Cara Budidaya Kedelai Lengkap Dengan Tahapannya

Budidaya Kedelai – Kedelai termasuk salah satu bahan makanan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Banyak masakan asli Indonesia yang menggunakan bahan ini. Kedelai juga merupakan salah satu tanaman yang bisa Anda pilih untuk tanaman Anda. Ada beberapa cara menanam dan membudidayakan kedelai yang harus Anda ketahui.

Syarat Tumbuh

Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asalkan drainase tanah (pengelolaan air) dan aerasi (pengatur udara) cukup baik, curah hujan antara 100-400mm/bulan, dan suhu udara antara 23-30°C , Dan kelembabannya cukup. antara 60 dan 70%, pH tanah 5,8 – 7, dan ketinggian kurang dari 600m di atas permukaan laut.

Tahapan Budidaya Kedelai Sesuai Urutan

Pengolahan Lahan

Tanaman kedelai biasanya ditanam di lahan kering (paramo) atau persawahan. Lahan yang digunakan untuk menanam padi tidak perlu digarap (no-till = TOT), tetapi jerami padinya perlu dipotong. Untuk menghilangkan gulma, perlu disemprot dengan herbisida kontak atau sistemik.

Jarak tanam

Jarak antar tanaman: 40cm x 25cm atau 40cm x 20cm atau 40cm x 15cm atau 40cm x 10cm tergantung kesuburan tanah dan umur tanaman. Juga pada umur kultivar, varietas umur pendek (kerdil) harus menggunakan jarak tanam sempit (40cm x 10cm), varietas setengah baya sebaiknya menggunakan jarak tanam sedang (40cm x 15cm), dan varietas umur panjang (panjang umur), jarak tanam lebih panjang. Menggunakan bahan yang lebih lembut (40 cm x 25 cm).

Pengaturan Benih

Kebutuhan bibit 40 kg/ha dengan vigor pertumbuhan 90%. Varietas kedelai premium memiliki karakteristik yang berbeda terkait dengan ukuran benih, umur tanaman, potensi hasil, warna benih, ketahanan terhadap cekaman biotik atau abiotik, dan daya adaptasi.

Dasar budidaya dan pemupukan

Sebelum kegiatan budidaya, saya terlebih dahulu diberi pupuk dasar. Pupuk yang digunakan adalah TSP 75kg – 200kg/ha, KCl 50kg – 100kg/ha dan Urea 50kg/ha. Untuk mencegah serangan lalat benih, disarankan untuk menambahkan Furadan, Curater atau Indofuran pada lubang tanam saat penyemaian benih.

Cara penanaman terbaik untuk hasil tinggi adalah menggali lubang tanam sedalam 1,5-2 cm. Penyemaian dilakukan dengan memasukkan 2 biji/lubang ke dalam lubang tanam kemudian disemai dengan tanah.

Pemeliharaan Tanaman

Tanaman kedelai membutuhkan banyak air selama perkecambahan (0 sampai 5 hari setelah tanam), tahap vegetatif awal (15 sampai 20 hari), periode pembungaan (25 sampai 35 hari), dan pembentukan biji (55 sampai 70 hari). Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.

Gulma dihilangkan pada saat tanaman berumur 20-30 hari setelah disemai. Penyiangan dilakukan secara mekanis – konvensional, manual atau pengendalian kimia menggunakan herbisida, penyiangan yang pertama dilaksanakan saat kegiatan pemupukan berikutnya.

Penyiangan kedua dapat dilakukan setelah tanam kedelai selesai dan berbunga. Penyiangan dapat dilakukan dengan cara membuang gulma disekitar tumbuhan dengan tangan atau dengan cara dikorek. Selain itu, tanahnya juga gembur. Pelonggaran dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman.

Pemupukan

Pemupukan diberikan pada saat tanaman berumur 20-30 hari setelah tanam, yaitu sebelum kedelai berbunga. Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk disekitar tanaman dengan jarak sekitar 10 cm.

Dosis pemupukan yang tepat adalah sebagai berikut:

  • Tanah sawah subur : Pupuk Urea = 50 kg/ha.
  • Sawah dengan kondisi tanah sedang subur: urea = 50 kg/ha, TSP = 75 kg/ha dan KCl = 100 kg/ha.
  • Kondisi kesuburan tanah rendah: Urea = 100 kg/ha, TSP = 75 kg/ha dan KCl = 100 kg/ha.
  • Lahan tandus dengan kondisi tanah kurang subur: kompos = 2000 – 5000 kg/ha; Urea = 50-100 kg/ha, TSP = 50-75 kg/ha dan KCl = 50-75 kg/ha

Epidemiologi dan manajemen penyakit

Macam-macam hama yang menyerang tanaman kedelai :

  • Ulat grayak : Ulat memakan semua bagian daun kecuali urat daunnya, sehingga daun tampak putih bila diserang dari jauh.
  • Penggerek Polong : Gejala infeksi umum ditunjukkan dengan penyisipan polong. Selain memakan buah, ulat muda menyerang daun dan bunga.

Penggerek Kedelai dapat ditemukan pada permukaan tanaman kedelai mulai dari berbunga sampai menjelang panen.

Pada umumnya tanaman kedelai dapat didesinfeksi dengan insektisida jika intensitas kerusakan mencapai lebih dari 2% dan ditemukan sepasang dewasa pada 20 jumbai tanaman, atau ditemukan dua larva per tanaman (serangan). Mencapai lebih dari 2,5%)).

Berbagai penyakit menyerang tanaman kedelai:

  • Penyakit busuk akar: Penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur yang menyerang benih sebelum dan sesudah muncul di tanah. Busuk akar dan batang menyebabkan tanaman layu selama perkecambahan dan tanaman dewasa.
  • Penyakit Busuk Batang: Gejala Penyakit ini memiliki ciri kerusakan pada tanaman dewasa daun bahkan polong kedelai.
  • Penyakit karat daun: Gejala muncul pada beberapa daun pertama berupa bintik-bintik yang berkembang menjadi daun bagian atas seiring bertambahnya usia tanaman. Bintik-bintik itu kebanyakan ditemukan di bagian bawah daun. Warnanya coklat kemerahan seperti warna karat.

Panen dan pasca panen

Pemanenan

Pemanenan dilakukan pada saat tanaman sudah tua. Umur panen kedelai ditentukan oleh jenis kultivar, musim tanam, kelembaban tanah dan pengolahan pertanian, dan umumnya antara 70 sampai 90 hari. Kedelai matang mengandung 95% polong coklat atau daun kuning.

Pengumpulan dimulai sekitar jam 9 pagi, saat embun telah hilang. Pangkal batang tanaman dipotong dengan sabit. Hindari pemanenan dengan cara mencabut tanaman agar tidak terbawa kotoran. Tanaman ditempatkan di tempat yang kering dan ditutup dengan kain minyak / plastik.

Pasca panen

Pengolahan pasca panen yang terdiri dari pengeringan sisa tanaman, penaburan, pengeringan, pembersihan dan penyimpanan benih.

Kedelai dipanen sebagai bahan habis pakai pada umur 75-100 hari, sedangkan benih dipanen pada umur 100-110 hari, agar pemasakan benih benar-benar sempurna dan merata. Pengeringan yang paling baik adalah dengan mengeringkan ampas kedelai dengan alas kain. Pemanenan dan penjemuran Setelah panen, semua hasil panen harus segera dijemur.

Kedelai dipanen kemudian dikeringkan di atas anyaman bambu atau di lantai beton selama 3 hari. Setelah benar-benar kering dan merata, kedelai mudah retak sehingga biji mudah dikeluarkan. Agar kedelai benar-benar kering, harus dibalik saat penjemuran.

Pembalikan juga menguntungkan karena membalik banyak celah polong dan banyak biji yang jatuh dari polong. Benih yang masih terbungkus dalam polong dapat dengan mudah dikeluarkan dari polong asalkan polong cukup kering. Sortasi dan Grading Ada beberapa cara untuk memisahkan biji dari kulit kacang.

Diantaranya adalah memukul gundukan ampas kedelai langsung dengan kayu atau batang kedelai sebelum dijadikan karung, atau merontokkannya dengan padi.

Setelah biji dipisahkan, batangnya dibuang. Benih yang dipisahkan kemudian disaring untuk memisahkannya dari kotoran lainnya. Benih yang terinfeksi dan layu dipisahkan. Benih yang telah dibersihkan dikeringkan kembali hingga kadar airnya mencapai 9-11%. Biji kering dikemas dan dipasarkan atau disimpan.