12 Cara Menanam Bunga Krisan Dalam Pot Dan Perawatannya Lengkap

Budidaya Bunga Krisan

Bunga krisan adalah tanaman hias yang disukai oleh bermacam kelompok, baik sebagai bunga potong untuk dekorasi atau bunga pot untuk menghias ruangan dan halaman rumah. Warna-warna bunga beragam dan bentuknya yang indah menarik siapa pun yang melihatnya. Secara umum, jenis krisan yang ditanam di pot adalah jenis krisan mini.

Cara Budidaya Bunga Krisan Dalam Pot


1. Syarat Tumbuh

Persyaratan untuk menanam tanaman krisan sama dengan kondisi pertumbuhan tanaman potong krisan. Suhu udara sore sangat ideal untuk pertumbuhan tanaman krisan mulai dari 20 derajat Celcius – 26 derajat Celcius dengan batas minimum 17 derajat Celcius dan batas maksimum 30 derajat Celcius.

Suhu udara di malam hari merupakan faktor penting dalam mempercepat pembentukan kuncup bunga. Suhu ideal berkisar antara 16 derajat Celcius – 18 derajat Celcius. Tanaman krisan untuk pertumbuhan membutuhkan kelembaban udara antara 70% – 80%. Di Indonesia tanaman krisan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada ketinggian antara 700 – 1200m di atas permukaan laut.


2. Media Tanam

Persyaratan media tanam sama dengan kriteria lapisan tanah, yaitu berpasir, subur, gembur, dan memiliki pH 5,5 – 6,7. Media yang digunakan dalam penanaman bunga krisan pot adalah tanah gambut (peat moss), serat kelapa (coco peat), dan arang sekam dengan perbandingan 1: 1: 4. Media tersebut adalah media pembibitan bekas setelah 3 penanaman dan telah disterilkan terlebih dahulu pada 85 derajat Celcius selama 4 jam dengan kapal. Media dimasukkan ke dalam pot sampai penuh dan kemudian disiram dengan air jenuh. Ketinggian pot adalah 15cm dengan diameter 13cm.


3. Penanaman Bibit

Sebelum penanaman, benih dalam bentuk stek dipilih dan dipilih berdasarkan ketinggian yang sama, tinggi benih untuk tanaman bunga krisan pot tidak boleh lebih dari 5 cm. Media tanam dilubangi 5 buah, penanaman benih krisan dilakukan secara manual, yaitu dengan tangan. Biji yang dimasukkan ke dalam lubang tegak lurus dan memiliki ketinggian yang sama karena akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Penyumbatan dilakukan segera setelah tanam, selesai menggunakan power sprayer selama sekitar 30 menit.


4. Pengaturan Panjang Hari

Durasi penyinaran sesuai untuk iklim Indonesia 14-16 jam sehari, sehingga di daerah tropis setidaknya tanaman krisan membutuhkan cahaya tambahan selama 2 jam dengan intensitas cahaya minimum 40 lux jika menggunakan lampu TL dan 70 lux saat menggunakan lampu pijar.

Pemberian cahaya dilakukan mulai dari awal penanaman hingga tunas lateral yang keluar dari ketiak, tumbuh sepanjang 2-3 cm. Agar bunga mekar secara bersamaan, ada penanaman bunga krisan pot yang melakukan pemadaman di malam hari yaitu menutup tanaman dengan plastik hitam atau kain hitam sedemikian rupa sehingga cahaya dari luar tidak mempengaruhi tanaman sama sekali.


5. Penyiraman

Penyiraman bunga krisan pot dapat dilakukan secara manual atau menggunakan sistem irigasi. Beberapa pertimbangan dalam menentukan pertimbangan adalah frekuensi penyiraman, kualitas air, penyiraman non-daun, penyiraman dilakukan bersama dengan pupuk.

Untuk memenuhi persyaratan penyiraman yang baik, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar hasil penyiraman lebih efisien: menyiram dengan merendam beberapa pot dalam air 5-10 cm selama beberapa menit, air kapiler dan pupuk bergerak dari bagian bawah pot. ke permukaan media. dengan sistem infus (irigasi tetes) setiap pot dihubungkan dengan selang yang memiliki jarum untuk mengatur pembuangan air dan sebagai tetesan air ke media, menggunakan sistem infus, pemupukan dapat dimasukkan ke dalam perangkat irigasi.


6. Pinching dan Disbudding

Pinching merupakan menghilangkan tunas terminal dari biji asli, ini dilakukan untuk menghentikan dominasi tunas apikal untuk merangsang pertumbuhan tunas lateral dari ketiak daun. Dari masing-masing benih, diharapkan untuk menghilangkan 3-4 tunas lateral dari tunas produktif, sedangkan tunas kecil atau tidak produktif harus dihilangkan, sehingga kualitas tunas dipertahankan benar-benar baik. Mencubit dilakukan setelah tanaman memiliki 5 daun sempurna, dan yang dihilangkan adalah kuncup di antara daun keempat dan kelima, jika daun pertama dihitung dari bawah. Tanaman dicelupkan lebih dari 10-14 hari setelah benih ditanam.

Disbudding adalah penghilangan bunga yang tidak diinginkan sesuai dengan tujuan pembentukan bunga. Disbudding dilakukan setelah suku bunga tak terduga mulai tumbuh dan siap untuk dibuang tanpa mengganggu bunga-bunga yang siap dipelihara.


7. Pemupukan

Pilihan komposisi pupuk untuk bunga krisan pot dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah biaya produksi. Komposisi pemupukan untuk tanaman fase vegetatif (1200 lt / 500m2), yaitu CaNO3: 1130 gram, KNO3: 1620 gram dan MgSO4: 470 gram, sedangkan pada fase generatif mulai dari 7 MST (1200 lt water / 500m2), yaitu CaNO3: 940 gram, KNO3: 1790 gram, KH2PO4: 450 gram dan Urea: 190 gram. Pemupukan dihentikan setelah bunga pertama menunjukkan warna dan hanya diberikan air.


8. Pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

Aplikasi alar dimaksudkan sebagai pengatur pertumbuhan dengan bahan aktif daminozide. Alar diberikan setelah tanaman berumur 12-14 hari setelah tanam. Zat ini berfungsi untuk memperkuat batang, mencegah penyimpangan, dan meningkatkan kualitas (daun dan bunga yang lebih hijau lebih seragam). Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan sprayer otomatis (Compressed Air Sprayer).

Dosis yang diberikan adalah 1 gr / liter untuk varietas yang tumbuh cepat, 2 gr / liter untuk tanaman sedang dan 3 gr/liter untuk tanaman yang tumbuh lambat. Dosis diterapkan pada 1 bangku (70 pot). Prosedur pemberian adalah sebagai berikut: penyemprotan hanya dilakukan di atas, penyemprotan harus halus dan bahkan cukup sehingga formula mudah diserap oleh daun, tidak dilakukan dalam cuaca panas atau lembab, dan tidak diberikan kepada kuncup bunga yang telah mengalami fase penampilan warna.


9. Pengendalian Hama dan Penyakit

Kualitas bunga krisan pot sangat ditentukan oleh kesehatan tanaman, sehingga pemeliharaan tanaman dari penanaman ke pasar dilakukan dengan cermat. Untuk mendapatkan kualitas tanaman pot prima, pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan secara intensif.

Hama dan penyakit tanaman yang menyerang banyak bunga krisan pot sama dengan potongan krisan, yaitu penambang daun, thrips, kutu daun, ulat bulu, dan karat putih. Kontrol kimia dengan memperhatikan pestisida, dosis yang tepat, tepat waktu, aplikasi yang tepat.


10. Panen dan Pasca Panen

Umur tanaman krisan yang siap dipanen antara 8-12 minggu setelah tanam tergantung pada varietas dan kondisi musim, selama musim kemarau tanaman dipanen lebih cepat, yaitu antara 8-11 minggu.


11. Cara Merawat Bunga Krisan Agar Tidak Layu

  • Dapatkan sinar matahari yang cukup

Bunga krisan benar-benar membutuhkan kesabaran yang cukup untuk membuatnya bertahan dengan indah. Tanaman krisan yang disediakan di pasar bunga umumnya berbunga. Jadi, ketika Anda membawanya pulang, pastikan untuk meletakkan pot bunga di area yang terkena sinar matahari, sekitar 3-4 jam. Karena, terlalu banyak terpapar sinar matahari akan membuat tanaman ini mudah layu.

  • Bunga dipotong setelah layu

Setelah krisan yang tumbuh di tangkai layu, Anda harus segera memotongnya. Dengan cara ini, tanaman krisan kemudian akan mekar berat.

  • Diairi dua kali sehari

Mengenai perawatan, Anda hanya perlu menyirami tanaman ini dua kali sehari. Saat menyiram, pastikan porsi air tidak sampai tergenang dalam pot.

  • Jauhkan dari cahaya di malam hari

Tanaman krisan hanya membutuhkan matahari dalam waktu singkat. Selebihnya, tanaman ini membutuhkan area gelap agar bisa berbunga indah. Karena itu, Anda harus menjauhkan bunga-bunga ini dari cahaya di malam hari, termasuk cahaya.


12. Faktor Yang Menjadi Kriteria Kualitas Tanaman Tot

  • Tajuk

Batang tanaman tidak terlalu tinggi, sekitar 20-25 cm. Kanopi tumbuh ke sisi pot, sehingga bila dilihat dari atas, tanaman memiliki diameter lebih dari 20 cm; semakin lebar diameter mahkota dengan batang yang kuat, semakin baik.

  • Daun

Warna daunnya hijau segar dan bersih dari residu dan pupuk pestisida daun. Bentuk daunnya normal dan tidak cacat, bebas hama dan penyakit. Daun tumbuh kental sehingga terlihat subur.

  • Bunga

Bunganya cerah dan tidak luntur. Semua bunga dalam satu pot tumbuh secara normal dan bebas dari hama. Bunga mekar secara bersamaan, kompak, dan memiliki tingkat bunga rata-rata yang tinggi.

Setelah bunga krisan pot dipilih sesuai dengan kriteria, pot segera dimasukkan ke dalam kantong plastik sehingga bunga dan cabang tidak rusak selama transportasi. Sebelum tanaman pot dimasukkan ke dalam plastik dan dikemas ke dalam kotak kardus, media tanam harus pot yang lembab dan bersih.

Bca Juga:

Demikian Penjelasan Tentang 12 Cara Menanam Bunga Krisan Dalam Pot Dan Perawatannya Lengkap Semoga Bermanfaat Bagi Pembaca Setia Lahan.Co.Id