Budidaya Bawang Putih Mudah Dilakukan Dan Hasil Yang Optimal

Budidaya Bawang Putih – Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan produk hortikultura yang penting. Bawang putih bermanfaat sebagai tambahan bumbu masakan, sebagai obat antijamur dan bakteri, serta dapat menurunkan kolesterol dan mencegah penggumpalan darah.

Budidaya Bawang Putih

Ditetapkan bahwa bawang putih merupakan produk strategis yang harus diteliti untuk produksi yang cukup untuk swasembada, karena penggunaannya sebagai bumbu masakan dan bahan baku industri farmasi.

Dalam kondisi tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian lewat Balai Penelitian Tanaman telah mengembangkan inovasi teknologi budidaya bawang putih.

Syarat Tumbuh

Untuk hasil terbaik, bawang putih harus ditanam di lingkungan yang sesuai dengan persyaratan tumbuh. Untuk itu perlu diperhatikan faktor tanah serta cuaca dalam budidaya bawang putih agar tanaman dapat berproduksi secara maksimal.

Budidaya bawang putih membutuhkan tanah yang subur dan gembur yang banyak mengandung bahan organik, seperti tanah alluvial, regosol dan latosol.

Pertumbuhan bawang putih akan menjadi yang terbaik dan hasilnya akan maksimal bila ditanam di tanah lempung ringan atau berpasir.

Jika tanah memiliki kandungan liat yang tinggi, pertumbuhan bawang akan terhambat. Selain itu, menanam bawang putih juga membutuhkan kondisi drainase yang baik.

Bawang putih dapat tumbuh pada tanah dengan pH antara 5,5 hingga 7,5, namun pH optimal untuk menanam bawang putih adalah pH netral antara 6,5 hingga 7.

Bawang putih dapat dibudidaya pada cuaca kering kondisi suhu 15-25°C dan curah hujan 110-200 mm/bulan atau 800-2000/tahun. Untuk itu budidaya bawang putih akan lebih baik bila ditanam di dataran tinggi yaitu sekitar 700-1000 meter di atas permukaan laut.

Budidaya Bawang Putih Mudah Dilakukan Dan Hasil Yang Optimal

Persiapan Bibit Budidaya Bawang Putih

Tanaman bawang putih diperbanyak secara vegetatif dengan menggunakan cengkih. Umbi yang digunakan sebagai bibit harus berkualitas tinggi, berasal dari tanaman normal, sehat dan bebas dari hama dan penyakit.

Selain itu, bijinya harus ringkas, pangkal batangnya penuh dan keras, dengan berat 1,5-3 gram per siung.

Persiapan Lahan Budidaya Bawang Putih

Karena menanam bawang putih membutuhkan tanah yang subur, Anda perlu mengolah tanah sebelum menanam.

Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan membajak atau mencangkul, serta membersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman dan gulma. Setelah itu, tanah dibiarkan selama 10 hari sebelum dibajak untuk kedua kalinya.

Jika pH tanah asam, perlu ditambahkan kapur untuk menaikkan pH tanah. Penambahan kapur dapat dilakukan bersamaan dengan pengerjaan tanah yaitu meratakannya dengan cangkul.

Pada pH tanah 5 tambahkan kapur dengan dosis 5,5 ton ha-1, kemudian pada pH tanah 5,5 tambahkan 3,1 ton ha-1 dan pada pH 6 tambahkan 0,75 ton ha-1. Selanjutnya, buat bedengan dan saluran air serta tambahkan pupuk dasar.

Tempat tidur dibuat dengan lebar kurang lebih 80cm dan tinggi 40cm, dan panjangnya bisa disesuaikan. Untuk saluran air dibuat dengan lebar dan kedalaman yang sama yaitu sekitar 40cm. kemudian tanah dibiarkan selama 2 minggu sebelum disemai.

Tanam Budidaya Bawang Putih

Sebelum ditanam, biji bawang putih yang masih berbentuk umbi dihaluskan menjadi cengkih. Jangan gunakan paku kecil karena akan menghasilkan tuberkel kecil. Siung kecil biasanya ditemukan di tengah umbi bawang putih.

Selanjutnya tanam siung bawang putih pada lubang tanam yang 2/3 nya dibenamkan ke dalam tanah dengan posisi tegak. Hindari menanam terlalu dalam karena dapat menyebabkan tanaman tumbuh lambat dan berisiko membusuk.

Sebaliknya jika ditanam terlalu dalam, tanaman akan mudah roboh. Pastikan juga posisi gigi tidak ke belakang, karena meskipun tumbuh akan mengakibatkan pertumbuhan yang tidak sempurna.

Jarak memainkan peran penting dalam mendapatkan hasil terbaik. Menggunakan ruang yang tepat akan meningkatkan hasil umbi bawang putih Anda per hektar.

Menggunakan ruang yang terlalu rapat akan menghasilkan umbi yang kecil. Pada umumnya menanam bawang putih menggunakan ruang berukuran 15 x 10cm atau 15 x 20cm.

Menanam bawang putih dengan jarak tanam 15 x 10 cm membutuhkan bibit sekitar 670.000 siung. Sedangkan dengan jarak tanam 15 x 20 akan membutuhkan kurang lebih 330.000 siung.

Perawatan Budidaya Bawang Putih

Pada dasarnya memelihara bawang putih hampir sama dengan memelihara tanaman sayuran lainnya. Pemeliharaan meliputi menjahit, menyiangi, memanen dan menyiram.

Media bawang putih yang kita tanam tidak mau tumbuh, atau tumbuh lalu mati, dan ingin tumbuh tapi tidak normal. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyulaman untuk menggantikan orang yang mengalami hal tersebut. Menjahit dapat dilakukan seminggu setelah tanam, dimana pertumbuhan umbi yang ditanam sudah dapat diamati.

Biasanya untuk kebutuhan menjahit, disiapkan benih cadangan yang ditanam di sekitar benih utama yaitu di tepi hamparan bunga, atau disiapkan di tempat khusus.

Dalam budidaya bawang putih, penyiangan dapat dilakukan dua kali bahkan lebih tergantung kondisi lingkungan populasi gulma yang tumbuh.

Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman yang hendak kita tanam. Gulma dapat dibuat saat tanaman berumur 2-3 minggu setelah disemai, sekaligus memungkinkan pengguna untuk menyemprot tanah.

Selain itu, penyiangan dapat dilakukan saat tanaman berusia empat sampai lima minggu setelah semai. Seperti tanaman kentang, saat menanam bawang putih Anda juga harus membersihkan tanahnya.

Pada umumnya tepian bedengan cenderung mengalami longsor akibat irigasi atau hujan. Oleh karena itu, pembibitan diperlukan untuk memperkuat tanaman agar tidak roboh dan menghasilkan umbi yang besar.

Penumpukan dilakukan dengan cara mengambil tanah di parit, lalu meletakkannya di atas hamparan bunga dan menutup umbi bawang yang akarnya sudah muncul kembali.

Pemeliharaan tanaman bawang putih yang terakhir yaitu penyiraman.

Pada hari-hari pertama penanaman, penyiraman sebaiknya dilakukan setiap hari yaitu pada pagi atau sore hari.

Kemudian, setelah tanaman tumbuh dengan baik, penyiraman sebaiknya dikurangi menjadi dua sampai tiga hari sekali, bahkan lebih tergantung kondisi tanaman dan iklim.

Selanjutnya, pada saat panen yang memakan waktu sekitar tiga bulan, air harus dihentikan karena bawang putih sudah habis siklus hidupnya. Ini juga berfungsi untuk mencegah munculnya karies pada umbi bawang putih.

Baca Juga

Pemupukan

Pemupukan yang pertama dalam budidaya bawang putih adalah pemupukan dasar. Pemupukan dasar diberikan bersamaan dengan persiapan tanah, yaitu dengan cara ditaburkan di permukaan tanah kemudian digali dan diratakan. Selain itu dapat juga diberikan matriks di samping barisan tanaman kemudian ditutup dengan tanah.

Pupuk dasar yang diberikan meliputi pupuk kandang dengan dosis 20 t ha-1, Urea 200 kg/ha-1, TSP 130 kg/ha-1 dan ZK/ha-1 200 kg.

Pupuk susulan kemudian diberikan setelah 15 hari tanam, yaitu pupuk berbahan dasar urea hingga 100 kg/ha-1. Pupuk susulan kedua diberikan setelah tanaman berumur 35 hari setelah tanam, yaitu pupuk ZA hingga 100 kg/ha-1.

Panen Bawang Putih

Bawang putih yang siap panen adalah umbinya akan terlihat muncul dipermukaan tanah, sebagian daun sudah kuning dan batang bawang sudah mulai roboh.

Varietas Lumbu Hijau bisa dipanen umur 112-120 hari, sedangkan varietas Tawangmangu pada umur 120-140 hari.

Tanaman yang terlalu muda akan menyebabkan umbi cepat menyusut, dan tanaman yang terlalu tua akan menyebabkan umbi cepat busuk.

Cara pemanenan yang paling baik adalah mencabut tanaman dengan cara mengangkat umbi agar tidak rusak.