Makanan Ikan Belida

Ikan Belida

Makanan Ikan Belida – Karateristik, Ciri, Manfaat Dan PembenihanIkan belida atau Clown knifefish adalah ikan yang berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Ikan yang merupakan keluarga Notopteridae dan bermarga Chitala/Notopterus ini di tanah air hidup di anak-anak sungai besar yang bersebelahan dengan daerah rawa di Sumatera, Kalimantan. Belida dikenal sebagai ikan pipih, di Sumatera dinamakan ikan belido, dan yang berasal dari Thailand disebutikan belida bangkok.

Makanan-Ikan-Belida


Beratnya mencapai 5 kg/ekor dan dikenal sulit memijah. Ikan belida asal Indonesia dan Thailand cirinya adalah adanya bintik (spot) berwarna hitam berbentuk bulat di badannya dari depan hingga kepangkal ekor. Ikan belida (Chitala sp.) merupakan jenis ikan air tawar yang hidupnya di sungai, namun hanya terdapat di beberapa daerah di Indonesia termasuk Kalimantan Timur.


Ikan belida merupakan ikan lokal yang cukup disukai oleh masyarakat yang selama ini hanya diperoleh dari usaha penangkapan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Biasanya ikan belida dipasarkan dalam keadaan segar, baik untuk kebutuhan rumah makan maupun untuk bahan baku pengolahan kerupuk dan amplang (Fadhli et al.,2015). Untuk belida bangkok, ada dua jenis yang beredar di pasaran yaitu yang berwarna abu-abu keperakan dan albino. Keduanya memiliki belang hitam dengan garis tepian putih.


Makin banyak belangnya, makin banyak dicari orang. Sebagai ikan hias belida bangkok pernah sangat popular di era 1995–1997. Kondisi itu kian diperparah dengan adanya perubahan lingkungan alam serta eksploitasi yang berlebihan. Permintaan ikan belida yang tinggi, menyebabkan eksploitasinya meningkat sehingga populasinya semakin menurun(Dayatino et al.,2014).


Di Sumatera Selatan sampai awal 1980-an,belida masih mudah ditemukan di anak Sungai Musi seperti Sungai Arisan Belida dan Sungai Meriak. Lalu sampai 1998, di Sungai Citarum, Jawa Barat, jumlahnya masih ditangkap hingga 6 ton, tapi setahun kemudian tak seekor pun bisa ditemukan. Akan tetapi dari segi bentuk ikan belida sangat unik, badanya pipih dengan punggung yang menjulang tinggi.


Belida juga dikenal dengan nama Knife fish yang berarti ikan yang berbentuk seperti pisau. Selain keunikan dari bentuk tubuhnya, yang menjadikan belida menjadi ikan hias yang dipelihara di aquarium juga karena semakin langkanya belida ditemukan dihabitat asalnya. Harga Ikan belida di setiap wilayah berbeda-beda, tergantung jenis, ukuran, dan tingakat sulit tidaknya para penjual ikan hias mendapatkanya. Pada umumnya untuk anakan yang ukuranya 10 cm bisa mencapai 30 rb/ekor dan ikan belidayang beratnya sudah 3 kg bisa dihargai sekitar 900 ribuan/ekor. Sedangkan untuk ikan berukuran 50-60 cm harga jual ikan ini bisa mencapai sekitar 200-300 ribu rupiah per ekor.


Baca Juga : 7 Peluang Usaha Budidaya Ikan Air Tawar Yang Paling Menguntungkan


Morofologi dan Habitat Ikan Belida

Ikan belida adalah ikan air tawar yang memiliki arti penting, bernilai ekonomis tinggi sebagai bahan pangan. ikan belida mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Badan pipih dan memanjang dengan bagian punggung yang tampak mencembung. Bagian perut berduri ganda. Bagian ekor juga memanjang. Sisik kecil, sikloid, pada samping badan membentuk gurat sisi.


Ikan ini menyenangi perairan sungai yang banyak terdapat pohon kayu yang tumbang dan di rawa banjiran yang berhutan, karena diduga batang kayu baik yang masih hidup maupun yang sudah mati merupakan rumpon bagi ikan kecil dan berfungsi sebagai media bagi udang dan serangga air, selain menjadi makanan bagi ikan belida juga menjadi substrat tempat menempel telur yang dibuahi (Wibowo et al.,2007) .Makanan ikan belida di habitat asalnya adalah ikan – ikan kecil, udang, katak dan juga krustasea.


Karena ikan ini adalah predator, maka biasanya umpan ikan belida yang dipakai para mancing mania adalah umpan hidup. Karena ikan belida adalah ikan yang aktif di malam hari (nokturnal), makanya untuk memancing ikan belida ini yang biasa dilakukan oleh para mancing mania disekitar jam 5 hingga malam. Ikan belida menyukai perairan dengan vegetasi yang tinggi sebagai tempat berlindung.


Dan juga dihabitat asalnya ikan belida hidup pada tepi-tepi sungai dan biasanya bersembunyi pada batang-batang kayu yang tenggelam serta akar-akar pohon di tepi sungai. Hidup ikan belida suka menyendiri, tidak akan pindah ketempat lain selama dia merasa nyaman dan tidak ada pengganggu yang mengusik tempatnya. Saat ini ikan belida sudah sangat jarang ditemukan dihabitat asalnya dan termasuk ikan yang terancam punah.


Manfaat Ikan Belida Dan Potensinya

Ikan belida dalam perikanan memiliki nilai ekonomis sebagai ikan hias dan konsumsi. Ikan Belida memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena rasa daging yang lezat dan khas terutama karena kandungan lemaknya, kandungan protein yang tinggi. Ikan belida digunakan sebagai bahan baku makanan tradisional seperti pempek dan kerupuk Selain itu, Ikan Belida memiliki pola sisik yang unik dan karena bentuknya yang indah sehingga dimanfaatkan untuk ikan hias, karena gerakannya yang gemulai sehingga ikan ini menarik untuk dipandang berlama-lama. Ikan belida (Chitala lopis) merupakan salah satu jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi karena banyak digunakan sebagai bahan baku makanan tradisional seperti pempek dan kerupuk, serta juga sebagai ikan hias(Santoso ,2009).


Baca Juga : Budidaya Ikan Bandeng


Pemijahan Ikan Belida

Pemijahan ikan belida memerlukan substrat sebagai tempat menempelkan telur. Subtrat yang digunakan berupa batang kayu yang berukuran diameter 15–20cm dan ketinggian ± 20 cm. Proses pemijahan menggunakan subtrat dari papan kayu ulin ukurannya lebar 50 cm dan tinggi 40 cm yang dimasukkan ke kolam induk. Proses ini dimulai dengan pasangan induk matang gonad mulai berdempetan satu sama lain. Ikan belida jantan mencapai rata-rata ukuran pertama kali matang gonad pada panjang total 135 mm dengan kisaran antara 125-146 mm, sedangkan ikan betina mencapai rata-rata ukuran pertama kali matang gonad pada panjang total 162 mm dengan kisaran antara 160-164 mm.


Maka ikan jantan lebih dulu mencapai kedewasaan dibandingkan ikan betina (Gustomi et al.,2016) .Membedakan induk jantan dan betina yaitu pada induk betina bagian belakang kepala (punuknya) lebih tebal dan ukuran badannya relatif lebih besar dibanding jantan. Alat kelamin berbentuk bulat, sirip perut relatif pendek dan tidak menutupi urogenital. Ketika matang gonad bagian perut membesar dan kelamin memerah. Sedangkan induk jantan mempunyai ciri sebagai berikut yaitu bagian belakang kepala (punuk) tipis, alat kelamin tipis dan berbentuk tabung, sirip perut relatif lebih panjang dan menutupi urogenital, serta ukuran badan relatif lebih kecil. Pada saat siap pijah, alat kelamin memerah dan bila diurut keluar cairan putih keruh.


Kebiasaan Makan Ikan Belida

Ikan belida di habitat asalnya memakan ikan – ikan kecil, udang, katak dan juga krustasea. Ikan belida adalah jenis predator. Ikan belida merupakan jenis euryphagic yaitu ikan yang memakan berbagai makanan atau omnivora. Ikan belida pada siang hari biasanya bersembunyi di antara tumbuhan. Ikan belida jantan bertugas membuat sarang yang dibuatnya dari ranting dan daun, juga menjaga telur dan anak-anaknya. Ikan belida dikelompokan ke dalam predator besar, pemakan ikan segala ukuran, udang dan kepiting. nilai indeks panjang usus relatif berkisar antara 0,2707-0,978 dengan ratarata 0,56.


Makanan ikan belida secara umum, terdiri atas delapan kelompokjenis organisme makanan, yang terdiri atas ikan, udang, bahan tumbuhan, insekta, cacing, bentos (Wibowo et al.,2010). Belida lebih aktif pada malam hari, dan mulai respon terhadap makanan pada sore hari. Hewan ini menyukai bagian gelap dari sungai, biasanya hidup di bawah ranting pohon yang jatuh di sungai.


Baca Juga : Cara Membuat Pakan Ikan Sederhana Dan Keuntungannya Lengkap


Hasil analisis ini menunjukan bahwa variasi makanan ikan belida cukup banyak, dengan demikian berdasarkan variasi makanannya ikan belida dapat dikatakan sebagai jenis ikan euryphagic yaitu ikan pemakan bermacam-macam makanan. Berdasarkan kebiasaan makanan ikan berdasarkan tempat, ikan belida termasuk di golongkan kedalam ikan lapisan tengah perairan, yakni ikan yang mencari makanan yang mengapung di tengah perairan dan sewaktu-waktu muncul ke permukaan air atau berenang di dasar perairan (Nurhidayah et al.,2016)


Kualitas Air pada Ikan Belida

Ikan belida membutuhkan kondisi lingkungan perairan untuk hidup, tumbuh dan berkembangbiak. Kondisi lingkungan perairan yang dibutuhkan ikan belida termasuk faktor fisika (suhu perairan, turbidity, kedalaman dan arus), kimia (oksigen terlarut, pH, kesadahan dan amoniak) dan biologi perairan (riparian vegetasi). Suhu perairan berpengaruh terhadap sintasan, reproduksi, pertumbuhan organisme muda dan kompetisi. Bagi ikan yang hidup di perairan tawar, perubahan suhu perairan pada musim penghujan memberikan tanda secara alamiah untuk melakukan pemijahan, beruaya dan mencari makan.


Suhu perairan yang sering dijumpai ikan belida berkisar antara 27–30 0C. Kualitas air merupakan salah satu faktor penting yang sangat diperhatikan dalam budidaya. syarat suhu optimal pada pemeliharaan ikan yaitu berkisar antara 26 -30°C (Nisa et al.,2013). Turbidity menggambarkan sifat optik air, turbidity yang tinggi dapat mengakibatkan terganggunya sistem osmoregulasi seperti pernapasan, daya lihat organisme akuatik serta dapat menghambat penetrasi cahaya di dalam air.


Kecepatan arus ditentukan oleh kemiringan, kekasaran, kedalaman, dan kelebaran dasar, dinyatakan dengan satuan meter per detik . Kedalaman perairan dinyatakan dengan satuan meter, merupakan nilai variabel yang berkaitan langsung dengan volume badan perairan. Oksigen terlarut atau Disolved Oxigen (DO) merupakan gas O2 yang terlarut dalam perairan. Salah satu indikator kesuburan perairan adalah oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut semakin menurun seiring dengan semakin meningkatnya limbah organik di perairan tersebut.


Hal ini disebabkan oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan zat organik menjadi zat anorganik semakin banyak. Oksigen adalah salah satu unsur kimia yang sangat penting sebagai penunjang utama kehidupan berbagai organisme. Oksigen dimanfaatkan oleh organisme perairan untuk proses respirasi dan menguraikan zat organik menjadi zat an-organik oleh mikro organisme (Simanjuntak,2007).


Konsentrasi oksigen terlarut berfluktuasi secara harian dan musiman tergantung pada pencampuran (mixing) dan pergerakan (turbulence) massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi dan limbah yang masuk kedalam air Kandungan oksigen perairan yang sesuai untuk ikan belida > 2 ppm . Kesadahan yang baik berkisar antara 40–500 mg/L CaCO3 Ikan belida beradaptasi pada kondisi perairan yang memiliki kesadahan relatif rendah.


Baca Juga : Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Tanah


Reproduksi Ikan Belida

Reproduksi pada ikan berhubungan erat dengan fekunditas dan gonad sebagai alat reproduksi seksualnya. Aspek biologi reproduksi, terdiri dari rasio kelamin, frekuensi pemijahan, waktu pemijahan, ukuran ikan pertama kali matang gonad dan tempat memijah. Ikan belida melakukan pemijahan di hutan rawa, terbukti pada perairan tersebut banyak ikan yang sudah matang gonad ,waktu pemijahannya diketahui terjadi pada bulan November-Januari. Secara bertahap induk yang sudah matang gonad beruaya dari sungai menuju daerah rawa banjiran, terutama hutan rawa yang banyak ditumbuhi tanaman dengan substrat keras, seperti pohon-pohon yang sudah mati sebagai tempat menempelkan telur.


Induk yang matang gonad adalah induk yang telah melakukan fase pembentukan kuning telur (phase vitellogenesis) dan masuk ke fase dorman. Fase pembentukan kuning telur dimulai sejak terjadinya penumpukan bahan-bahan kuning telur (yolk) dalam sel telur dan berakhir setelah sel telur mencapai ukuran tertentu atau nukleolus tertarik ke tengah nukleus. Setelah fase pembentukan kuning telur berakhir, sel telur tidak mengalami perubahan bentuk selama beberapa saat, tahap ini disebut fase istirahat (dorman), bila rangsangan diberikan pada saat ini akan menyebabkan terjadinya migrasi inti ke perifer, inti pecah atau lebur, se!anjutnya terjadi ovulasi (pecahnya folikel) dan oviposisi.


Bila kondisi lingkungan tidak cocok dan rangsangan tidak diberikan, telur yang dorman tersebut akan mengalami degradasi atau gagal diovulasikan lalu diserap kembali oleh sel-sel ovarium, telur yang demikian dikenal dengan oosit atresia. Penentuan fekunditas dilakukan dengan mengambil ovari ikan betina yang matang gonad pada TKG III dan IV.


Fekunditas diasumsikan sebagai jumlah telur yang terdapat dalam ovari pada ikan yang telah mencapai TKG III dan IV. Fekunditas total dihitung dengan menggunakan metode sub-contoh bobot gonad atau disebut metode gravimetrik. Cara mendapatkan telur yaitu mengambil telur ikan betina dengan mengangkat seluruh gonadnya dari dalam perut ikan dan ditimbang. Kemudian gonad tersebut diambil sebagian untuk ditimbang dengan menggunakan timbangan elektrik, selanjutnya butiran telur dihitung (Unus et al.,2010).


Baca Juga : 11 Cara Membuat Umpan Ikan Mas Harian Yang Jitu


Demikian penjelasan artikel diatas Makanan Ikan Belida – Karateristik, Ciri, Manfaat Dan Pembenihan tentang semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia Lahan.Co.Id