Budidaya Ikan Baung Banyak Meraup Keuntungan Ini Caranya

Budidaya Ikan Baung – Baung adalah ikan yang termasuk dalam genus Hemibagrus dari suku Bagridae. Ikan ini tersebar luas di negara-negara seperti India, Cina Selatan, Asia Tenggara.

Hemibagrus sendiri merupakan kata ilmiah yang berasal dari bahasa Latin hemi yang berarti “setengah” atau “separuh” dan bagrus, yaitu salah satu spesies ikan laut.

Budidaya Ikan Baung

Baung memiliki sifat nokturnal, artinya aktivitas hidupnya banyak dilakukan pada malam hari. Selain itu, ia juga memiliki sifat bersembunyi di liang. Beginilah cara budidaya ikan baung. 

Selain itu, ikan ini juga banyak ditemukan di tempat-tempat yang berada di dataran banjir. Secara umum baung diartikan sebagai ikan yang hidup di perairan umum seperti sungai, rawa, danau dan waduk. 

Ikan ini memiliki rasa yang gurih dan tekstur daging yang lembut, sehingga tidak salah jika ikan baung merupakan salah satu jenis ikan favorit anda yang tentunya memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Tempat budidaya

Pembenahan ikan baung perlu segera dilakukan, termasuk masalah lokasi atau tempat tinggal. Usahakan kolam yang anda pilih untuk budidaya ikan baung adalah kolam tanah dengan air yang cukup tenang. 

Selain itu, kompos tambak yang baik adalah tanah dengan struktur yang cukup kuat menahan air, tanah subur, dan rendah bebatuan.

Juga sangat membantu memiliki sumber air yang terus mengalir sepanjang tahun dan tidak mudah kering. 

Agar kolam tidak mengering. Untuk kolam ikan hias di kolam kanvas berbentuk persegi panjang, bendungan berbentuk trapesium memiliki rasio kemiringan 1:1. 

Tanaman air sebaiknya ditanam di atas tebing untuk mencegah erosi. Ketinggian tanggul harus sekitar 1,5-2m, yang dapat Anda lakukan sebagai tanah atau dinding. 

Budidaya Ikan Baung Banyak Meraup Keuntungan Ini Caranya

Persiapan Kolam Budidaya Ikan Baung

Setelah tambak selesai, tambak terlebih dahulu dikeringkan kemudian dikalsifikasi dengan kapur CACO3 untuk membunuh hewan berbahaya bagi ikan dan mengurangi keasaman tanah dan air di tambak. 

Lakukan saja, pemupukan dasar menggunakan pupuk organik atau pupuk anorganik. Jika semua ini sudah dilakukan, isi kolam dengan air, ketinggian air minimal sekitar 0,5 meter dengan debit sekitar 10-15 liter per detik per hektar kolam. 

Namun, sebelum memasukkan air ke dalam kolam, saluran masuk air dilengkapi dengan filter agar kotoran atau parasit masuk ke dalam kolam. 

Pemilihan Benih Budidaya Ikan Baung

Salah satu hal yang perlu diketahui sebelum membudidayakan ikan baung adalah masalah pemilihan benih atau bibit. 

Hal ini sangat penting diperhatikan mengingat benihlah yang akan menentukan hasil panen dan kualitas ikan baung anda nantinya. Pastikan bibit yang anda beli tidak cacat dan benar-benar dari kuda jantan yang berkualitas. 

Berikut ciri-ciri benih yang baik :

  • Pastikan Anda memilih bibit dari penangkar yang berkualitas.
  • Benih yang Anda pilih memiliki ukuran yang sama. Serta memiliki gerakan aktif terhadap lingkungan.
  • Benih yang baik beratnya 2-3 gr.

Penebaran Benih Budidaya Ikan Baung

Setelah air didiamkan di kolam selama kurang lebih 1 bulan, benih disebar. Benih yang disebar memiliki ukuran sekitar 2-3 gram dengan kepadatan benih sekitar 60-100 ekor per m2.

Bersamaan dengan catatan:

  • Penyebaran benih dapat dilakukan setelah air tambak didiamkan selama 1 bulan. 
  • Kedalaman air di kolam bervariasi dari 50 hingga 80 cm.
  • Kepadatan benih untuk disemai adalah 60-100 ekor per meter. 
  • Jangan terlalu kental karena akan membuat ikan terjepit dan dapat menyebabkan kekurangan oksigen yang mengakibatkan kematian ikan.

Pemberian Pakan

Metode budidaya ikan baung yang penting adalah masalah nutrisi. Pemberian pakan ikan baung sebenarnya hampir sama dengan pemberian pakan pada saat memelihara ikan jenis lainnya. Beri makan 3 kali sehari secara teratur ya pagi, siang dan sore. 

Perhatikan juga kandungan nutrisi pada makanan tersebut, jangan asal diberi makan saja. Pastikan setiap makanan ikan baung mengandung sekitar 30% protein, 10-25% karbohidrat, dan 25% lemak. Pakan yang anda gunakan bisa menggunakan pelet ikan jenis 781 -2 SP.

Frekuensi pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari. Waktu pemberian pakan adalah pagi, siang dan malam. Komposisi pakan yang diberikan disesuaikan dengan umur ikan baung. 

Kebutuhan energi akan semakin tinggi. Pakan yang diberikan harus mengandung nutrisi yang tinggi berupa protein, karbohidrat dan lemak. 

Jenis pakan yang umum digunakan adalah pelet ikan tipe 781-2 SP. Namun tidak menutup kemungkinan juga untuk menambahkan pakan tambahan seperti bekatul, ikan asin dan jagung giling, kemudian dicampur kemudian diberi pakan secara bergantian dengan pelet ikan.

Pemeliharaan

Jika panas, air di kolam akan menguap. Sehingga dengan cara budidaya ikan ini maka perlu dilakukan penambahan air yaitu setiap 3 hari sekali, mengingat air kolam yang tenang akan menjaga sirkulasi di dalam air.

Maka Anda perlu menambah dan mengurangi air di kolam. Umur panen ikan baung adalah 4-5 bulan.

Perhatikan suhu air.

Sifat fisik dan kimia air, misalnya suhu air harus antara 26 sampai 30 derajat Celcius dengan pH sekitar 4-9ppm, kandungan oksigen terlarut minimal 1mg atau satu liter optimal yaitu 5 sampai 6 ppm. dan konten NH3 kurang dari 1,5ppm. 

Pengendalian hama dan penyakit

Salah satu faktor yang menghambat dan dapat menyebabkan gagal panen. Begitu juga dengan budidaya ikan baung yang sangat rentan terhadap hama dan penyakit. 

Oleh karena itu yang harus dilakukan adalah selalu mengecek keadaan kolam setiap hari. Agar tidak ada hewan liar yang datang memangsa ikan di kolam tersebut. Jaga juga kualitas air kolam agar ikan tidak sakit.

Penyebab kegagalan dalam budidaya ikan Baung

Saat memulai usaha tidak boleh asal-asalan, harus memperdalam ilmu dengan terus belajar agar hasilnya sesuai harapan. 

Faktor-faktor berikut menyebabkan kegagalan:

  • Anda menginginkan hasil yang cepat tetapi tidak dengan persiapan yang tepat
  • Tidak ada pengelolaan air.
  • Teknik menabur yang salah
  • Jangan pernah memberikan vitamin pada ikan.

Memanen

Pemeliharaan ikan Baung Membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 4-5 bulan.

Pembudidaya ikan baung akan memanen ikan baung ketika ukuran ikan baung sudah mencapai ukuran konsumsi dengan berat rata-rata 200-250 gram per ekor atau sekitar 4-5 ekor per kilogram.