Cara Budidaya Labu Siam Untuk Target Hasil Berkualitas

Budidaya Labu Siam (Sechium edule) adalah salah satu jenis tanaman dalam keluarga labu Cucurbitaceae. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko Tengah dan berbagai bagian Amerika Latin, namun kini tumbuh di seluruh dunia. Jika Anda memiliki lahan yang cukup luas, tidak ada salahnya untuk menanamnya, apalagi menanam labu siam itu mudah.

Labu siam mengandung berbagai nutrisi dan senyawa antioksidan yang memberikan banyak manfaat kesehatan yang potensial. Salah satu kualitas labu siam terbaik adalah nilai gizinya, karena mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat penting.

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, 200 gram porsi labu siam mengandung beberapa nutrisi seperti:

  • Kalori: 39. Karbohidrat: 9 gram.
  • Protein: 2 gram. Lemak: 0 gram.
  • Serat: 4 gram – 14% dari kebutuhan harian.
  • Vitamin C: 26% dari kebutuhan harian.
  • Vitamin B9 (folat): 47% dari kebutuhan harian.
  • Vitamin K: 10% dari kebutuhan harian.
  • Vitamin B6: 8% dari kebutuhan harian.
  • Mangan: 19% dari kebutuhan harian.
  • Tembaga: 12% dari kebutuhan harian.
  • Seng: 10% dari kebutuhan harian.
  • Kalium: 7% dari kebutuhan harian.
  • Magnesium: kebutuhan harian 6%.

Secara khusus, labu siam kaya akan folat, yang mendorong pembelahan sel yang sehat. Selain kepadatan nutrisinya, labu siam juga rendah kalori, lemak, sodium, dan total karbohidrat.

Oleh karena itu, sayuran ini cocok untuk dikonsumsi sehari-hari atau sebagai menu diet untuk membantu menurunkan berat badan.

Labu siam merupakan jenis sayuran yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Pasalnya, sayur ini mudah disiapkan dalam berbagai jenis masakan. Bisa dijadikan sebagai bahan sayuran atau bisa dijadikan lalapan untuk menemani sambal.

Cara menanam labu siam juga mudah karena cepat tumbuh dan cocok untuk iklim tropis atau subtropis, pegunungan atau dataran.

Cara Budidaya Labu Siam Yang Baik

Syarat pertumbuhan

Syarat penting agar tanaman dapat tumbuh adalah tanah yang subur, gembur, dan pH tanah antara 5 sampai 6 dan tersedia air yang cukup. Namun, tanahnya tidak boleh berlumpur.

Di Indonesia, labu siam belum ditanam secara besar-besaran karena biayanya yang murah sehingga dianggap tidak menguntungkan bagi petani.

Pembibitan

Untuk pembibitan, Anda perlu menyiapkan polybag kecil berisi tanah lembab kemudian segera memasukkan bibit ke dalamnya. Anda juga bisa menggunakan tanaman labu siam tua sebagai bibit.

Setelah itu cuci bersih dengan air yang banyak dan biarkan biji menjadi kecambah atau kecambah kecil. Saat pucuk mencapai lebih dari 30 cm, benih siap ditanam.

Menanam benih

Anda bisa menanam labu siam dalam pot besar dan mengisinya dengan tanah yang bagus. Anda bisa membuat lubang berukuran 40cm x 40cm dengan kedalaman sekitar 20cm dan memindahkan biji labu siam ke dalam lubang tersebut.

Namun, Anda perlu memindahkannya dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman. Setelah itu, lubang tanam ditutup dengan selapis kain lagi dan disiram dengan air secukupnya.

Karena labu siam termasuk jenis tanaman rambat, maka bambu harus Anda tempatkan di sekitar tanaman. Namun, pastikan bambu tersebut kuat dan kokoh sehingga dapat menopang tanaman labu siam.

Biji labu siam dapat diperoleh dari labu busuk. Lalu, tanam di pot kecil atau polibag.

Biji labu siam bisa didapatkan dari labu siam yang sudah matang dan berakar. Menabur benih di tanah, pot kecil atau polibag. Sebuah tanaman dalam pot yang diisi pucuk bagian bawah masih tegak.

Perawatan

Mencari tahu cara menanam labu siam, Anda harus merawatnya.

Perawatan yang pertama adalah penyikatan yaitu perawatan pohon dengan cara langsung membersihkan dan menghilangkan rumput atau gulma yang muncul di sekitar pohon. Penyiangan penting untuk mencegah hama atau penyakit tanaman.

Penyiraman

Anda harus menyiram secara teratur dan jangan biarkan tanaman mengering karena kekurangan air.

Ketika tanaman labu siam sudah menghasilkan jari-jari atau sulur-sulur, maka Anda perlu mengarahkan urat syaraf dengan cara menyegelnya dengan bambu yang diletakkan di sebelah tuna. Namun, pastikan penyebarannya baik agar bambu dapat menopang bobot tanaman saat berbuah.

Labu Siam yang tinggi membutuhkan tanaman rambat, jadi Anda memerlukan teralis atau bambu untuk menopang tanaman merambatnya.

Pemangkasan

Salah satu cara menanam labu siam yang terkadang terabaikan adalah pemangkasan.

Anda harus memotong cabang saat berumur 3 hingga 6 minggu. Caranya adalah dengan memotong ujung dahan tua dan daun tua.

Baca Juga :

Hal ini harus dilakukan agar tunas baru dapat tumbuh dan menyebar dengan baik sehingga pada akhirnya menghasilkan bentuk yang baik dan buah yang merata.

Perlindungan serangga

Secara umum terdapat banyak hama dan jenis penyakit tanaman yang biasa menyerang tanaman labu siam. Hama dan penyakit ini termasuk Grayak dan kepik.

Untuk ulat grayak, Anda bisa mencabut rumput liar untuk mengendalikan hama ini. Kemudian semprotkan pestisida Azodrin sebanyak 2 cc/l. Sedangkan untuk kepik, Anda juga bisa menyemprotkan larutan Azodrin dengan jumlah yang sama dengan legiuner untuk mengendalikan serangga.

Selain hama, labu siam juga rentan terhadap penyakit tanaman. Penyakit umum adalah contohnya.

Anda harus membersihkan dan membuang tanaman yang terinfeksi agar tanaman lain tidak terinfeksi. Kemudian, semprotkan ke seluruh daun dan batang tanaman serta tanah lama tanaman penyebab penyakit ini dengan cara ditekuk hingga 2 g/l.

Memanen

Setelah menjelaskan cara menanam labu siam dan mempraktikkan pengendalian hama, Anda bisa memasuki musim panen. Pada umumnya labu siam siap panen pertama saat mencapai 3 hingga 5 bulan setelah masak.

Anda bisa menggunakan pisau untuk memotong labu siam dari batangnya. Namun, pastikan buahnya tidak jatuh karena labu siam memiliki kulit yang lembut sehingga mudah tergores yang akan menurunkan kualitas labu siam.

Setelah Anda menyelesaikan panen pertama, Anda bisa melakukan panen berikutnya setiap minggu. Durasi labu siam bisa dari 3 hingga 4 tahun. Setelah itu, Anda bisa membuat sampul baru jika ingin mendapatkannya kembali.