dimiliki. Semakin besar modal (uang), semakin banyak ayam dapat dipelihara, asalkan faktor pendukung lainnya.
  2. Ketersediaan lahan. Jika Anda ingin memelihara ternak dengan kandang pribadi, Anda harus membangun kandang terlebih dahulu.
  3. Kapasitas dan peralatan kandang. Jika kandang tersedia, kapasitas kandang dan jumlah peralatan menentukan skala bisnis.
  4. Efisiensi biaya produksi. Efisiensi produksi terkait dengan jumlah tenaga kerja dan penggunaan bahan lainnya.
  5. Permintaan atau permintaan pasar. Pasar merupakan faktor penting dalam menentukan skala bisnis. Tidak ada gunanya menyimpan puyuh dalam jumlah besar jika Anda tidak bisa memasarkannya.
  6. Pertahankan puyuh sesuai permintaan pasar. Persediaan yang melebihi permintaan dapat menyebabkan penurunan harga.

  • Biaya Produksi

  • Modal tetap (investasi)
    – Kandang dan atap
    – Induk 150 ekor @ Rp. 17.500,-
    Jumlah biaya modal tetap
    Rp. 225.000,-
    Rp. 2.626.000,-
    Rp. 2.850.000,-
  • Modal kerja/variabel
    – Pakan 90 gr x 150 x Rp. 1.210,-/kg x 30
    – Penyusutan kandang (4tahun)
    – Penyusutan induk (umur produktif 2 tahun)
    – Obat-obatan
    – Resiko kematian 3% per tahun
    Rp. 490.000,-
    Rp. 4.700,-
    Rp. 109.375,-
    Rp. 1.000,-
    Rp. 6.565,-

Jumlah biaya modal kerja Rp. 611.640,-

Jumlah biaya prasarana produksi Rp. 611.640,-


  • Pendapatan
  1. Telur 60 x Rp. 650,- x 30 Rp. 1.170.000,-
  2. Ayam afkir 141 ekor x Rp. 10.000,- Rp. 58.750,-

Jumlah pendapatan  Rp. 1.228.750,-


  • Keuntungan
  1. Rp. 1228.750,- – Rp. 611.640,- = Rp. 617.110,-
  • Parameter kelayakan usaha

B/C ratio = 2,0


Keterangan :

  1. Perhitungan biaya dan pendapatan dilakukan dalam 1 bulan
  2. Harga-harga diperhitungkan pada bulan November 1998
  3. Diperlukan luas tanah 40 m2

  • Gambaran Peluang Agribisnis

Dewasa ini kebutuhan telur dalam negeri terus meningkat sejalan dengan peningkatan pola hidup manusia dalam meningkatkan kebutuhan akan protein hewani yang berasal dari telur. Selain itu juga adanya program pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat terutama anak-anak. Kebutuhan akan telur yang terus meningkat tidak diimbangi dengan produksi telur yang besar sehingga terjadilah kekurangan persediaan telur yang mengakibatkan harga telur mahal.


Baca juga: Potensi Perkebunan Di Indonesia Dan Komoditas Serta Hasil Terbesarnya


Ikutilah tahap demi tahap penjelasan diatas 13 Teknik Budidaya Unggas Petelur : Ayam, Perencanaan, Modal agar dapat dipahami dan memaksimalkan potensi Anda dalam berwirausaha unggas. Terimakasih atas kunjungan anda ke website kediri Lahan.Co.Id