Cara Budidaya Jeruk Nipis
Tanaman jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ada dalam bentuk perdu, pohon setinggi 1,5 hingga 3,5 meter. Ini memiliki cabang bulat yang memiliki banyak cabang dan duri. Kulit hijau gelap, penuh nodul kelenjar kecil. Daunnya bulat telur, ujungnya agak tumpul dan daunnya agak bulat. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau gelap dan permukaan bagian bawah berwarna hijau muda. Tangkai bersayap agak lebar dan persis seperti daun.
Buah jeruk nipis mengandung banyak air dan sangat asam, namun aromanya enak. Bunga tanaman jeruk nipis keluar dari ketiak atau di ujung batang. Bentuk bunganya agak kecil, batangnya sangat pendek, dan warna bunganya kuning dan putih. Buahnya akan bulat seperti bola. Saat kulit buah muda berwarna hijau, setelah tua dan matang, warna kulitnya berubah menjadi kuning. Buah jeruk nipis biasanya berdiameter 3,5 – 5 cm. Daging buahnya berwarna kuning kehijauan dan banyak biji.
Jeruk nipis banyak manfaatnya bagi manusia, antara lain sebagai bumbu dapur, obat tradisional, kosmetika, bahan parfum, minyak atsiri, minuman dan kue serta bahan pembuatan jelly. Buah jeruk nipis banyak mengandung vitamin B dan C. OIeh karena itu tanaman jeruk nipis perlu dibudidayakan secara lebih baik.
Ada tiga jenis atau varietas batu kapur yang terkenal, yaitu Citrus aurantium subspes aurantifolia var Fusca, Citrus aurantium subspes aurantifolia var Umetta, dan Citrus aurantium subspes aurantifolia var Bergamia.
1. Tanah dan Iklim yang Cocok
Jeruk nipis bisa kita ditanam di bermacam jenis tanah seperti aluvial, podsolik, latosol, dan jenis tanah lainnya. Selain itu, tanaman ini dapat hidup di ketinggian 10 – 1000 meter di atas permukaan laut. Keasaman (pH) tanah yang cocok adalah sekitar 5-6.
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman jeruk. Sebab itu area tanaman jeruk harus terbuka, bebas dari naungan. Kapur akan tumbuh dengan baik di daerah beriklim sedang dengan curah hujan tipe D (2-5 bulan di musim hujan dan 6-9 di musim kemarau).
2. Bibit Tanaman
Tanaman jeruk nipis bisa dibudidayakan secara generatif, vegetatif atau kombinasi keduanya. Pemuliaan vegetatif, seperti cangkok, lebih sering dilakukan oleh manusia. Metode ini sama dengan transplantasi jeruk manis.
Selain bibit hasil dari mencangkok, bibit tanaman jeruk nipis juga bisa dibuat dari bibit okulasi. Jeruk nipis dapat diinokulasi dengan jeruk manis, lemon dan jeruk nipis itu sendiri. Tempelkan jeruk nipis (sebagai batang bawah) setelah bijinya berumur 16 bulan. Tunas cangkok (kulit tanaman jeruk) harus diambil dari cabang kayu, berumur 1 tahun dan tidak berduri. Metode ini sama dengan mencangkok jeruk manis seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya. Kegiatan okulasi harus dilakukan selama musim kemarau.
Pengembangbiakkan tanaman jeruk nipis dengan penyambungan dapat pula dilakukan. Caranya ya sama sobat dengan penyambungan tanaman jeruk manis yang sudah Pak HaBe posting kemarin (Cara Mengembangbiakkan Tanaman Jeruk Manis).
3. Pengolahan Tanah dan Penanaman
Setelah lokasi yang baik telah dipilih, tanah diolah atau dibersihkan dari rumput atau tanaman mengganggu lainnya. Pemrosesan lahan dilakukan sesuai dengan kondisi tanah dan benih jeruk nipis dan pengolahan lahan untuk penanaman jeruk manis.
Lubang tanam disiapkan terlebih dahulu (2-4 minggu sebelum tanam). Ukuran lubang sekitar 80 x 80 x 80 cm. Di lubang ini, pupuk kandang atau pupuk buatan dicampur dengan tanah bagian atas. Beberapa hari setelah memasukkan pupuk dasar ke dalam lubang tanam, biji jeruk nipis dapat ditanam. Jarak oranye ini sekitar 5 x 5 m hingga 6 x 6 m. Cara menanamnya sama dengan menanam jeruk besar dan jeruk manis, Pak HaBe tidak mau menulis lagi.
4. Pemupukan
Tanaman jeruk termasuk jeruk nipis membutuhkan pemupukan teratur dan berkelanjutan, terutama di tanah infertil. Pupuk yang diberikan kepada tanaman kapur dapat berupa pupuk anorganik (pupuk buatan) dan pupuk organik (misalnya pupuk kandang). Kotoran utama harus diberikan selama penanaman, sementara pada tahap berikutnya, seringkali hanya pupuk buatan yang diberikan (mis. Urea, TSP, dan KCL atau jenis lainnya).
Pupuk dasar yang terdiri dari pupuk kandang dan pupuk fosfat pertama-tama dimasukkan ke dalam lubang tanam bersama dengan tanah yang digali di bagian atas. Digunakan untuk 1 lubang tanam dengan tanah galian di bagian atas dicampur 6 hingga 16 kg pupuk kandang dan sekitar 1,5 kg TSP. Pemupukan lebih lanjut harus dilakukan setelah tanaman berumur 4 tahun.
5. Penyiangan dan Pengairan
Agar tanaman jeruk nipis dapat tumbuh dengan baik, rumput atau tanaman lain yang mengganggu di sekitarnya harus dihilangkan. Alat yang Anda gunakan untuk membersihkan bisa dalam bentuk cangkul dan benjolan atau parang.
Selain penyiangan, kebutuhan air untuk tanaman jeruk nipis juga harus dipertimbangkan. Tanaman jeruk nipis membutuhkan air yang cukup, terutama saat tanaman jeruk berbunga dan berbuah. Tanaman jeruk nipis tidak tahan terhadap genangan air terlalu lama. Pada musim kemarau perlu menyediakan air melalui saluran yang telah dibuat. Setelah tanah lembab, air dikeluarkan dari tempat kapur ditanam. Jika tanaman jeruk nipis masih kecil, perlu disiram.
6. Pemangkasan Batang Pohon
Pemangkasan pohon untuk tujuan untuk membentuk kanopi pohon simetris. Bentuk ini akan lebih bermanfaat dalam memanfaatkan sinar matahari. Pemangkasan juga merupakan upaya untuk mengendalikan hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman.
Karena jeruk nipis masih kecil, pemangkasan harus dilakukan. Caranya adalah dengan memotong batang tanaman jeruk nipis setinggi 60 cm dari tanah. Beberapa tunas (3 – 4 tunas) yang tumbuh dari batang ini terawat dengan baik.
Pemangkasan berikutnya dilakukan setelah tanaman berumur setahun. Cabang utama cukup panjang untuk dipotong, sehingga panjangnya hanya sekitar 20 cm. Dari masing-masing 3 – 4 cabang yang tersisa akan menjadi cabang sekunder.
7. Pemanenan
Tanaman jeruk nipis umumnya berbuah pada usia 3 tahun, meskipun pada usia ini buahnya masih kecil. Pada usia muda (4-5 tahun) setiap pohon jeruk nipis menghasilkan rata-rata 20 kg buah. Tanaman kapur dewasa (6-15 tahun) menghasilkan rata-rata 50 kg buah per pohon. Tanaman jeruk nipis yang telah tumbuh rata-rata menghasilkan 30 kg buah per pohon.
Umumnya jeruk nipis dapat dipetik sekitar 7 – 8 bulan setelah berbunga. Tanda buah sudah tua dan bisa dipetik, antara lain: kulit buah berubah warna dari hijau menjadi kuning, buah jeruk tidak terlalu keras lagi dan bagian bawahnya agak lunak.
Anda dapat memetik jeruk menggunakan gunting pemangkasan atau pisau tajam. Batang buah dipotong dengan alat, sehingga ada batang yang tersisa di buah. Buah jeruk yang telah dipetik ditempatkan di keranjang atau tempat lain yang telah ditutup dengan jerami atau daun pisang kering.
Setelah panen, jeruk nipis harus dicuci dengan air. Setelah dibersihkan, keringkan dengan kain lembut. Buah jeruk besar dipisahkan oleh potongan-potongan kecil buah, dan mereka yang memiliki penyakit dihapus (Untuk mengetahui karakteristik dapat membaca tulisan tentang Pengendalian Hama dan Penyakit pada Budidaya Kapur). Setelah itu dimasukkan ke dalam peti, kemudian dijual atau disimpan segera untuk beberapa waktu.
Baca Juga :
- Cara Menanam Durian Cepat Berbuah Dan Jarak Tanamnya “Melimpah”
- 15 Cara Budidaya Jamur Tiram Sederhana Serta Manfaat Dan Kandungannya
- 12 Cara Budidaya Jambu Madu Merah Dengan Mudah Dan Perawatannya
Sekian penjelasan artikel diatas tentang 7 Cara Budidaya Jeruk Nipis Supaya Cepat Berbuah ( Lebat & Melimpah ) semoga bermanfaat bagi semua pembaca setia kami Lahan.Co.Id. Selamat mencoba kawan-kawan.