Klasifikasi Tanaman Kopi Lengkap Serta Jenisnya Di Indonesia

Klasifikasi Tanaman Kopi – Kopi merupakan genus dari berbagai tumbuhan mirip pohon yang beberapa di antaranya merupakan bahan dasar pembuatan minuman kopi.

Klasifikasi Tanaman Kopi

Genus ini memiliki sekitar 100 spesies, namun dari 100 spesies tersebut hanya dua yang memiliki nilai komersial yang signifikan, yaitu C. canephora (menghasilkan kopi Robusta) dan C. arabica (menghasilkan kopi Arabika).

Beberapa jenis lain juga digunakan sebagai bahan campuran untuk mempengaruhi aroma, seperti C. excelsa dan C. free her.

Klasifikasi Tanaman Kopi Lengkap Serta Jenisnya Di Indonesia

Klasifikasi Tanaman Kopi

Tanaman kopi merupakan tanaman yang memiliki nama latin Coffea canephora Pierre untuk jenis kopi robusta dan Coffea arabica L. untuk jenis kopi Arabica. Klasifikasi tanaman kopi sendiri akan dijelaskan lebih detail dibawah ini :

  • Kingdom (Kerajaan): Plantae
  • Subkingdom: Viridiplantae
  • Infra kerajaan: Streptophyta
  • Divisi Super: Embriophyta
  • Divisi (Divisi): Tracheophyta
  • Subdivisi: spermatofitin
  • Kelas (Kelas): Magnoliopsida
  • Superorder: Asterane
  • Pesan: Gentian
  • Keluarga: Rubiaceae
  • Jenis : Coffea L. Spesies : Coffea Arabica L. (Tipe Arabica)
  • Spesies : Coffea benghalensis B. Spesies : Coffea Canephora Pierre (Tipe Robusta)
  • Spesies: Coffea stenophylla G. Don
  • Spesies: Coffea congensis A. Fröhner
  • Spesies : Coffea Liberica W. Bull (Tipe Liberica)

Morfologi tanaman kopi

Setelah mengetahui klasifikasi tanaman kopi seperti yang telah dijelaskan di atas, maka akan dibahas ciri-ciri morfologi tanaman kopi itu sendiri di bawah ini, yang meliputi:

Akar

Tanaman kopi memiliki akar tunggang, dimana akar tunggang tumbuh dari akar kelembagaan yang terus tumbuh hingga akhirnya menjadi akar tunggang yang bercabang banyak dan kemudian menjadi akar yang lebih kecil lagi. 

Pada akar tunggang, biasanya akan terdapat akar kecil yang tumbuh di sisi-sisinya, sering disebut dengan akar lebar. 

Dari sini akan muncul rambut akar yang lebar atau rambut akar dan tudung akar. Bulu akar memiliki fungsi memperluas daerah penyerapan air dan unsur hara yang terkandung di dalam tanah, yang tentunya berguna bagi tanaman kopi.

Sedangkan penutup akar sendiri memiliki fungsi melindungi akar sekaligus menyerap unsur hara dari dalam tanah. Akar tunggang pohon kopi juga berperan sebagai penopang tanaman agar dapat berdiri tegak.

Tangkai

Batang tanaman kopi tegak dan bercabang, serta tingginya bisa mencapai 12 meter. Ini memiliki batang yang lebih besar di bagian bawah dan lebih kecil di ujungnya. Morfologi batang tersegmentasi dimana tunas tumbuh pada batang dan cabang. 

Daun

Pada tanaman kopi daunnya berbentuk lonjong dan tumbuh pada batang, cabang dan ranting tanaman yang tersusun bersisian di ketiak daun.

Tanaman kopi sendiri memiliki daun yang berwarna hijau, memiliki bentuk daun yang runcing pada ujungnya, sedangkan pada bagian pangkalnya memiliki tepi yang tidak pernah bertemu, hal ini dikarenakan terpisah dari pangkal tangkai daun yang berbentuk tumpul. 

Baca Juga

Tanaman kopi sendiri mempunyai urat menyirip dimana uratnya memanjang dari pangkal hingga ujung daun.

Pada bagian tepi pohon kopi, bentuk daunnya bergelombang dan permukaan daunnya halus dan mengkilat. Namun ciri morfologi daun kopi bisa berbeda-beda sesuai dengan jenis varietas kopinya.

Bunga

Tanaman kopi bisa disebut tanaman multiflora karena kemampuannya menghasilkan bunga yang banyak. 

Bunga pohon kopi terdapat pada ketiak daun yang bunganya membentuk rangkaian bergerombol. Seri ini dikenal sebagai bunga majemuk. 

Bahkan bunga tanaman kopi dianggap bunga sempurna karena memiliki alat kelamin jantan yaitu benang sari, dan alat kelamin betina yaitu putik.

Buah

Buah kopi sendiri mempunyai warna yang berubah-ubah, dari hijau muda menjadi hijau tua, kemudian kuning, berubah menjadi merah atau merah tua jika sudah matang. 

Daging buah kopinya sendiri jika sudah matang akan mengandung glukosa yang memiliki rasa manis.

Biji

Tanaman kopi sendiri termasuk tanaman berbiji tertutup. Terdiri dari 2 lapisan, lapisan pertama merupakan kulit bagian luar yang bertekstur keras seperti kayu, dan lapisan kedua merupakan kulit bagian dalam berupa selaput tipis yang biasa disebut dengan epidermis.

Klasifikasi Tanaman Kopi & Jenis-Jenis Kopi di Nusantara dan Ciri-Cirinya

Kopi Toraja

Di wilayah paling barat Indonesia, dihasilkan dua jenis kopi: kopi Arabika dan kopi Robusta. Nah, Aceh paling terkenal dengan kopi Arabika Gayo yang digadang-gadang menjadi salah satu kopi terbaik di dunia. 

Ciri terkuat dari kopi Aceh Gayo adalah aromanya yang sangat pekat. Selain itu, kopi Gayo juga tidak meninggalkan sisa rasa pahit setelah diminum, berbeda dengan kebanyakan jenis kopi lainnya yang meninggalkan sisa rasa pahit. Inilah sebabnya mengapa banyak orang yang sangat menyukai kopi Aceh Gayo.

Kopi Lampung

Berbeda dengan Aceh Gayo yang lebih terkenal dengan kopi Arabikanya, kopi Lampung lebih unggul dibandingkan kopi Robusta. Ciri khas kopi khas Lampung yang paling menonjol adalah teksturnya yang halus, namun rasanya agak kuat.

Metode pengolahan kering yang digunakan dalam pengolahan biji kopi Lampung juga diyakini menjadi penyebab kuatnya rasa dan karakteristiknya. 

Kopi Jawa Preanger

Kopi Java Preanger dikenal juga dengan sebutan kopi Malabar atau kopi Priangan. Kopi ini merupakan kopi pertama yang diimpor Belanda ke Indonesia. Awal mula perkebunan kopi ini berada di Jakarta kemudian seiring berjalannya waktu berkembang di daerah sekitar Priangan, Jawa Barat.

Nama Preanger sebenarnya diambil dari nama Priangan. Orang Belanda waktu itu menyebut priangan dengan preira. Itulah mengapa kopi Priangan saat ini disebut kopi Java Preanger. 

Kafe Kintamani Bali

Ciri khas kopi asal Indonesia ini adalah rasa jeruk yang segar dan asam (citrusy). Aromanya yang terbilang eksotis, dilengkapi dengan tekstur yang ringan membuat kopi ini tidak terlalu pahit dan tidak meninggalkan aftertaste yang kental nantinya. Nah, karena itulah, jenis kopi ini mungkin lebih disukai oleh orang yang tidak suka minum kopi berbodi “berat”. 

Kopi Arabica dari Flores 

Ini menghasilkan tingkat keasaman sedang dan tekstur yang ringan. Selain aromanya yang menggoda, ciri khas kopi ini juga terkenal dengan sensasi manisnya, serta rasa nutty dan herbaceous yang dikandungnya. 

Keunikan ini mungkin tidak bisa Anda nikmati di kafe lain. Tak heran jika jenis bunga Bajawa ini mampu menembus pasar internasional karena kelebihannya tersebut, bukan? Kopi Papua Wamena

Ketajaman aroma dengan rasa yang ringan menjadi ciri khas kopi dari kepulauan Indonesia timur ini. Serupa dengan kopi Bali yang bercita rasa floral, kopi Papua Wamena juga dilengkapi dengan coklat yang harum dan undertone herbal.

Aftertaste ‘merokok’ setelah meminumnya juga menjadi ciri khas dan keunikannya. Teksturnya yang lembut dan tidak berminyak juga sangat lembut di langit-langit mulut.