Budidaya Pisang Kepok
Pisang kepok merupakan salah satu jenis pisang kultivar dari jenis kultival ABB. Pisang tersebut juga masuk dalam kelompok pisang yang biasa diolah sebab semiliki kandungan pati yang sangat tinggi dibandingkan dengan pisang pada umumnnya.
Hama Dan Penyakit Pada Pisang
Perbanyakan vegetatif membuat pisang sangat rentan diserang oleh pengganggu, sebab sempitnya keragaman genetik. Perkebunan yang terkena penyakit dapat mentransmisikan secara singkat ke perkebunan tetangga.
- Hama
Kumbang Cosmopolites sordidus, yang mengakibatkan bercak hitam pada buah pisang
- Penyakit
- Penyakit Panama
- Penyakit sigatoka
- Penyakit darah
- Penyakit layu bakteri Xanthomonas
- Penyakit yang menyakitkan”dalam artian pada tumbuhan”
Cara Budidaya Pisang Kepok
Berikut ini adalah cara budidaya pisang kepok di:
1. Pemilihan Lokasi
Pilihan spesifikasi lahan dan lokasi agroklimat cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman pisang yang optimal, pemilihan lahan yang bebas dari layu pisang / tanah endemik, subur dengan lapisan tanah atas yang cukup tebal, tanah berpasir, tanah aluvial dan mengandung banyak humus. Curah hujan berkisar antara 1500 hingga 3800 mm / tahun, kelembaban udara antara 80-88% dan suhu 22,8 ° C-32,4 ° C dengan intensitas iradiasi cahaya 40 – 58 lux, untuk pH tanah itu sendiri berkisar dari 4,5 – 6, 5 dan kemiringan tanah maksimum 35%.
2. Penentuan Waktu Tanam
Waktu tanam yang baik untuk Pisang Kepok ialah awal musim hujan hingga tiga bulan sesudahnya. Untuk setiap area yang berbeda untuk musim hujan, Anda harus meminta bantuan dari kantor meteorologi setempat untuk menentukan awal musim hujan atau musim hujan.
3. Pembersihan (Penyiapan Lahan)
Bersihkan tanah atau lahan dari benda dan ranting yang akan mengganggu sistem akar tanaman dan menghambat penyerapan unsur makanan, membuang puing-puing tanaman, daun dan cabang pemangkasan yang dapat menjadi sumber penularan hama dan memasuki lubang berukuran 2 x 2 x 2 m. Persiapan saluran air atau parit taman yang bebas dari rumput, daun dan penyumbatan kayu dipakai sebagai drainase yang baik.
4. Penentuan Jarak Tanam dan Penganjiran
Dalam proses ini, bertujuan untuk mendapatkan posisi penanaman sehingga populasi tanaman diperoleh sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan menggunakan tegakan. Jarak optimal untuk tanaman pisang kepok.
5. Penyediaan Benih
Menyediakan benih dengan potensi produksi dan kualitas tinggi, kemurnian terjamin (berbagai jenis), memiliki peluang pasar yang jelas dan sehat / bebas dari hama dan penyakit, dan dalam jumlah yang cukup.
6. Pembuatan Lubang Tanam
Buat lubang sesuai dengan ukuran yang ditentukan, lubang dibuat dengan ukuran: Panjang = 50 cm, lebar = 50 cm, dalam 50 cm. Ukuran lubang dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan akar.
7. Penanaman
Dalam proses penanaman, proses menempatkan benih dalam lubang tanaman yang disiapkan, sebelum memulai penanaman, semua peralatan harus dicuci terlebih dahulu untuk menghindari penularan penyakit menggunakan campuran disinfektan (chorox) dengan Trichoderma sp. Dengan pupuk kandang / kompos dan sebagian tanah kemudian dimasukkan ke lubang tanam. Buang biji pisang tetapi sebelum menanam, celupkan biji ke dalam larutan 100 g Trichoderma sp., 10 liter air dan 10 g urea selama 15 menit.
Benih ditanam 5-10 cm di atas pangkal batang. Menutup lubang tanam, tanah atas dimasukkan terlebih dahulu, lalu diikuti dengan lapisan tanah. Penutupan lubang tanam dilakukan setelah 2 minggu, lubang tanaman dibiarkan terbuka dan setelah 2 minggu mengeraskan tanah sehingga tanaman dapat berdiri kokoh.
8. Pengairan
Sesuai dengan kebutuhan tanaman dan fase pertumbuhan untuk pertumbuhan dan pertumbuhan tanaman yang maksimal.
9. Penjarangan Anakan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengatur jumlah pohon / anakan dalam satu rumpun sehingga tanaman induk dapat tumbuh dan berkembang serta berproduksi secara optimal. Kriteria benih yang dipilih meliputi: 1. Usia 4-6 bulan (setelah anakan tumbuh 2. Tinggi antara 20-40 cm. 3. Pertumbuhan tunas daun baik 4. Pilih benih yang tumbuh di luar pohon induk dalam arah yang sama.
Penjarangan adalah dilakukan setelah induk pohon berumur 30 minggu meninggalkan satu kelompok 2-3 anak ayam. Anak ayam yang dipilih adalah anak pohon yang berasal dari pohon induk dari berbagai usia (2-3 bulan kemudian). Metode mematikan dari penggerusan dilakukan oleh : memotong 20 cm dari tanah, mencungkil bagian tengah batang dan menuangkan 2-3 ml (½ sendok teh) minyak tanah.
10. Sanitasi Lahan
Kegiatan untuk menghilangkan / membuang gulma yang tumbuh di sekitar tanaman, menjaga kebersihan taman dari gulma dan bagian tanaman yang sakit bertujuan untuk mengurangi kompetisi nutrisi antara tanaman dan mengganggu tanaman (gulma) dan mengurangi sumber hama dan penyakit menular.
11. Pemupukan dan Pembubunan
Penumpukan bertujuan untuk memenuhi nutrisi tanaman dan akar yang dapat berkembang lebih baik. Berikut ini adalah prosedur pemupukan:
- Pemupukan I dilakukan satu bulan setelah tanam dengan 10 kg pupuk kandang / lubang dan pupuk anorganik (Urea = 50g, SP-36 = 30g).
- Pupuk kedua dan ketiga dilakukan dua dan tiga bulan setelah tanam dengan pupuk anorganik (Urea = 50g, SP-36 = 30g dan KCI = 40g)
- Pemupukan ke IV, berikan campuran pupuk tambahan / kompos 10 kg dan 500g Trichoderma sp. Per rumpun dan urea = 100g, KCL = 100g
- Pasokan pupuk dilakukan dengan membuat parit di sekitar rumpun dengan jarak 50 cm dari pohon, diikuti oleh tanah bumbunan.
12. Pembrongosan
Bungkus buah sampai buah bisa diperoleh dengan permukaan kulit yang halus dan mencegah hama / penyakit pada buah.
13. Pemotongan Jantung Pisang
Memotong jantung pisang bertujuan untuk mengoptimalkan penyerapan nutrisi oleh ovarium dan mencegah layu darah.
14. Penyanggahan
Aktivitas penunjang pohon pisang agar tidak tumbang karena berat buah dan gangguan fisik lainnya (dalam hal ini tergantung pada varietas dan ukuran tandan).
15. Pengaturan Jumlah Daun
Potong daun untuk mempertahankan ukuran dan penampilan buah, untuk menghasilkan buah dengan ukuran standar dan menghindari buah pecah. Sebelum memotong daun (6 – 8 daun) dan untuk daun yang sudah tua atau menguning kemudian potong daun dengan membentuk sudut 45 ° dan potong batang yang menggantung sehingga batang terlihat bersih. Setelah itu, kumpulkan daun potong lalu bakar untuk menghindari penyakit.
16. Penentuan Saat Panen
Perhatikan kondisi fisik dan fisiologis buah untuk menentukan waktu panen karena sangat tergantung pada jarak dari pasar ke pasar lokal, tingkat kematangannya sekitar 90% sedangkan pasar antar pulau sekitar 80%.
17. Panen
Mengambil buah yang telah menunjukkan karakteristik (sifat khusus) panen matang bertujuan untuk mendapatkan buah segar. Saat panen pisang di pagi hari (07.00 – 10.00) atau di sore hari (15.00-17.00) dalam kondisi cerah. Panen tidak dianjurkan saat hujan karena dapat meningkatkan busuk buah di gudang penyimpanan.
18. Perlakuan Pasca Panen
Penyimpanan sementara di rumah-rumah panen dengan fasilitas gantung pisang bertujuan untuk menjaga kualitas yang baik, menghindari noda getah dan kerusakan karena gesekan antar tandan. Hindari panas dan hujan dan juga pertahankan suhu rumah panen (tidak terlalu lembab) / cukup berventilasi.
Baca Juga:
- 8 Cara Menanam Bayam Cabut Yang Baik Dan Benar (Biji & Batang)
- 14 Cara Menanam Mangga Cangkokan Agar Cepat Berbuah Dan Jenisnya
- Cara Budidaya Anggrek Hitam Secara Vegetatif Dan Penyebarannya
- 10 Cara Budidaya Buah Naga Dalam Pot Agar Cepat Berbuah Lebat Lengkap
- Pengertian Hidroponik Dan Contoh, Jenis, Nutrisi Serta Keuntungannya
Sekian penjelasan tentang Cara Mudah Budidaya Pisang Kepok Yang Benar “Panen Melimpah” semoga bermanfaat bagi semua teman-teman yang sudah membaca artikel kami Lahan.Co.Id… semoga dapat membantu Anda dalam berbudidaya pisang kepok