Klasifikasi Tanaman Tebu Lengkap Serta Morfologinya

Klasifikasi Tanaman Tebu – Tebu (Saccharum officinarum Linn) (bahasa Inggris: sugar cane) merupakan tanaman yang ditanam untuk memperoleh bahan baku gula dan monosodium glutamat.

Klasifikasi Tanaman Tebu

Tanaman ini hanya bisa tumbuh di daerah beriklim tropis. Tumbuhan ini merupakan sejenis rumput. Umur tanaman mulai dari tanam hingga panen sekitar 1 tahun. Di Indonesia, tebu ditanam secara luas di pulau Jawa dan Sumatera.

Ciri-ciri tanaman tebu antara lain terdapatnya bulu dan duri di sekitar pelepah dan helaian daun. Keberadaan bulu dan duri ini bervariasi menurut jenis tebu. Ketinggian tanaman tebu bervariasi.

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya variasi tinggi tanaman tebu adalah daya dukung lingkungan dan varietas; namun pada umumnya tanaman tebu mempunyai tinggi berkisar antara 2,5 sampai 4 meter, dengan diameter batang berkisar antara 2 sampai 4 cm.

Tebu merupakan tumbuhan monokotil dan batangnya dapat menghasilkan tunas dari pangkal berupa tunas yang kemudian akan membentuk rumpun.

Syarat Tumbuh

Tanaman tebu dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di daerah yang beriklim subtropis. Tebu merupakan salah satu tanaman yang pertumbuhannya sangat bergantung pada kondisi cuaca, sehingga jika iklim tempat tanaman tersebut ditanam tidak mendukung maka kualitas hasil panen akan menurun dan kemungkinan menurun.

Secara umum syarat kondisi lingkungan yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman tebu secara maksimal adalah ketinggian antara 0 sampai 900 meter diatas permukaan laut, curah hujan rata-rata 2000 mm/tahun, suhu udara berkisar 21 sampai 32 Derajat Celcius dan pH tanah 2000 mm/tahun.

Klasifikasi Tanaman Tebu

  • Kingdom : Plantae (tumbuhan)
  • Subkingdom: Trachebiota (tumbuhan berpembuluh)
  • Divisi Super : Spermatophyta (menghasilkan biji)
  • Divisi : Magniliophyta (tumbuhan berbunga)
  • Kelas: Liliopsida (babi/monokotil)
  • Subkelas: Commelinidae
  • Pesanan: Polandia
  • Keluarga: Poaceae
  • Genus: Sakarum
  • Spesies: Saccharum officinarum L.

Morfologi Dan Klasifikasi Tanaman Tebu

Jika dilihat berdasarkan spesies atau bentuknya, tebu sebenarnya mempunyai beberapa jenis dan spesies. Anda tidak hanya melihat buluh pada umumnya saja, namun ada juga buluh merah, buluh kuning dan lain-lain.

Sebelum memutuskan untuk memanfaatkan tebu, agar dapat dibudidayakan perlu diketahui terlebih dahulu tanaman tebu, baik klasifikasi maupun morfologi yang ada pada tanaman tersebut.

Batang : Klasifikasi Tanaman Tebu

Saat melihat tanaman tebu, yang pertama kali dilihat adalah batangnya yang tinggi dan kokoh. Tanaman ini berbentuk bulat, dengan diameter bervariasi mulai dari 4 hingga 10 cm.

Tanaman kemudian tumbuh tegak, teksturnya menggumpal atau bercabang. Jarak antar buku atau ruas 3-5 cm. Selanjutnya panjang batang tanaman mencapai 5 meter dan minimal 2 meter.

Selain itu, tanaman ini akan melindungi cairan manis dengan kulitnya yang tebal, keras, dan warnanya yang beragam.

Saat panen, batangnya akan dipotong menggunakan gergaji atau alat khusus agar bisa rontok. Kemudian satu atau dua ruas akan ditanam kembali agar lebih murah dan mudah.

Akar

Jika dilihat dari penampakan fisiknya, akar tanaman tebu mempunyai jenis serabut plus bagian utamanya mengangkang dengan panjang menembus tanah sekitar 30cm, juga warna dari akarnya sendiri mulai dari keputihan, kotor hingga kecoklatan.

Baca Juga

Tujuan dari tanaman tebu adalah mempunyai akar yang dalam, karena tanaman ini mempunyai tinggi yang melebihi standar tanaman lainnya sehingga akarnya harus kuat.

Selain itu juga mampu menembus tanah lebih dari 20cm bahkan lebih tergantung pertumbuhannya.

Jadi kapan Anda ingin menanam tanaman ini. Oleh karena itu, harus dipastikan tanah yang digunakan cukup baik dan dapat ditembus oleh tanaman tebu.

Jika dilihat dari segi pertumbuhannya. Sebenarnya rooting ini bisa dilakukan dengan dua cara: Pertama, Anda bisa melakukan rooting pada stek dan juga memperbanyaknya. Jadi yang kedua adalah akar tunasnya.

Stek akar khususnya berasal dari stek batang dan tidak bertahan lama serta hanya berguna pada saat tanaman masih muda. Sedangkan akar pucuknya bagaimana? Tentunya sesuai dengan namanya, akar pucuk berasal dari pucuk dan dapat berumur panjang.

Serta bertahan selama tanaman masih hidup khusus untuk tanah yang tepat. Sehingga kedalaman tubuhnya sendiri bisa mencapai 1 meter baik untuk pertumbuhan tunas akar maupun stek akar.

Daun : Klasifikasi Tanaman Tebu

Jika dilihat dari daun tanaman ini sebenarnya bagian daunnya tidak lengkap. Karena hanya terdiri dari pelepah dan juga beberapa helai daun, sedangkan daun tebu tidak mempunyai batang yang panjang.

Namun tak lama kemudian daunnya menjadi memanjang di ruasnya dan berukuran panjang 1 hingga 2 meter, daun memiliki garis yang memanjang. Jika diraba akan terasa seperti ada bulunya sehingga memiliki keunikan tersendiri.

Namun, jika bilah daun tajamnya mirip pisau bila terkena kulit tergores terlalu dalam, maka kulit kita akan terluka. Umumnya daun ini tumbuh di ketiak dan warnanya bervariasi dari hijau muda hingga hijau tua.

Daunnya tumbuh sendiri-sendiri dan tidak memberikan naungan seperti bambu atau tanaman lainnya. Karena pertumbuhan tanaman, fokusnya adalah pada penebalan batang dan pemanenan gula.

Bunga

Tanaman ini memiliki bunga majemuk yang terdiri dari beberapa bunga terbatas. Selanjutnya bunga tanaman berukuran kurang dari 90 cm.

Memiliki 3 kelopak, 1 mahkota, 3 benang sari dan juga 2 kepala putik. Berdasarkan morfologi bunga tanaman tebu ini cukup jarang terlihat atau bahkan sangat rawan rontok atau terkulai ketika masih muda dan proses pertumbuhannya sedang berlangsung sehingga hal inilah yang menyebabkan para petani jarang melihat bunga tebu. .

Tebu sendiri mengalami penuaan dan pematangan, dan gula dapat terbentuk melalui proses yang terjadi dari ruas ke ruas.

Bagian dalam batangnya sehingga tingkat kematangannya tergantung pada umur 2 tahun, ruasnya semakin rendah. Semakin bertambahnya usia, kadar gula akan semakin meningkat dibandingkan pada usia termuda.

Study

Salah satu kajian metabolomik yang dilakukan pada tebu adalah kajian tentang hubungan profil metabolit pada bagian tanaman tebu yang sedang tumbuh, yaitu batang dan tunas tebu, dengan kemampuan perkecambahan tebu. Klasifikasi Tanaman Tebu

Tunas ketiak tebu biasanya dalam keadaan dorman; Akan tetapi, apabila ruas batang yang mengandung sebagian buku dan ruas dengan embrio akar dan sekurang-kurangnya satu pucuk yang hidup diisolasi dari tubuh tanaman dan ditanam di dalam tanah, dapat diamati pertumbuhan pucuk-pucuk tersebut yang dapat menghasilkan tanaman tebu baru. .

Tebu juga diketahui mengakumulasi sukrosa dalam jumlah besar di batangnya. Sukrosa ini kemudian dapat digunakan sebagai substrat oleh tebu untuk mendukung pertumbuhannya dengan berintegrasi ke dalam proses metabolisme tertentu yang bersifat dinamis dan dapat dicirikan oleh siklus sintesis dan degradasi yang dinamis, termasuk keterlibatan berbagai enzim dan isoformnya.

Kandungan sukrosa pada batang tebu dapat diamati secara gradien, dengan kandungan sukrosa pada ruas muda lebih rendah dibandingkan pada ruas tua.

Dengan demikian, karbon yang disimpan tanaman tebu dalam bentuk sukrosa dihipotesiskan berperan dalam pertumbuhan tunas dan pembentukan tanaman tebu baru.

Hipotesis ini didasarkan pada informasi bahwa sukrosa merupakan salah satu metabolit yang terlibat dalam pertumbuhan banyak spesies tanaman lainnya.