Cara Mudah Budidaya Seledri Menggunakan Sistem Hidroponik

Budidaya seledri – relatif mudah dilakukan dan tidak membutuhkan perawatan yang terlalu sulit. Selain itu, harganya relatif stabil. Oleh karena itu, siapapun bisa menanam seledri, baik sebagai usaha utama maupun usaha sampingan.

Cara menanam seledri metode hidroponik relatif mudah dan menguntungkan. Sebab, seperti diketahui, seledri merupakan salah satu tanaman obat yang ampuh untuk kesehatan tubuh dan sering dijadikan campuran di dapur.

Tumbuhan ini hampir selalu ditemukan di berbagai macam masakan. Dengan mencampurkan seledri sedikit saja maka aroma masakan akan semakin nikmat. Selain fungsi tersebut, seledri juga baik untuk kesehatan ginjal dan penderita tekanan darah tinggi. Namun tahukah Anda bahwa tanaman ini hanya bisa tumbuh di dataran tinggi.

Anda bisa menanam seledri sebagai tanaman hias di teras rumah Anda dengan sistem hidroponik. Berkat sistem pembibitan hidroponik, seledri kini bisa hidup di dataran.

Walaupun pada dasarnya tanaman ini cocok ditanam di dataran tinggi dengan curah hujan rendah, namun dengan hidroponik dapat dilakukan pengendalian proses pertumbuhan terutama dalam hal kebutuhan air, unsur hara dan faktor luaran tanaman.

Hingga tanaman menjadi tumbuh dengan baik karena asupan nutrisinya tercukupi. Semua unsur hara tanah dapat diwakili oleh unsur hara makro dan mikro.

Kondisi tumbuh untuk seledri

Syarat tanah yang ideal untuk tanaman seledri adalah subur, banyak mengandung bahan organik (humus), aerasi dan drainase tanah yang baik, dan reaksi tanah (pH) antara 5,5 dan 6,5 atau pH optimal antara 6,0 dan 6,8.

Tanaman seledri sangat menyukai tanah, tanah yang menyukai garam natrium, kalsium, fosfor, dan boron. Jika tanah kekurangan natrium, pertumbuhan tanaman seledri akan layu atau terhambat. Demikian pula, jika tanah kekurangan kalsium, pucuk seledri mengering, sedangkan jika boron kurang, batang seledri retak atau pecah.

Budidaya seledri secara hidroponik. Padahal, tanaman seledri cocok hidup di lingkungan perairan. Berbagai model hidroponik yang umum dipakai adalah penggunaan bak, netpot dengan sumbu (wick system), atau model rakit apung. Di sini akan diperkenalkan menanam seledri dengan cara hidroponik.

Persiapan bibit seledri

Bibit seledri bisa anda dapatkan dengan cara disemai bibit seledri atau dengan bibit. Untuk anak anjing, Anda bisa membelinya di toko tanaman atau pasar. Pilih anak anjing yang baik tanpa cacat. Pisahkan kecambah seledri secara hati-hati untuk menghindari kerusakan akar.

Berikut langkah-langkahnya.

  • Taburkan seledri dengan media tanam kulit. Setelah daun sejati tumbuh, mereka bisa mendapatkan makanan. Siapkan bibit seledri yang bisa Anda beli di toko pertanian.
  • Isi wadah berukuran sedang dengan air. Kemudian biji seledri direndam dalam wadah selama kurang lebih 1 jam.
  • Pilah biji seledri, buang yang mengapung. Dan biji yang tenggelam dapat dijadikan bibit untuk ditanam.
  • Siapkan netpot yang sudah diberi sumbu flanel. Kemudian masukkan batu bara dari cangkang ke dalam panci dan basahi dengan air.
  • Masukkan benih ke dalam pot. Usahakan isi pot hanya 3-5 biji saja, karena jika terlalu banyak akan tumbuh dan menyumbat.
  • Setelah penanaman selesai, tunggu daun asli muncul. Ini pertanda tanaman sudah bisa menerima nutrisi.

Cara menanam seledri Hidroponik

Pada tahap ini dibutuhkan cadangan nutrisi yang bisa berupa pipa, toples, botol bekas atau ember. Pipa PVC yang lebih kuat digunakan untuk item ini.

  • Pertama-tama buatlah lubang pada pipa untuk meletakkan netpot. Tutupi kedua ujung tabung dengan penutup atau styrofoam agar nutrisi tidak keluar.
  • Larutkan 5 ml AB Nutrition Mix dalam 1 liter air bersih. Isi tabung dengan larutan nutrisi 1260-1680 ppm dengan pH 6,5.
  • Tempatkan netpot yang sudah berisi benih ke dalam lubang talang.
  • Pesan paralon di rak. Buat naungan untuk menghindari paparan sinar matahari langsung.
  • Setelah sekitar satu minggu, mulailah memperkenalkan sinar matahari secara bertahap.
  • Contoh menanam seledri dengan sistem hidroponik NFT menggunakan pipa PVC.
  • Netpot dapat diganti menggunakan gelas plastik bekas.

Budidaya seledri hidroponik dengan sistem wick

Perawatan dan pemeliharaan

Teknik yang digunakan dalam budidaya seledri pada kesempatan kali ini adalah sistem sumbu (floating system). Itulah mengapa penting untuk memperhatikan ketersediaan nutrisi di lokasi. Cek paralon disetiap hari, bila nutrisinya berkurang sesegera tambahkan.

Lakukan peningkatan ppm nutrisi saat tanaman tumbuh. Perlu diperhatikan bahwa jangan sampai larutan nutrisi menyentuh netpot. Beri jarak sekitar 1cm di bawah netpot.

Pengendalian hama penyakit

Untuk mendapatkan tanaman seledri yang sehat bebas bahan kimia, lakukan pengendalian hama dan penyakit secara teknis.

Yaitu dengan mengumpulkan parasit yang menyerang dan membasmi tanaman yang sakit. Atau Anda bisa menggunakan pestisida nabati yang disemprotkan pada seledri. Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman seledri.

Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Tanaman Seledri : Hama dan penyakit pada tanaman sering menyerang, yang pada akhirnya menyebabkan tanaman tidak tumbuh normal bahkan mati sehingga mengakibatkan gagal panen dan kerugian bagi petani. Oleh karena itu, sebelum melakukan budidaya perlu dilakukan pengenalan hama dan penyakit serta cara penanganannya jika menyerang tanaman.

Baca Juga :

Berikut beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman seledri dan cara pengendaliannya:

Nematoda

Nematoda akan menyerang akar tanaman seledri sehingga menimbulkan bintil-bintil besar atau kecil pada akar sehingga menyebabkan kerusakan akar seperti penyerapan air dan penyerapan unsur-unsur lain yang dibutuhkan tanaman.

Jika nematoda menyerang akar tanaman muda akan menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Cara pengendaliannya adalah dengan pemberian insektisida seperti Curacron dengan dosis 1,3 cc/liter air.

Kutu daun

Hama ini pasti menyerang daun tanaman seledri. Jika tanaman berdaun muda terserang maka daun akan menguning dan akhirnya mengering, akibatnya tanaman akan kerdil atau mati. Untuk membasmi parasit ini diperlukan insektisida Basudin 60 EC, misalnya dengan dosis 2 cc/liter air.

Aro

Aro merupakan hasil dari hama wereng atau nama latinnya Liriomyza yang sangat berbahaya bagi tanaman seledri karena jika terserang wereng daun akan mengering akibat cairan yang dihisapnya. Pada umumnya petani mengendalikan hama ini dengan Trigard, Curacron dan yang terbaru Winder 25 WP sesuai dosis yang sesuai.

Bercak daun

Lalat penambang Liriomyzahuidobrensis merupakan penyebab bercak daun pada tanaman seledri. Untuk mengatasi bercak daun ini perlu dilakukan pembasmian menggunakan pestisida kimia.

Untuk menghindari munculnya hama dan penyakit pada tanaman seledri, ada baiknya melakukan pemeliharaan sejak awal.

Yaitu melakukan pemilihan bibit yang baik, sehat dan bebas penyakit. Selain itu, selalu jaga kebersihan tanah sebagai media tanam dan lingkungan sekitar agar tanaman terhindar dari hama atau penyakit.

Jaga juga sanitasi dan pemupukan kebun sesuai aturan dan dosis. Penyemprotan secara berkala dengan pestisida organik adalah salah satu cara utama untuk mengendalikan dan mencegahnya.

Panen seledri secara hidroponik

Setelah masa tanam 1-1,5 bulan, seledri sudah bisa dipanen. Pengumpulan dapat diulang setiap 5-6 hari.

Caranya adalah dengan membuang tanaman seledri dari netpot. Kemudian pipa dan pot dicuci agar dapat digunakan kembali untuk penanaman. Anda bisa menanam kembali bibit seledri dengan cara yang sama.

Ketika Anda menanam banyak seledri, jelas tidak cukup hanya untuk kebutuhan pribadi. Tapi Anda juga bisa menjual dan mendapatkan uang. Harga seledri di pasaran berkisar antara Rp20.000 hingga Rp25.000 per kilogram.