Cara Budidaya Semangka Tanpa Biji Terbaik Untuk Pemula

Budidaya Semangka tanpa biji merupakan buah yang sangat populer di kalangan masyarakat, di Indonesia menurut jenisnya terbagi menjadi beberapa varietas antara lain semangka berbiji dan semangka tanpa biji. Berdasarkan warna daging buahnya, semangka dibedakan dengan daging buahnya yang berwarna merah. dan bubur kuning.

Budidaya Semangka Tanpa Biji

Varietas semangka tanpa biji merupakan hasil kawin silang semangka diploid jantan dan semangka tetraploid betina. Semangka tanpa biji juga memiliki bunga jantan dan bunga betina yang lengkap, namun biji tidak terbentuk karena benang sari dan bakal buahnya steril. Ketika semangka tanpa biji ditemukan berbiji, itu bukan karena kesalahan dalam penyemaian atau penanaman, tetapi kesalahan dalam pemberian pupuk terlalu berlebihan.

Semangka tanpa biji dibandingkan semangka berbiji, memiliki umur simpan yang lebih lama. Buah semangka memiliki daya tarik tersendiri karena buahnya segar dan manis. Kandungan airnya mencapai 92%, karbohidrat – 7%, dan sisanya adalah vitamin. Semangka yang paling populer saat ini adalah semangka tanpa biji. Semangka tanpa biji sebenarnya memiliki khasiat yang hampir serasi dengan semangka tanpa biji.

Hanya saja varietas semangka tanpa biji ini telah diolah sedemikian rupa sehingga buah yang dihasilkannya tidak berbiji. Tujuan memproduksi semangka tanpa biji adalah untuk memudahkan konsumsinya. Proses menanam semangka tanpa biji membutuhkan penanganan yang sedikit lebih rumit. Menanam semangka tanpa biji memerlukan perlakuan khusus dalam penanaman, penyerbukan dan pemupukan. Juga, semangka tanpa biji memiliki umur simpan yang sedikit lebih lama. Jika semangka berbiji bisa dipanen pada 55-60 HST, semangka tanpa biji hanya bisa dipanen pada 65-70 HST.

Kondisi untuk Budidaya semangka tanpa biji

Tanaman semangka tanpa biji cocok ditanam dimana saja di dataran rendah, dataran menengah hingga dataran tinggi. Tanaman semangka cocok ditanam di daerah dengan ketinggian 5 hingga 200 mdpl dengan hasil yang optimal.

Tanaman semangka banyak ditemukan di tanah yang gembur, berpasir, membutuhkan iklim yang hangat dengan suhu antara 20 hingga 30 °C. Membutuhkan 7 jam sinar matahari di siang hari. pH tanah yang dibutuhkan antara 6 sampai 7, jika masih kurang maka dilakukan pengapuran sampai diperoleh pH yang sesuai. Curah hujan yang cukup untuk menanam tanaman semangka adalah sekitar 40-50mm per bulan.

Persiapan tanah budidaya semangka tanpa biji

Penyiapan lahan meliputi pengolahan tanah dengan cara membajak atau mencangkul agar tanah menjadi gembur. Kemudian buat tempat tidur ganda dengan parit di tengahnya. Lebar bedengan 70-80 cm dan tingginya disesuaikan dengan kondisi tanah.

Ketinggian bedengan bisa dibuat setinggi 30cm untuk tanah datar. Sedangkan untuk medan yang landai, bedengan bisa dibuat tidak terlalu tinggi. Hal yang harus diperhatikan saat membuat hamparan bunga adalah bagaimana mencegah agar tanah tidak tergenang air. Jarak antar bedengan 3-4 m.

Pemasangan mulsa dan pupuk dasar

Pupuk dasar untuk menanam semangka tanpa biji adalah dengan menyemprotkan dolomit jika pH tanah di bawah 6 dan biarkan tanah selama 7-10 hari. Kotoran yang ditabur hingga 1 – 1,5 kg per tanaman.

Pupuk kimia yang ditambahkan adalah TSP/SP-36 100g/tanaman, KCl 200g/tanaman dan ZA 100g/tanaman. Aduk dan campurkan pupuk ke dalam tanah hingga merata dan biarkan air hujan melarutkannya. Kemudian tanah dibiarkan selama 10-15 hari sebelum disemai. 50 – 60 cm di tengah tempat tidur.

Pemilihan bibit tanaman semangka tanpa biji

Setelah mendapatkan benih, benih direndam dalam air hangat selama 1 jam, agar benih menjadi lunak. Setelah ditiriskan, pegang ujung benih untuk membuka sedikit kulit benih agar air keluar. mudah diserap. dan biji mudah berkecambah.

Kemudian benih direndam dalam kertas jerami dan kain lembab. Inkubasi bertujuan untuk mendapatkan benih yang seragam. Setelah proses pematangan akan muncul tunas. Bibit potensial kemudian disemai dalam kantong plastik semai menggunakan tanah pot dan pupuk kandang matang dengan perbandingan 5:1.

Semai Bibit Semangka

Sebelum benih ditanam, benih disemai terlebih dahulu melalui proses sebagai berikut:

  • Taruh bijinya di atas handuk lalu lipat.
  • Taruh handuk berisi biji-biji tersebut di dalam toples yang sudah dialasi pasir dan koran basah.
  • Periksa kemasan benih setiap 4-6 jam sekali, untuk kelembapan, jika kondisi benih kering, semprotkan air dengan hand sprayer dan lakukan selama 1-2 hari.
  • Siapkan kantong plastik kecil ukuran 12×12 cm.
  • Isi dengan tanah pot yang merupakan campuran tanah dan pupuk kandang 1: 1.
  • Setelah benih matang, masukkan benih semangka ke dalam kantong plastik sedalam 1,5 cm.
  • Tutupi lubang dengan tanah halus dan abu cangkang dengan perbandingan 2:1.
  • Kemudian tutup dengan karung goni dan diamkan selama 2-3 hari.

Pemeliharaan benih

Pemeliharaan bibit dilakukan dengan penyiraman secara rutin agar bibit tetap lembab. Selain penyiraman, pemupukan dengan kompos yang dicampur fungisida juga diperlukan untuk merangsang perkembangan bibit kurang lebih 3 hari sekali.

Menanam semangka tanpa biji

Bibit dapat dipindahkan ke tanah permanen pada umur 7-10 hari setelah tanam atau saat 2-3 daun sudah muncul. Penaburan sebaiknya dilakukan pada sore hari. Sebelum penanaman, lubang tanam pada bedengan sebaiknya dibasahi terlebih dahulu atau disemprot dengan air secukupnya.

Benih diambil dengan cara memecahkan kantong plastik dan benih dikeluarkan dengan hati-hati. Setelah bibit ditanam, tutup kembali bedengan dengan tanah dan sirami lagi dengan air secukupnya sampai cukup lembab.

Pemeliharaan tanaman semangka tanpa biji meliputi:

  • Penyiraman dilakukan secara rutin sebaiknya 2 kali sehari atau tergantung kondisi tanah.
  • Pemupukan selanjutnya diberikan pada jam 10 HST dengan menggunakan pupuk NPK dengan takaran kurang lebih 5g/300ml air untuk satu tanaman.
  • Teteskan pupuk.
  • Penyangga cabang adalah pencabutan pucuk dan ranting, dimana pucuk dan ranting yang disimpan adalah pucuk dan ranting yang tumbuh pada daun pertama dan kedua, ditambah pucuk dan ranting yang dicabut.

Penyerbukan dalam budidaya semangka tanpa biji

Semangka tanpa biji juga memerlukan perhatian khusus untuk polinasi pada bunganya. Karena polinasi semangka tanpa biji bersifat steril (tidak dapat membuahi), semangka berbiji juga harus ditanam. Menanam semangka dengan biji membutuhkan bunga jantan (serbuk sari) untuk membuahi bakal buah tanaman semangka tanpa biji.

Bibit tanaman semangka dibutuhkan hingga 10% dari total tanaman semangka tanpa biji. Penyerbukan dilakukan secara manual. Penyerbukan terjadi saat tanaman berumur 25 hst. Ini dilakukan dengan mengambil serbuk sari dari tanaman semangka berbiji dan menyebarkannya secara merata ke ovarium atau putik semangka tanpa biji.

Langkah penyerbukan ini harus dilakukan pada pagi hari, paling lambat jam 9 pagi. Waktu panen buah semangka tanpa biji ini sedikit lebih lama, yaitu Anda baru bisa memanennya pada umur 65-70 HST. Semangka tanpa biji yang matang dapat dilihat dari warna buah yang memudar dan sulur-sulur di pangkal batang buah yang mengering.

Panen Semangka

Pemanenan dapat dilakukan saat umur tanam telah mencapai 85 hari di dataran dan 90-100 hari di dataran tinggi. Panen dilakukan dengan memotong tangkai dan harus dilakukan pada cuaca cerah untuk mendapatkan buah dengan permukaan yang kering dan umur yang lebih panjang.