Cara Bertani Buah Naga

Cara Bertani Buah Naga – Buah Naga baru-baru ini menjadi salah satu dari banyak produk hortikultura yang dicari konsumen buah. Buah dengan bentuk yang unik dan warna yang khas enak untuk dinikmati di hari yang panas. Buah-buahan dapat dimakan sebagai makanan langsung atau dibuat sebagai jus.

Budidaya buah naga di indonesia diyakini bisa meningkatkan ekonomi petani. hal ini karena menggunakan sistem tumbuh tidak terlalu sulit dan produk memiliki harga dipasaran yang menjanjikan.

Budidaya buah naga sangat cocok untuk kondisi iklim dan alam indonesia. Tanaman buah naga tumbuh optimal pada ketinggian 0 hingga 355 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan sekitar 725 mm per tahun dan suhu udara ideal antara 27 dan 37 0 ° C.

Cara Bertani Buah Naga

cara bertani buah naga
cara bertani buah naga

Persiapan Bibit

Tanaman buah naga dapat diperbanyak dengan metode generatif dan vegetatif. Proses generatif dapat menggunakan biji yang diperoleh langsung dari biji buah naga pilihan. Metode ini agak sulit dan biasanya hanya dilakukan oleh petani yang berpengalaman.

Sementara itu, metode vegetatif bisa dilakukan dengan stek batang. Perbanyakan dengan stek mempunyai tingkat kelangsungan hidup yang tinggi, pertumbuhan yang cepat dan benih berkualitas tinggi yang diproduksi dengan genetik yang mirip dengan genetik induknya.

Persiapan Tiang Panjat

Tiang panjat sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman buah naga. Posisi tiang panjat persis berada di tengah lubang benih. Tiang panjat umumnya dibuat secara permanen dalam beton dengan diameter sekitar 12-16 cm dan ketinggian 1,8 hingga 2,2 meter. Tiang panjat ditanam hingga 55 cm untuk memastikan posisi yang kokoh.

Disediakan di bagian atas dengan penyangga besi bundar atau dapat juga digunakan dengan ban sepeda motor bekas. Tiang panjat dibuat dalam satu baris dengan jarak antar berbasis dalam barisan 2,2 meter, sedangkan jarak antar baris adalah 2,8 meter. Jarak ini juga menjadi jarak tanam. Di antara baris ada saluran drainase hingga 26 cm.

Pengolahan Lahan Tanam

Lahan yang akan digunakan untuk menanam buah naga harus bebas dari gulma. Kemudian buatlah lubang tanam pada ukuran 65 × 65 cm dengan kedalaman 26 cm. Campuran 12 kg pasir dengan tanah galian diisi ke dalam lubang benih untuk meningkatkan porositas tanah. Berikan hingga 12-22 kg pupuk cair dan 300 g dolomit juga dapat ditambahkan. Setelah 2-4 hari, 26 gram pupuk TSP harus ditambahkan. Pupuk TSP dilepaskan di sekitar tiang panjat pada jarak sekitar 10 cm dari tiang.

Penanaman Benih

Diperlukan 4 bibit buah naga untuk satu tiang panjat. Bibit ditanam di sekitar tiang panjat, jarak antara tiang panjat dan bibit sekitar 12 cm. Tanah digali sedalam 12-16 cm atau disesuaikan dengan ukuran bibit. Kemudian benih ditempatkan di galian dan ditumpuk dengan tanah selama pemadatan. Setelah 4 biji ditanam, bibit diikat sehingga melekat pada tiang panjat. Pengikatan dilakukan pada setiap tanaman yang menjulur dari 22 hingga 28 cm.

Perawatan dan Pemeliharaan

Penyiangan

Gulma dan tanaman liar yang ada disekitar tanaman harus dibersihkan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman buah naga. Gulma dan tanaman liar yang tidak dibersihkan bisa merebut nutrisi didalam tanah.

Perambatan

Lakukan perambatan menggunakan tali plastik ketika tanaman sudah berumur satu tahun. Perambatan dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman buah naga.

Penyiraman

penyiraman sebaiknya dilakukan dengan rutin pada pagi dan sore hari ketika diawal musim tanam. Penyiraman lebih banyak dilakukan pada saat tanaman berbunga dan pada saat pengisian buah.

Pemupukan

Untuk mempercepat dan menyuburkan tanaman maka berikan pupuk. Pemberian pupuk dapat berupa pupuk organik sepertu pupuk kandang dan pupuk kompos, sedangkan pupuk buatan bisa diberikan pupuk urea dan NPK.

Pemangkasan

Untuk pemangkasan terhadap buah naga terdapat 3 jenis pemangkasan. Jenis pemangkasan tersebut yaitu :

  1. Pemangkasan batang pokok yang dimaksudkan agar tanaman kuat dan kokoh.
  2. Pemangkasan cabang produksi dilakukan pada calon cabang produksi kemudian pemangkasan menyisakan 3 sampai 4 tunas baru.
  3. Pemangkasan peremajaan dilakukan pada cabang produksi yang sudah tidak produktif lagi agar pertumbuhan tanaman buah naga optimal.

Proses Panen

proses yang ditinggu para petani buah naga adalah tahap panen. Umumnya buah naga sudah bisa dipanen ketika berumur 10 hingga 12 bulan sejak penanaman. Dalam satu tanaman dapat menghasilkan 1 kg buah naga.

Ciri-ciri buah naga siap panen yaitu:

  1. Kulit buah sudah berwarna merah mengkilap.
  2. Pada jumbai buah sudah banyak berwarna kemerahan dan warna hijau berkurang.
  3. Mahkota buah mengecil dan pangkal buah mengkerut atau keriput.
  4. Buah membulat dengan ukuran rata-rata 400 – 600 gram.

Demikianlah pembahasan tentang cara bertani buah naga semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Baca Juga Artikel Lainnya