Cara Menanam Anggur

Anggur

Cara Menanam Anggur – Pembibitan, Nama Latin, Pupuk Dan Jenisnya – Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae. Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung.


Buah ini juga dikenal karena mengandung banyak senyawa polifenol dan resveratol yang berperan aktif dalam berbagai metabolisme tubuh, serta mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan berbagai penyakit lainnya. Aktivitas ini juga terkait dengan adanya senyawa metabolit sekunder di dalam buah anggur yang berperan sebagai senyawa antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.

Cara-Menanam-Anggur


Tanaman ini sudah dibudidayakan sejak tahun 4000 SM di Timur Tengah. Akan tetapi, proses pengolahan buah anggur menjadi minuman anggur baru ditemukan pada tahun 2500 SM oleh bangsa Mesir. Hanya beberapa waktu berselang, proses pengolahan ini segera tersebar luas ke berbagai penjuru dunia, mulai dari daerah di Laut Hitam, Spanyol, Jerman, Prancis, dan Austria. Penyebaran buah ini berkembang samakin pesat dengan adanya perjalanan Colombus yang membawa buah ini mengitari dunia.


Pembibitan Anggur

Siapkanlah bibit anggur yang sudah “Siap Tanam”, maksudnya bibit anggur yang sudah mampu terpapar sinar matahari langsung dari pagi sampai sore dan tanpa naungan. Jadi, kalo bibitnya belum mampu jangan dipaksakan ya, nanti bibit bisa mati dalam hitungan jam akibat panasnya terik matahari.


Anda bisa membeli bibit anggur di toko tanaman terdekat di kota anda untuk sekedar coba-coba. Tapi kalo ingin menanam anggur secara SERIUS, sebaiknya beli di toko online yang menjual bibit anggur dengan varietas akurat dan bertanggung jawab. Soalnya mayoritas bibit anggur yang dijual di lapak-lapak bibit tanaman adalah anggur dengan varietas berkualitas rendah (buah sangat kecil dan rasa masam).


Carilah toko online yang benar-benar bisa dipercaya dalam hal “Akurasi Varietas”. Jangan sampai mereka bilangnya anggur varietas AAA, tapi setelah anda tanam dan berbuah ternyata hasilnya tidak sesuai.

Tersedia beragam varietas anggur Lokal dan Import yang siap anda koleksi, hehe.


Pot

Disini saya hanya akan membahas tentang tips menentukan ukuran pot. Kalo soal jenis bahan dan bentuk pot, saya rasa cukup disesuaikan dengan selera masing-masing. Tips-nya cuma satu aja kok; “Gunakanlah pot ukuran besar”.


Jadi kalo anda menggunakan pot plastik, maka belilah ukuran No.50 ke atas. Dan jika anda membeli planterbag, pilih ukuran 45 liter ke atas. Begitu pun untuk jenis pot lainnya, gunakan ukuran yang setara dengan pot plastik dan planterbag tersebut.

Mengapa harus berukuran besar?

Alasannya, jika ukuran pot kurang dari spesifikasi di atas, maka tabulampot anggur anda akan beresiko:

  1. Pertumbuhan sangat lambat. Hal ini terjadi akibat terlalu sempitnya ruang tumbuh akar.
  2. Diameter batang menjadi kecil (kerdil). Ketika pertumbuhan akar terhambat, maka proses pembesaran diameter batang ikut terganggu.
  3. Sulit dibuahkan. Tanaman anggur hanya bisa dibuahkan jika diameter batang sudah sebesar pensil. Namun, karena proses pembesaran diameter batang terganggu dan menjadi kerdil (tidak mampu mencapai diameter pensil), maka tanaman sangat tidak memungkinkan untuk dibuahkan.
  4. Mudah terserang hama dan penyakit. Tanaman apapun yang pertumbuhannya buruk, akan kehilangan sistem kekebalan (antibodi) dari serangan musuh alaminya.
  5. Berhenti tumbuh (stagnan) dan mati perlahan. Berhentinya tumbuh akibat serangan hama dan penyakit yang parah. Maka jika pertumbuhannya sudah berhenti, dalam waktu tertentu tanaman akan kehabisan cadangan nutrisi dalam tubuhnya dan cepat atau lambat tanaman akan mati.

Bagaimana, apakah sekarang anda bisa memaklumi saran saya tadi, tentang pentingnya menggunakan pot ukuran besar?

Tapi, mungkin ada yang bertanya;

“Bukankah di internet banyak tersebar foto tabulampot anggur menggunakan pot kecil, tapi pertumbuhannya tampak bagus dan mampu berbuah?”

Saya akan coba menjelaskan sedikit tentang foto-foto yang anda lihat tersebut.


Secara umum, hanya ada 2 teknik cara membuat tabulampot anggur menggunakan pot kecil, yaitu:

  • Teknik 1

Mencangkok ranting pohon indukan anggur yang sudah mengeluarkan sulur bunga.

Sehingga ketika sudah saatnya turun cangkok, ranting tersebut dalam kondisi membawa buah. Kemudian tinggal tanam ke pot kecil dan siram sesering mungkin supaya buah tidak rontok.


Teknik ini kelihatannya menarik. Tapi perlu anda ketahui bahwa setelah buahnya panen, maka butuh waktu lama untuk bisa berbuah kembali, yaitu menunggu tanaman menjadi pohon dewasa. Sementara supaya bisa tumbuh besar dan dewasa, mau tidak mau harus pindah tanam lagi ke pot ukuran besar. Sama saja kan, hehe…

Umumnya, tabulampot anggur yang dibuat dengan teknik ini merupakan produk dekorasi. Yakni dijual untuk keperluan dekorasi ruang (indoor) pada acara tertentu. Jadi sifatnya hanya untuk sekali pakai.


  • Teknik 2

Menanam bibit anggur secara grounding (di tanah langsung) atau menggunakan pot ukuran besar sampai tanaman menjadi pohon dewasa. 

Setelah batangnya berdiameter besar dan memasuki usia siap berbuah (generatif), maka tanaman dibongkar dengan mengurangi/memangkas akarnya sebanyak sekian persen lalu ditanam kembali ke dalam pot kecil yang minimalis dan cantik.


Teknik ini biasa dilakukan oleh penghobi dan kolektor bonsai. Karena metode tersebut *kemungkinan* meniru dari salah satu teknik pembuatan bonsai. Soalnya saya lihat memang sangat mirip tekniknya. Tapi itu cuma opini saya ya, makanya tadi saya bilang; *kemungkinan*. Hehe . . .

Soal tujuan, sudah jelas seperti di atas, bahwa teknik ini digunakan untuk menciptakan bonsai anggur.

Sekarang anda sudah paham kan bagaimana cara tabulampot anggur seperti di foto-foto tersebut dibuat. Jadi, intinya kembali lagi pada kesimpulan awal; “ukuran pot harus besar”.


  • Media Tanam Tabulampot

Pernahkah anda makan 3 kali sehari cuma pakai nasi tanpa lauk-pauk dan sayur selama 3 bulan terus menerus?

Kayaknya nggak ada yang pernah deh ya…

Alasannya, kalo cuma makan begituan pasti kesehatan kita terganggu dan beresiko sakit akibat kekurangan gizi. Betul nggak, hehe . . .

Nah, sama dengan tabulampot. Tanaman atau pohon apapun kalo ditanam di pot cuma pake tanah biasa tanpa campuran bahan-bahan lain, maka kesehatan tanaman bisa terganggu dan beresiko sakit – bahkan mati.


Maka yang harus kita lakukan adalah mencampur media tanam pot dengan berbagai bahan-bahan organik berkandungan unsur hara lengkap, sehingga menghasilkan media tanam pot bernutrisi tinggi. Ibarat kalo kita, ya lauk-pauk dan sayuran itu, lah.

Cara membuat media tanam tabulampot anggur yang berkualitas sangatlah mudah. Tapi bisa juga dikatakan rumit, yaitu bagi yang nggak hobi berkebun. Betul nggak, Hehe…


Secara umum, ada 5 pilihan komposisi media tanam yang bisa anda pilih sebagai berikut:

  • KOMPOSISI 1

Tanah Merah + Pupuk Kandang + Pasir

*perbandingan (2:2:1)

  • KOMPOSISI 2

Tanah Merah + Pupuk Kandang + Sekam Padi (Bakar)

*perbandingan (1:1:2)

  • KOMPOSISI 3

Tanah Humus / Tanah Hitam + Pupuk Kandang

*perbandingan (1:1)

  • KOMPOSISI 4

Tanah Humus / Tanah Hitam + Pupuk Kandang + Sekam Padi (Mentah)

*perbandingan (1:1:1)

  • KOMPOSISI 5

Tanah Humus / Tanah Hitam + Pupuk Kandang + Sekam Padi (Bakar)

Perbandingan (1:1:2)


Dari ke-5 komposisi di atas, pilihlah yang bahan bakunya mudah anda dapatkan. Selain itu, anda juga bisa memodifikasi komposisi tersebut sesuai selera anda, dengan ketentuan, hasil campuran komposisi yang anda buat harus bersifat POROUS, maksudnya air siraman mudah meresap dan tidak menggenang lama.


Untuk pupuk kandang bisa menggunakan kotoran kambing, sapi, kuda dan semisalnya. Sedangkan untuk kotoran unggas (biasanya ayam), kurang bagus untuk campuran media tanam, karena sifatnya mudah mengeras ketika kondisi kering. Pupuk kandang dari kotoran unggas lebih tepat digunakan untuk pemupukan susulan, yaitu diberikan tiap 3 bulan sekali dengan cara di tabur di permukaan atas media tanam.


Selain pupuk kandang, anda juga bisa menggunakan pupuk kompos yang banyak dijual di toko tanaman. Bedanya pupuk kandang dengan pupuk kompos adalah:

  • Pupuk Kandang:  Pupuk organik berbahan baku kotoran hewan.
  • Pupuk Kompos:  Pupuk organik berbahan baku campuran organ tumbuhan (dedaunan, sampah dapur, batang pisang, serbuk/gergaji kayu dan banyak lagi).

Cara Membuat Media Tanam Tabulampot Anggur

Pilih salah satu komposisi di atas atau modifikasi sesuai selera anda, kemudian siapkan bahan bakunya dan campur aduk hingga rata dengan perbandingan (takaran) sesuai yang tercantum. Setelah itu masukkan media tanam ke dalam pot dan siram dengan air hingga basah keseluruhan.


Oya, jangan lupa sebelum memasukkan media tanam ke dalam pot, tutup dulu lubang-lubang dasar pot dengan pecahan genteng, kemudian isi juga dengan pasir bangunan atau sekam padi (mentah) setinggi 10 cm. Tujuannya untuk menjamin lancarnya proses pembuangan air berlebih di dalam pot saat penyiraman rutin dan ketika musim hujan.


Kalau sudah, JANGAN ditanami tanaman apapun selama 1 bulan. Tujuannya agar pupuk kandang yang dicampur tadi mengalami proses fermentasi sempurna. Selama proses fermentasi, media tanam perlu disiram 2-3 kali seminggu agar tidak mengalami kekeringan. Karena kalo sampai kering, maka proses fermentasi akan terhambat bahkan berhenti, sehingga menyebabkan pupuk kandang tidak bisa terurai sempurna. Setelah lewat 1 bulan, media tanam maka sudah siap ditanami bibit anggur.


  •  TIPS agar proses fermentasi bisa dipersingkat menjadi 1 minggu saja:

Gunakan produk EM4 yang banyak dijual di toko alat pertanian. Cara pakainya sudah tercantum pada kemasan produk.


Ajir

Siapkan ajir atau tiang rambat bisa dari bahan apa saja; bambu, kayu, besi, pipa paralon atau lainnya, dan jumlah ajir menyesuaikan selera masing-masing. Sangat disarankan menggunakan bahan ajir yang kuat dan awet (tahan hujan-panas), agar tidak sering mengganti ajir di kemudian hari. Tinggi ajir antara 1,5 – 2 meter dari permukaan media tanam.

Contoh model ajir bisa anda lihat pada Galeri Foto Tabulampot Anggur (klik disini)


Pupuk dan Pestisida

Menanam pohon apapun PASTI membutuhkan pupuk dan pestisida, demi menunjang pertumbuhan tanaman secara optimal dan terkontrol.

Untuk pemupukan tabulampot anggur, bisa menggunakan pupuk standar seperti NPK Mutiara. Sedangkan untuk pestisida, bisa memakai Fungisida dan Insektisida (Sistemik) merk apa saja, dan lebih bagus lagi ditambah Hormon/ZPT merk apa saja untuk mempercepat pertumbuhan anggur.


Kalo anda ingin “lengkap tapi praktis”, bisa membeli Produk Pupuk & Pestisida (khusus tabulampot anggur) dengan harga terjangkau di toko online kami: Daunku Store (klik disini)

InsyaAllah dengan produk tersebut dapat menunjang tercapainya Target 6 Bulan Berbuah, walaupun tidak menjamin 100% berhasil karena adanya faktor alam dan teknis perawatan yang sangat dinamis.


Perkakas Kebun

Dalam berkebun, ada banyak perkakas yang diperlukan seperti cangkul, sekop dan seterusnya. Tapi ada 1 alat yang sangat saya sarankan untuk anda miliki, yaitu gunting dahan. Gunting yang didesain khusus untuk memotong ranting tanaman ini sangat penting dan akan selalu digunakan kedepannya dalam merawat tanaman anggur.

Jika anda tidak memilikinya, kemungkinan besar anda akan kerepotan saat proses pemangkasan batang anggur, baik pemangkasan untuk pembentukan tajuk maupun pemangkasan untuk merangsang pembuahan.


Anda tidak harus membelinya sekarang. Tetapi bisa menunggu ketika sudah dibutuhkan saja. Biasanya sih ketika pohon anggur telah menginjak usia 3 bulan ke atas. Oya, ada banyak merk gunting dahan di pasaran.

Tapi menurut saya pribadi, yang kualitasnya cukup baik (desain kokoh, tajam, tahan karat dan nyaman digenggam) adalah merk “PROHEX” buatan German. Mungkin merk tersebut bisa jadi referensi buat anda. Harganya juga nggak jauh beda dengan merk lain yang memiliki kualitas berbeda.


Penanaman Buah Anggur

Setelah semua alat dan bahan siap, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penanaman bibit anggur ke dalam pot. Ada tips-tips penting yang perlu anda simak sebagai berikut:

  • Waktu penanaman sebaiknya sore hari, ketika suhu udara sudah sejuk.
  • Berilah jarak antara permukaan media tanam dengan bibir pot minimal 5 cm sebagai ruang genangan air siraman, sehingga bisa memudahkan proses penyiraman rutin nantinya.
  • Pasanglah ajir sedari awal dengan model yang sudah anda tentukan sebelumnya. Kalo pemasangan ajir menunggu bibit tumbuh tinggi, resikonya akan banyak akar yang rusak dan putus ketika menancapkan ajir ke dalam pot, karena akar anggur sudah tumbuh meluas.

Perawatan Vegetatif

Perawatan Vegetatif maksudnya adalah perawatan tabulampot anggur yang dilakukan selama masa pembesaran tanaman, yaitu sejak awal tanam ke dalam pot sampai tanaman siap dibuahkan. Tanpa teknis perawatan yang tepat dan konsisten, maka pembuatan tabulampot anggur akan gagal total. Nggak percaya? Ya, silahkan dicoba . . . hehe


Penyiraman

Teknis penyiraman tanaman anggur pada fase vegetatif terbagi menjadi 2 tahap:

  • TAHAP 1

Yaitu selama 1 bulan pertama, penyiraman cukup (2-3 kali seminggu) di musim kemarau. Kalo musim hujan, penyiraman tidak diperlukan sama sekali kecuali tidak turun hujan 5 hari berturut-turut.

Tujuannya untuk meminimalisir resiko busuk akar akibat media tanam yang terlalu lembab/becek, karena tanaman anggur yang masih muda, akarnya sangat rentan busuk.

  • TAHAP 2

Setelah masuk bulan ke-2 dan seterusnya, maka penyiraman yang ideal (1-2 hari sekali) di musim kemarau. Sedangkan di musim hujan, tidak dilakukan penyiraman sama sekali, kecuali jika 3 hari berturut-turut tidak turun hujan.


Pemupukan

Metode yang standar adalah memberikan pupuk NPK Mutiara 2 minggu sekali dengan cara dilarutkan dalam air bersih (dosis: 0,5 – 1 sdm/liter), kemudian kocor ke media tanam sebanyak 1-2 liter/tanaman.


Bagi anda yang membeli Produk Pupuk & Pestisida (khusus tabulampot anggur) dari kami, silahkan mengikuti petunjuk yang kami sertakan dalam paket kemasan. Namun, akan lebih baik jika anda berkonsultasi dulu dengan kami terkait cara pemakaiannya agar lebih aman, akurat dan efektif.


Pengendalian Hama dan Penyakit

JANGAN sampai tabulampot anda terserang hama dan penyakit! Kalo kata orang tua dulu, “Lebih baik mencegah, daripada mengobati!”

Cara mencegahnya gimana?

Tenang aja, caranya sederhana kok:

Tiap 2 minggu sekali semprot tanaman dengan larutan Insektisida dan Fungisida (jenis Sistemik, merk apa aja), dosis mengikuti petunjuk di kemasan produk.

Bagi yang sudah beli Produk Pupuk & Pestisida (khusus tabulampot anggur) dari kami, tinggal mengikuti petunjuk yang tersedia.


Tapi, kalo sudah terserang hama dan penyakit duluan gimana, dong?

Solusinya semprot setiap 5 hari sekali sampai hama dan penyakitnya hilang. Tapi bukan insektisida dan fungisida nya dipakai semua ya! Sesuaikan dengan masalah yang terjadi. Kalo masalahnya adalah hama (misal: daun pada berlubang, pucuk tunas keriting, dsb), berarti pakai insektisida aja. Dan kalo masalahnya adalah penyakit (misal: jamur, karat daun, dsb), berarti gunakan fungisida. Tapi kalo diserang hama dan penyakit sekaligus, baru deh pakai keduanya.

Repot kan kalo sudah terserang hama dan penyakit? Makanya, usahakan dicegah dari awal sebelum terjadi . . . !


Pemangkasan

Tanaman anggur dibiarkan tumbuh rimbun tanpa pemangkasan cabang/ranting apapun sampai tanaman siap dibuahkan. Tujuannya agar pertumbuhan akar bisa optimal dan diameter batang cepat membesar. Kedua hal tersebut akan mudah tercapai jika tanaman memiliki jumlah daun yang banyak, karena daun adalah dapur utama pengolahan makanan bagi tanaman.


Perampelan

Perampelan pada tahap ini adalah membuang seluruh tunas air yang tumbuh di ketiak daun. Tunas-tunas tersebut perlu dibuang agar bentuk percabangan pohon anggur bisa lebih rapi. Selain itu, untuk mencegah pemborosan konsumsi nutrisi/pupuk yang terkandung di media tanam.


Perawatan Generatif

Tahap ini dilakukan ketika tabulampot anggur sudah siap dibuahkan untuk yang pertama kali hingga seterusnya. Ciri utama tanaman anggur sudah siap dibuahkan adalah bagian pangkal pada batang primer telah berkayu (berwarna coklat dan keras) sepanjang ± 1 jengkal, dengan diameter minimal seukuran pensil.

Untuk pohon anggur yang tanam di pot, jumlah batang primer disesuaikan selera masing-masing. Bisa 1 batang primer atau lebih. Tapi idealnya tidak lebih dari 4 batang supaya percabangan tidak terlalu rapat.


Di bawah ini contoh tabulampot anggur milik saya yang sudah siap dibuahkan dan baru saja dipangkas 1 minggu sebelumnya. Varietasnya “Maroo Seedless”, usia di atas 6 bulan. Tapi sejak awal tanam di pot sampai sekarang nggak pernah dirawat, cuma disiram aja tanpa diberi pupuk – apalagi pestisida.


Berhubung media tanamnya dibuat bernutrisi tinggi seperti cara yang sudah kita bahas sebelumnya, alhasil pohon anggur ini masih mampu bertahan hidup dan tetap tumbuh (tidak stagnan/berhenti tumbuh), walaupun dengan kondisi kesehatan yang cukup memprihatinkan akibat serangan hama dan penyakit. Hehe . . .


Sebelumnya sempat kena serangan jamur super parah selama berbulan-bulan, sampai cabang-cabangnya pada kering, daun keriting dan berguguran. Karena kasihan, mulai minggu lalu saya bongkar, akar dicuci bersih, ganti media tanam baru, rendam Hormon kemudian ditanam kembali dan dipangkas. Alhamdulillah nggak nyampe seminggu tunas baru-nya rimbun.


Kalau bukan karena habis saya bongkar dan ganti media tanam, seharusnya tunas-tunas tersebut muncul bersama calon bunga (asalkan sebelum pangkas harus di lakukan SOP Pembuahan dulu seperti yang akan kita bahas setelah ini). Karena secara fisik tanaman sudah siap dibuahkan. Tapi untuk kali ini tidak bawa calon bunga, karena memang bukan dipangkas untuk pembuahan.


Baca Juga : 


Demikian penjelasan artikel diatas tentang Cara Menanam Anggur – Pembibitan, Nama Latin, Pupuk Dan Jenisnya semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia Lahan.Co.Id