Langkah Tepat Budidaya Jamur Kuping Agar Tumbuh Maksimal

Budidaya Jamur kuping memiliki rasa yang unik dengan tekstur yang kenyal. Dengan kandungan gizi yang cukup lengkap, jamur kuping memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Oleh karena itu peluang usaha budidaya jamur masih terbuka dengan potensi yang menguntungkan.

Untuk menanam jamur kuping diperlukan media tanam yang tepat untuk memaksimalkan pertumbuhan jamur. Bagi Sobat Mediatani yang ingin menumbuhkan telinga sebagai peluang bisnis di masa pandemi, berikut ulasan lengkapnya.

Langkah Tepat Budidaya Jamur Kuping

Sama seperti menanam jamur shitake dan jamur tiram, menanam jamur kuping juga membutuhkan media tanam yang tepat. Media penaburan adalah serbuk gergaji yang ditambahkan kapur, kapur dan dedak dan kemudian disterilkan.

Selanjutnya, benih baru ditanam untuk jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, proses budidaya jamur kuping meliputi beberapa tahapan sebagai berikut:

Perendaman atau penyiraman

Serbuk gergaji yang digunakan untuk menanam jamur kuping berasal dari penggergajian kayu. Jenis kayu terbaik adalah yang tua dan sehat.

Sebelum digunakan sebagai media tanam, serbuk gergaji terlebih dahulu direndam. Proses perendaman dilakukan untuk menghilangkan beberapa bahan yang tidak diinginkan seperti getah kayu atau bahkan tumpahan minyak setelah pemotongan selesai.

Pengayakan Media Tanam Budidaya Jamur Kuping

Proses pengayakan dilakukan dengan tujuan agar ukuran serbuk gergaji sama. Pengayakan dikerjakan dengan memakai ayakan dengan ukuran lubang 0,5×0,5 cm. Proses ini sangat penting karena memfasilitasi pencampuran bubuk yang seragam dengan bahan lain.

Budidaya Jamur Kuping

Selain itu, kegiatan pengayakan juga dilaksanakan untuk membuang serat-serat kayu yang berukuran besar. Tujuannya agar serpihan kayu yang besar tidak merusak kantong plastik yang digunakan.

Pencampuran Media Tanam Budidaya Jamur Kuping

Persiapan substrat yang akan digunakan untuk budidaya jamur kuping. Substrat yang baik untuk menanam jamur adalah serbuk gergaji, yang biasanya ditemukan di pabrik penggergajian. Media serbuk gergaji kayu menjadi pilihan karena selain memudahkan proses penanaman dan pemupukan, juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi tanaman jamur itu sendiri.

Keuntungan lain dari penyangga serbuk gergaji adalah harga jual jamur yang ditanam pada penyangga serbuk gergaji jauh lebih tinggi daripada yang ditanam pada penyangga serbuk gergaji karena jamur yang ditanam pada penyangga serbuk gergaji kayu biasanya kayu dan menghasilkan hasil yang jauh lebih baik. 

Namun demikian, bukan berarti media yang digunakan adalah 100% serbuk gergaji kayu, melainkan campuran media lain seperti bekatul, kapur dan air harus diberikan dengan dosis sebagai berikut:

1. Serbuk kayu gergaji (85-90%),

Serbuk gergaji yang dipakai berasal dari kayu  dipastikan tidak memiliki zat penghambat, bersih serta tidak menghasilkan jamur lain, pilihlah kayu yang halus atau bebas gumpalan.

Serbuk gergaji bila sudah terkontaminasi akan berpengaruh pada pertumbuhan bibit jamur. Karena Jika terkontaminan yang masuk ke serbuk gergaji di dalam botol dapat mencemari benih.

2. Dedak (10-15%), jeruk nipis (1-2%),

Bahan baku substrat tumbuh jamur harus memiliki kualitas yang sama dengan dedak, sebaiknya memilih warna terang, tidak berbau apek, tidak berubah warna, tidak menggumpal, bebas dari hama dan penyakit.

3. Air (50-70%).

Untuk mendapatkan media biakan yang ideal, lakukan fermentasi selama 3-5 hari hingga suhu media naik menjadi 70ºC. Selama proses fermentasi, balikkan setiap 2-3 kali sehari. Pastikan kertas siap pakai berubah menjadi cokelat atau hitam.

Persiapan media semai

Dalam proses containerisasi atau produksi baglog, Anda dapat mengikuti beberapa langkah seperti di bawah ini:

Pertama, campurkan semua bahan secara merata, lalu masukkan ke dalam kantong plastik yang tidak mudah sobek dan tahan panas. Plastik tersebut merupakan jenis plastik polypropylene atau PP dengan ketebalan plastik 0,005mm.

Baca Juga :

Kedua ujung plastik kemudian dilipat dan diposisikan saat pemadatan dengan alat khusus.

Saat mengisi media tanam, tidak perlu mengisinya menyisakan ruang kecil untuk memasang cincin ke ujung plastik. Setelah ring dipasang, permukaan media tanam dibor sebagai tempat menanam bibit jamur. Tutup rapat lubang dengan kapas dan tutup dengan plastik untuk disterilkan.

Sterilisasi Media Tanam

Media kultur yang telah disiapkan kemudian ditempatkan dalam drum besar yang telah dimodifikasi dengan penambahan sarang dan dasar yang diisi air. Proses sterilisasi dilakukan selama 6-8 jam pada suhu 90 derajat Celcius dengan menggunakan uap panas di dalam drum.

Pendinginan Media Tanam

Jika proses sterilisasi sudah selesai, tahap budidaya jamur selanjutnya adalah tahap pendinginan. Pada tahap ini, media tanam harus berada di ruangan dengan sirkulasi udara yang cukup agar suhu panas media tanam hilang dan lama kelamaan menjadi dingin. Inokulasi dan inkubasi media kultur

Inokulasi adalah proses pengiriman bibit jamur paku ke dalam media tanam yang telah disterilkan sebelumnya. Pada proses ini harus dalam keadaan bebas parasit atau aseptik agar hasil yang tersembunyi tidak terkontaminasi oleh mikroba lain.

Perlu diperhatikan bahwa ruangan yang dipakai untuk melakukan inokulasi harus benar-benar bersih dan steril untuk hasil kulit benih yang baik dan maksimal. Sedangkan inkubasi merupakan proses pengkondisian terhadap pertumbuhan bibit jamur yang ditanam sebelumnya.

Jika proses ini telah dilakukan, kantong atau media kultur ditempatkan di dalamnya untuk menumbuhkan miselium jamur kuping.

Dalam proses inkubasi ini, media semai atau baglog ditempatkan di ruang pertumbuhan sebagai berikut:

  • Baglog disusun dalam formasi garis.
  • Baglog disusun dengan cara ditumpuk secara berjajar.
  • Log digantung di tumpukan.

Proses pertumbuhan Jamur

Dalam proses pertumbuhan jamur kuping ini biasanya terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut :

  • Media kultur berisi miselium atau benih utuh ditempatkan di ruang tumbuh yang telah disiapkan sebelumnya.
  • Kondisi ruang tumbuh sebaiknya diatur dengan suhu 20-30 derajat Celcius sedangkan kelembaban sekitar 80-90% dengan sirkulasi udara yang cukup.
  • Media biakan yang telah diisi miselium jamur dapat dibuka dengan cara menyobek plastik dengan alat pemotong yang telah disterilkan.
  • Kemungkinan jamur kuping sudah mulai muncul pada umur 3-7 hari dan menyerupai janggut berwarna coklat kehitaman.
  • Pada umur 7-10 hari setelah terlihat calon jamur, jamur kuping siap dipanen dengan ukuran normal.

Waktu panen

Jamur kuping siap panen bila ukurannya sudah maksimal dengan bentuk yang mengerut, menggulung dan meruncing di tepi tutupnya. Pemanenan jamur kuping dapat dilakukan dengan membuang seluruh bagian jamur.

Jamur yang sudah dipanen kemudian dipotong pada akarnya hingga bersih dan sisa serbuk gergaji hilang. Kemudian jamur kuping bisa dicuci dan dibilas hingga benar-benar bersih. Kalau bisa ditaruh di atas anyaman bambu atau alas lain untuk mengeringkan jamur kuping. 

Saat penjemuran jamur kuping membutuhkan waktu antara 3-5 hari hingga jamur benar-benar kering dan siap dijual.