Dengan menggunakan cara ternak kambing yang baik dan benar maka usaha ternak kambing akan berjalan dengan lancar dan keuntungan yang didapat akan maksimal.
Kambing merupakan salah satu mamalia berkaki empat yang keberadaannya banyak kita temukan di seluruh wilayah Indonesia. Peternakan kambing saat ini sudah menjadi hal yang lumrah, terutama bagi mereka yang tinggal di pedesaan.
Rata-rata penduduk desa berprofesi sebagai petani dan peternak, umumnya beternak kambing, sapi, ayam dan hewan ternak lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Namun, penduduk desa tidak menyadari peluang besar peternakan kambing di negara kita. Saat ini daging kambing sedang laris di pasaran karena seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di negara kita dan dagingnya juga memiliki cita rasa yang khas. hidangan rumit lainnya.
Cara beternak kambing yang baik dan benar untuk menunjang pendapatan belum dipraktekkan oleh warga desa yang selama ini beternak kambing, dimana mereka hanya memiliki sedikit kambing.
Mereka tidak memiliki tujuan untuk mengembangkan ternaknya dan kambingnya hanya dijadikan simpanan, jika mereka membutuhkannya mereka menjualnya di pasar atau melalui perantara. Padahal sangat tepat untuk memulai usaha peternakan kambing di pedesaan, lokasi yang tepat dan juga banyaknya sumber pakan kambing disana.
Peternak yang juga memelihara kambing tidak memiliki target ternaknya, seperti target bulanan atau tahunan, karena kambing siap potong di Indonesia sangat sedikit sehingga pemerintah masih mengimpor daging.
Menyikapi hal tersebut, terbesit dalam hati saya untuk menulis sebuah artikel tentang memelihara kambing yang mungkin dapat membantu bagi yang ingin memulai usaha peternakan kambing.
Dari segi perawatan kambing ini sangat mudah dipelihara, tahan terhadap serangan penyakit dan juga biaya pakan yang minim merupakan kemungkinan yang menyedihkan jika kita lepaskan.
Kambing memiliki tingkat reproduksi yang sangat baik, dalam waktu 7 bulan induk kambing sudah dapat bereproduksi lagi, dengan masa kehamilan sekitar 5-6 bulan maka kambing akan beranak.
Pada umumnya 1 induk kambing akan melahirkan sekitar 1-4 ekor, sehingga sangat positif bagi kami untuk menjadi perusahaan peternakan yang potensial. Manfaat cara memelihara kambing yang benar tentunya adalah pertumbuhan dan reproduksi kambing yang maksimal.
Dari sini masih banyak keuntungannya, terutama dari perasan susu yang dihasilkan (kalau ternaknya kambing etawa/kambing perah), keuntungan lainnya adalah kotorannya bisa dijual sendiri atau dijadikan pupuk.
Pupuk yang terbuat dari kotoran kambing dan pembuangan limbah pakan sangat bagus untuk digunakan sebagai pupuk organik.
Ternak Kambing Proses Reproduksi
Setidaknya kambing akan beranak 3 kali dalam 2 tahun, jadi betapa menggiurkannya untuk memulai usaha ternak kambing, apalagi jika induknya bisa melahirkan 3-4 ekor kambing setiap kali melahirkan, pasti akan mempercepat perkembangan. peternakan kambing yang kami lakukan.
Kambing ini akan dewasa setelah berumur 6 bulan dan akan siap kawin ketika berumur 10-12 bulan.
Dengan masa birahi yang lama kurang lebih 24-45 jam, dengan siklus birahi yang terputus-putus selama 17-21 hari, kambing yang bernafsu dapat ditandai dengan sifatnya yang gelisah, nafsu makan berkurang dan minum, mengibas-ngibaskan ekor terus-menerus, buang air kecil lebih sering, kembung dan basah. alat kelamin.
Pada kambing perbandingan jumlah jantan dan betina = 1 : 10, jika perkawinan dibuahi maka masa kebuntingan adalah 144-156 hari (atau sekitar 5 bulan). Dan bayi akan disapih sekitar 3-4 bulan setelah bayi lahir.
Langkah awal Ternak kambing yang benar
Tahap pertama tentunya dimulai dengan persiapan membangun kandang sebagai tempat hidup kambing dan diakhiri dengan masa panen.
Dalam langkah-langkah cara beternak kambing yang baik dan benar sangat mudah dilakukan, kegiatan ini bisa kita lakukan sebagai tugas sampingan.
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu kita lakukan terlebih dahulu agar kambing yang akan kita kelola menjadi lebih stabil dan berdampak dengan hasil yang maksimal. Persiapan pembuatan kandang kambing
Untuk modal awal cara beternak kambing yang benar, kandang ini merupakan salah satu hal penting yang nantinya akan menunjang kesuksesan usaha ternak kambing yang akan kita jalankan. Kandang yang baik juga akan menciptakan kenyamanan yang akan membuat kambing bertambah berat dan mudah bereproduksi.
Tingkatan kandang minimal adalah bersih, cukup sinar matahari, tidak panas (teduh) dan penempatan kandang minimal 5 meter dari rumah.
Hal ini dikhawatirkan berdampak pada bau feses bercampur urine kambing yang tidak sedap. Ingatlah bahwa selain kambing kita sehat, yang lebih penting lagi adalah kita lebih sehat. Di bawah ini adalah ukuran kandang yang ideal untuk memulai kawanan kambing.
Kandang Ternak kambing cepat gemuk
- Kandang untuk melahirkan ayah + dua anak: 120cm x 120cm/ekor
- Kandang induk (bunting dan tidak bunting) untuk 1 ekor : 100cm x 125cm
- Kandang penyapihan ekor: 100cm x 125cm
- Kandang ekor jantan berukuran : 110cm x 125cm
- Kandang ayam/kandang dewasa (disiapkan kambing potong) per ekor berukuran: 100cm x 125cm
Pemilihan Anakan Ternak Kambing
Pada tahap ini tentunya kami memutuskan untuk membudidayakan jenis kambing tertentu, mengingat jenis kambing yang ada di Indonesia sangat banyak, hingga puluhan jenis di setiap daerah.
Dalam hal ini, jika kita menginginkan kambing sebagai kambing pedaging, sebaiknya bibit yang kita siapkan adalah bibit kambing kacang tanah (Jawa).
Kenapa kambing ini Karena kambing ini berkembang biak dengan sangat cepat, mudah menambah berat badan, mudah beradaptasi dengan segala lingkungan, lebih tahan penyakit dan dagingnya lebih menggugah selera.
Jika kita beternak kambing perah, maka jenis kambing yang perlu kita persiapkan adalah jenis kambing etawa, kambing yang sangat baik dalam menghasilkan susu. Kambing Etawa ini sebenarnya memiliki 2 pilihan hasil panen yaitu susu sapi dan juga sebagai kambing pedaging/pedaging.
Keunggulan Kambing Etawa adalah ukurannya yang besar, tentunya bobot daging yang dihasilkannya juga lebih besar dari kambing Kacang/Jawa. Nah, untuk menentukan bibit kambing yang baik sebagai induk dan pejantan harus memiliki kriteria sebagai berikut :
Kriteria calon induk kambing yang ideal
- Breeding untuk kambing cepat gemuk dan hasil maksimal
- Bentuk tubuh seimbang, dada bidang dan lebar, punggung dan pinggang lurus, tulang/badan besar dan tidak gemuk (sehat) tidak gemuk
- Miliki watak penurut dan jangan garang.
- Ini memiliki empat kaki lurus dan sepatu hak tinggi.
- Ia memiliki jumlah gigi yang lengkap, penilaian penggembalaan yang baik, dan rahang atas dan bawah yang rata.
- Lahir dari 2 pranakan / genap satu putra.
- Bentuk payudara simetris dan tidak menjuntai atau memiliki puting 2 (bercabang).
Kriteria calon kambing jantan ideal
- Memiliki perawakan yang besar dan panjang (tulang besar), sangat baik jika memiliki punggung yang lebih tinggi dan lebar,
- Memiliki bentuk dada yang bidang dan kambing tidak terlalu gemuk,
- Memiliki perawakan yang kekar, aktif sehingga secara alami
- Memiliki tubuh yang besar.
- Nafsu untuk kawin.
- Bentuk semua kaki lurus dan kuat.
- Lahir dari 2 bersaudara atau lajang.
- Dia berusia antara 1,5 dan 3 tahun.
Memberi makan ternak kambing
Poin ini juga menjadi isu penting bagaimana beternak kambing yang baik dan benar, nutrisi juga menjadi salah satu isu penting penunjang keberhasilan beternak kambing yang sudah kita mulai.
Padahal pemberian pakannya sangat sederhana, tidak seperti pemberian pakan pada hewan lain, karena kambing ini dapat memakan rumput/hijauan lainnya serta pakan tambahan yang kemudian akan membantu kambing cepat bertambah berat badannya dan juga bereproduksi dengan baik.
Pakan yang diberikan sebaiknya lebih mudah didapat, bukan pakan yang mahal sehingga biaya pakan dapat ditekan seminimal mungkin.
Namun pakan yang kita berikan harus mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang cukup untuk memenuhi kebutuhan harian kambing. Disarankan juga agar pakan yang diberikan mudah dicerna, tidak beracun dan menyenangkan bagi kambing (mereka makan dengan rakus).
Pakan ini bisa kita peroleh dengan memberinya daun hijau dan rumput seperti berbagai jenis rumput dan pakan tambahan seperti sentrat yang bisa didapatkan dengan cara membelinya di toko pakan terdekat.
Solusi lain untuk mengganti konsentrat agar kambing tetap sehat dan gemuk adalah campuran beberapa bahan seberat 3 kg (sebaiknya diberikan 1 ekor kambing per hari dengan tambahan bobot pakan 3 kg), yaitu; Ampas tahu 40%, bekatul 40% dan campuran singkong 20%, pakan tambahan dapat diberikan pada siang hari (tidak pada saat pemberian hijauan).
Cara pemberian pakan yang baik adalah dengan pemberian pakan rumput 2 kali sehari yaitu pada pagi hari antara pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB, berat rumput yang dibutuhkan adalah 10% dari bobot badan kambing setiap harinya. Dan pemberian makan tambahan sentrat/campuran bahan yang saya sebutkan di atas, sebaiknya berikan makan tambahan berat 3 kg setiap hari, pada siang hari bisa diberikan pakan tambahan.
Untuk kambing yang sedang bunting, menyusui, atau kambing yang sering berkembang biak, sebaiknya berikan pakan booster yang bisa dibeli di toko makanan hewan terdekat. Jangan lupa beri dia air putih setiap hari, sebaiknya diminum setelah menyusu.
Cara pengendalian penyakit pada ternak kambing
Pencegahan wabah penyakit pada kambing harus dicegah dengan kebersihan kandang yang baik dan dengan memberikan pakan bergizi dan vaksinasi yang cukup.
Penyakit yang sering menyerang kambing adalah sebagai berikut; cacingan, kudis (scabies), perut kembung (bloating), paru-paru (pneumonia), orf dan koksidiosis.
Semua penyakit tersebut dapat dikendalikan dengan pemeliharaan kambing yang baik dan benar, sehingga kambing akan lebih sehat dan terhindar dari penyakit. Jika ada kambing yang terkena penyakit maka harus dipisahkan dan dirawat.
Ternak kambing
Secara alami, ternak kambing terbagi menjadi dua jenis, yaitu kambing pedaging (pangkas) atau kambing perah. Dalam hal ini tentunya kita harus selalu berusaha untuk meningkatkan nilai tambah dari produksi kambing yang kita kelola, yang meliputi daging, susu, kulit, tanduk atau kotorannya yang kemudian dapat disulap menjadi pupuk organik.
Waktu yang tepat untuk menjual kambing adalah saat bobot badan kambing sudah tidak bisa lagi dinaikkan (bobot maksimal) sehingga nilai jualnya tinggi karena dagingnya juga banyak. Kambing umur 1-1,5 tahun sudah tidak bisa bertambah berat lagi (kambing normal tidak kurus), sehingga pada umur tersebut ideal untuk dijual.
Sangat mudah untuk melakukan pembibitan kambing yang baik dan benar untuk mendapatkan hasil produktif yang maksimal, segera mulai kegiatan zootechnical ini, karena permintaan daging dan susu kambing semakin meningkat dan peternakan di negara kita belum mampu menjawabnya. , solusinya pemerintah impor daging, biar tau kan peluang bisnis ini apa