Langkah-langkah Sukses Budidaya Kentang Hasil Max

Budidaya kentang – Kentang (Solanum tuberosum, L) merupakan tanaman semusim dengan kemampuan perbanyakan secara vegetatif melalui umbi. Tanaman kentang dapat tumbuh subur pada iklim dingin, apabila suhu udara yang tinggi membuat kentang tidak dapat membentuk umbi.

Kentang ini mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi, tidak mudah busuk dan dapat juga sebagai sumber dari karbohidrat, protein, kalori, dan vitamin.

Kentang termasuk tanaman pangan urutan ke 4 setelah gandum, jagung, dan beras. Produksi dan budidaya kentang di Indonesia sudah berkembang pesat, menjadikan Indonesia sebagai produsen kentang terbesar di Asia Tenggara.

Tanaman kentang dapat tumbuh lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Suhu harian rata-rata 15-20. Dengan kelembaban 80-90% dan curah hujan antara 200-300 mm per bulan

Budidaya kentang dengan langkah yang baik dan tepat akan menghasilkan kuantitas buah baik, menjadi nilai jualnya meningkat. Untuk itu, langkah-langkah yang harus dilakukan dalam budidaya kentang adalah sebagai berikut:

Persyaratan tumbuh tanaman kentang

Sebelum masuk ke pembahasan cara menanam kentang, ada baiknya mengetahui syarat-syarat menanam tanaman kentang. Hal ini diperlukan agar tanaman kentang dapat tumbuh dengan baik dan memiliki hasil yang tinggi.

  1. Tanaman kentang dapat hidup di daerah dataran tinggi pada ketinggian antara 1.000 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut.
  2. Jumlah curah hujan yang dibutuhkan tanaman kentang adalah 1200 – 1500 mm/tahun. Curah hujan yang tinggi akan merusak umbi kentang dan menghambat pertumbuhan tanaman kentang.
  3. Tanaman kentang membutuhkan kelembaban udara sekitar 80-90%.
  4. Suhu ideal untuk tanaman kentang adalah 15-20°C.
  5. Pastikan tanaman kentang berada di tanah yang gembur dengan pH sekitar 5 – 6,5.
  6. Usahakan menanam kentang yang mendapat cukup sinar matahari. karena akan menigkatkan kesuburan tanaman dan produksi buah yang baik.

Jenis tanaman kentang

Tanaman kentang memiliki banyak varietas atau spesies. di bawah ini ada beberapa jenis tanaman kentang yang suadah dibudidayakan :

Kentang kuning

Kentang jenis ini memiliki bentuk bulat atau lonjong. Jenis kentang ini memiliki daging tebal dan berwarna kuning psaih serta kulitnya berwarna kuning. Rasa ubi kuning sangat manis.

Kentang merah

Kentang jenis ini berukuran kecil, berbentuk bulat atau lonjong. Kulitnya merah cerah dan halus saat disentuh. Daging berwarna merah dan rasanya sangat manis serta cocok untuk campuran makanan seperti salad,dll.

Kentang putih

Kentang jenis ini memiliki kulit dan daging yang berwarna putih. Kentang putih memiliki tekstur yang padat dan memiliki kulit yang tipis dan halus.

Varietas yang ditanam oleh banyak petani antara lain varietas kentang kuning seperti Granola dan Atlantik. Budidaya kentang jenis ini mencapai 80-90% dari seluruh kentang yang ditanam di Indonesia.

Baca Juga :

Cara menanam kentang untuk pemula

Penentuan lahan

Hal ini dilakukan agar memiliki lahan yang dapat mendukung produktivitas tanaman kentang secara optimal, tanah subur dengan humus yang cukup, tersedia sumber air yang cukup, tidak menjadi sumber penyakit tular tanah, drainase baik dan tidak melanggar aturan tanah dan air. menjaga.

Lahan siap tanam dan bebas dari gangguan fisik dan biologi, sebagai media budidaya yang ideal untuk pertumbuhan kentang dan untuk memungkinkan pertumbuhan akar dan umbi alami dan ideal

Perawatan tanah

Dengan cara mencangkul/membajak tanah sedalam 30 cm hingga gembur, biarkan selama 15 hari untuk memperbaiki sirkulasi tanah, menganginkan dan menghilangkan gas beracun dan panas sisa tanaman yang membusuk. Tanah digarap lagi sampai benar-benar gembur, lalu diratakan.

Sayatan dibuat sedalam 7-10 cm. Jarak antara sayatan adalah 70-80 cm. Di tanah miring, takik dibentuk oleh kemiringan tanah.

Jika tanahnya miring, diperlukan pengelolaan konservasi tanah yang baik, misalnya penanaman pagar dan teknik terasering.

Membuat parit vertikal pada arah lereng untuk mengurangi erosi, menggunakan pupuk yang sesuai berdasarkan hasil analisis tanah dan meningkatkan bahan organik tanah serta menghindari pemadatan tanah

Cara tanam, pupuk dasar dan sulam

Hal ini dilakukan untuk penyemaian benih yang tepat, ketersediaan unsur hara yang dapat diserap tanaman secara optimal, dan penggantian tanaman yang tidak tumbuh atau tumbuh tidak normal. Benih yang dibutuhkan pada jarak tanam 70×30 cm adalah 1.300-1.700 kg/ha dengan asumsi berat umbi benih sekitar 30-45 gram. Lubang tanam sedalam 8-10 cm.

Kompos organik yang telah matang dan terdekomposisi dengan baik sebanyak 10-15 t/ha, dicampurkan ke dalam tanah dasar atau ke dalam lubang tanam kurang lebih 7 hari sebelum tanam. Kompos organik (SP-36400 kg/ha) diaplikasikan pada setiap lubang tanam. Benih dan pupuk ditutup dengan tanah dan membentuk gundukan setinggi 10 cm dari permukaan tanah.

Sulam dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari. Benih sulaman merupakan benih cadangan yang disiapkan dengan benih produksi.

Irigasi

Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dan membantu penyerapan nutrisi tanaman. Air diserap dan dialirkan dari sumber air dengan menggunakan pompa air melalui selang ke areal penanaman (sistem leb/geledeg) dengan mengairi parit-parit sampai areal menjadi basah. Penyiraman dilakukan secara rutin sesuai kebutuhan.

Pemasangan Ajir / Jurus (bila diperlukan)

Untuk menunjang tanaman agar tanaman mendapatkan sinar matahari yang optimal dan tidak gugur tanpa melukai dan mengganggu pertumbuhan tanaman kentang. Buat ajir dari bambu yang dibelah dengan panjang 70-80 cm, lebar 2-3 cm, dan tempelkan pada masing-masing tanaman dengan jarak 5 cm dari tanaman. Tanaman diikat pada ajir menggunakan tali plastik

Pemupukan susulan dan pengimpunan

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kebutuhan nutrisi tanaman kentang dalam pertumbuhannya dan membentuk/membesarkan gundukan agar akar dan umbi kentang dapat tumbuh dengan optimal.

Tanaman berumur 21 hari disiangi kemudian dipupuk dengan 165/350 kg urea dan 100 kg KCL dalam lubang 10 cm dari batang tanaman kentang. Kemudian lanjutkan untuk mengumpulkan i.

Setelah tanaman HST 45 ditambahkan pupuk urea dan KCL dengan dosis masing-masing 165/365 kg dan 100 kg. Berikan pupuk cair selama 7-10 hari dengan dosis yang dianjurkan. Untuk tanaman kentang yang berumur antara 35 sampai 40 tahun, penimbunan II dilakukan dengan menggali tanah di antara guludan (parit) dan menaikkannya ke atas guludan di kanan dan kiri parit.

Penyiangan, sanitasi dan pemangkasan

Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan taman, tanaman tetap sehat, dan menghindari serangan nutrisi tanaman. Penyiangan baik dilakukan pada saat kritis yaitu vegetatif awal dan pembentukan umbi.

Penyiangan dilaksanakan secara rutin, minimal dua kali selama masa tanam, sebaiknya 2-3 hari sebelum/bersamaan dengan pemupukan dan pembesaran. Gulma dicabut pada saat tanaman berumur 20-30 HST.

Gulma ditanam di antara gundukan sedangkan bagian tanaman yang sakit dimusnahkan di lokasi terpisah. Varietas kentang berbunga harus dipangkas untuk mencegah terganggunya proses pembentukan umbi, karena terjadi perebutan unsur hara tanaman.

Pengendalian Hama Tanaman (OPT)

Hal ini dilakukan untuk mengendalikan hama tanpa merusak lingkungan guna menjaga produksi tanaman kentang.

Pemantauan berkala dan identifikasi hama pada tanaman. Menentukan tindakan yang akan segera dilakukan sesuai dengan jenis OPT, dan menguasai konsep IPM (ramah lingkungan).

Penanganan bibit kentang di bak penimbunan dan sebelum tanam (pewarnaan/pelapisan benih dengan Trichoderma dan mikroba lainnya).

Insolasi tanah setelah perawatan selama 3 minggu. Pengolahan tanah, bilas atau semprotkan Trichodrma sp, 5-10ml/L air dengan nosel kasar pada permukaan bedengan secara merata sebelum tanam sebagai perlakuan tanah, untuk mencegah patogen tumbuh dan menyerang tanaman.

Masa panen kentang

  1. Umur panen kentang yang ideal antara 80-120 hari.
  2. Ambil umbinya 2-3 minggu setelah bunga tanaman kentang mulai mengering atau layu.
  3. Pilih kentang besar untuk dipanen. Biarkan kentang yang masih kecil tumbuh lebih besar dan bisa dipanen di lain waktu.
  4. Cara terbaik memanen kentang adalah dengan mencangkul atau menggali bedengan dengan tangan. Cara ini sangat efektif untuk menjaga kerusakan umbi.
  5. Anda juga bisa memangkas ujung umbi menggunakan pisau atau gunting supaya tidak merusak tanaman kentang.
  6. Setelah panen, diamkan beberapa saat agar tanah yang disambung mengering dengan sendirinya sehingga lebih mudah dibersihkan.

Demikian langkah-langkah menanam tanaman kentang yang baik dan benar untuk menghasilkan kentang dengan kuantitas dan kualitas yang baik.