Cara Budidaya Nanas

Klasifikasi dan Morfologi Nanas

Nanas termasuk dalam famili Bromiliaceae. Adapun klasifikasi tanaman nanas adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
Ordo : Farinosae (Bromeliales)
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus (L) Merr.


Nanas sering disebut bromeliad dengan lebih dari 2400 kerabat yang memiliki penampilan menarik. Tanaman nanas termasuk dalam famili nanas-nanasan. Tanaman tersebut adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil, Bolivia dan Paraguay. Tanaman nanas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan (perennial). Tanaman nanas terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah, dan tunas.


Sistem perakaran nanas sangat padat namun dangkal dengan kedalaman akar sekitar 15 cm. Namun dalam tanah yang remah, subur dan bebas dari parasit, akar tanaman nanas dapat memanjang sekitar 50 cm secara vertikal dan 1,83 m secara horizontal dalam waktu satu tahun (Nakasone dan Paull, 1999 dalam Chasanah, 2006). Akar tanaman nanas menyebar, tetapi dangkal, akar – akar cabang dan rambut-rambut akar banyak terdapat dipermukaan tanah.

cara-budidaya-nanas


Batang sebagai tempat melekat akar, daun, bunga, buah, dan tunas. Secara visual batang tersebut tidak nampak karena disekelilingnya tertutup oleh daun, tangkai bunga atau buah yang merupakan perpanjangan dari batang.


Daun tanaman nanas menurut Wee dan Thongtham (1997) dalam Chasanah (2006), berbentuk pedang, panjangnya dapat mencapai 1 m atau lebih dengan lebar 5-6 cm. Pinggiran daun berduri atau hampir rata tergantung varietasnya. Bagian ujung daun lancip, bagian pangkal daun berdaging, berserat, beralur, dan tersusun dalam spiral yang menutupi seluruh batang.


Nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya. Bunga bersifathermaprodit berkedudukan di ketiak daun. Jumlah bunga yang mekar setiap hari berjumlah sekitar 5-10 kuntum. Pertumbuhan bunga dimulai dari bagian dasar menuju bagian atas memakan waktu 10-20 hari. Waktu terbentuknya bunga dari mulai penanaman sekitar 6-16 bulan.


Pada umumnya pada satu tanaman atau satu tangkai buah hanya dapat tumbuh satu buah saja, tetapi karena pengaruh lingkungan dapat pula membentuk lebih dari satu buah pada satu tangkai yang disebut multiple fruit atau buah ganda. Pada ujung buah biasanya tumbuh tunas mahkota tunggal, tetapi ada pula tunas yang tumbuh lebih dari satu yang biasa disebut multiple crown atau mahkota ganda.


Jenis atau Varietas Nanas

Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis golongan nanas, yaitu : Cayenne (daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) dan Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida).


Varietas/kultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayenne dan Queen. Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini ragam varietas/kultivar nanas yang dikategorikan unggul adalah Nanas Bogor, Subang, dan Palembang (Prihatman, 2000).


Syarat Tumbuh

Daerah penyebaran nanas dari 300 LU sampai 300 LS. Tanaman nanas memerlukan beberapa persyaratan iklim yang harus dipenuhi agar dapat tumbuh baik. Faktor iklim tersebut mencakup curah hujan, ketinggian, kelembaban, suhu, dan cahaya matahari.


Menurut Nakasone dan Paull (1999) dalam Chasanah (2006), curah hujan yang dibutuhkan dalam pertanaman nanas antara 600-3500 mm per tahun dengan curah hujan optimum 100-1500 mm per tahun. Kelembaban tanah yang berlebihan pada awal pembungaan dapat meng-hambat pertumbuhan buah dan menghasilkan daun yang berlebihan, sedangkan kelembaban yang berlebihan pada saat pembungaan akan menurunkan mutu. Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas sekitar 29-32 0C.


Artikel Lainnuya : Teknik Budidaya Pepaya Merah Delima Beserta Cirinya “Mudah”


Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok untuk tanaman nanas. Meskipun demikian, nanas lebih cocok pada jenis tanah yang mengandung pasir, subur, gembur, dan banyak mengandung bahan organik serta kandungan kapur yang rendah.


Kesuburan tanah dapat meningkatkan produktivitas, oleh karena itu tanah yang digunakan untuk menanam nanas sebaiknya memenuhi kriteria tanah subur. Tanah yang subur terdiri atas udara 25%, air 25 %, mineral 45%, dan bahan organik 5 %. Derajat keasaman yang cocok sekitar pH 4,5 – 6,5. Tanah yang banyak mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan klorosis, sedangkan tanah yang asam (pH 4,5 atau lebih rendah) mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium, Magnesium, dan Molibdinum dengan cepat.


Cara Budidaya Nanas

Menanam-Nanas

 


Pengolahan Lahan

Pada musim kemarau lahan dibersihkan dengan membuang batu dan tanaman yang tidak diperlukan. Pengolahan tanah dilakukan pada awal musim hujan bersamaan dengan persemaian. Hal tersebut dimaksudkan agar pada saat pengerjaan tanah selesai, bibit tanaman yang disemaikan telah siap dipindahkan ke lahan. Pengolahan tanah dilakukan dengan menggemburkan, membalikkan posisi tanah, dan memperbaiki sirkulasi udara dengan mencangkul atau membajak tanah sedalam 30-40 cm. Tanah digaru dan bongkahan tanahnya dipecahkan.


  • Pembentukan bedengan

Pembentukan bedengan dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah. Sistem bedengan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian disekelilingnya dibuat saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan cara membuat bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-150 cm, dan tinggi bedengan sekitar 30-40 cm (Prihatman, 2000).


  • Pengapuran

Derajat kemasaman (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5 – 6,5. Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit, Dolomit, Zeagro atau bahan kapur lainnya dengan cara ditaburkan merata. Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2 – 4 ton/ha (Prihatman, 2000).


Artikel Lainnuya : Budidaya Paprika Dalam Greenhouse


Perbanyakan Tanaman

Perbanyakan tanaman nanas bertujuan untuk mendapatkan bibit yang cepat dalam jumlah banyak dan seragam. Teknik perbanyakan tanaman nanas dapat dilakukan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif yang digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah, stek batang, dan dengan cara kultur in vitro, sedangkan cara generatif dengan biji yang ditumbuh-kan di persemaian. Kualitas bibit yang baik harus berasal dari tanaman yang per-tumbuhannya normal, sehat, serta bebas dari hama dan penyakit.


Pembibitan Tanaman

Tanah tempat persemaian harus digemburkan terlebih dahulu. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi udara baik. Kedalaman persemaian dan jarak tanam mempengaruhi pertumbuhan. Penyiraman dilakukan secara berkala agar kondisi media tanam selalu lembab. Pemupukan dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan bibit.


Pemilihan bibit merupakan langkah awal dalam proses budidaya nanas. Keberhasilan agribisnis nanas tidak lepas dari penggunaan bibit unggul yang tepat. Bibit yang unggul merupakan bibit yang memiliki produksi tinggi, tahan hama penyakit, dan mempunyai karakteristik sesuai dengan permintaan pasar.

Hal yang harus dilakukan dan diamati adalah pembuatan media tanam, jenis media tanam, komposisi media tanam, kedalaman persemaian, jarak tanam, pe-nyiraman, dan teknik pemupukan.


Adapun tahap-tahap pembibitan tanaman nanas adalah sebagai berikut :

  • Persemaian tanaman

Persemaian nanas memerlukan perlakuan khusus dengan menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) pada pangkal daun untuk mempercepat pertumbuhan akar. Daun yang telah diolesi ZPT disemaikan sedalam 1,5 – 2,5 cm dengan jarak tanam 5-10 cm.


Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastik tembus cahaya (bening). Stek daun nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Campuran media berupa tanah halus, pasir, dan pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1). Langkah terakhir adalah memindahtanamkan bibit nanas dari persemaian ke pembesaran bibit.


  • Pemeliharaan bibit

Pemeliharaan bibit dilakukan dengan penyiraman secara berkala yang di-lakukan pada pagi dan sore hari. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga agar kondisi media agar tetap lembab. Penjarangan dan pemberian pestisida dapat di-lakukan jika diperlukan. Pemeriksaan bibit dilakukan untuk mengetahui mutu bibit di lapangan.


  • Pemindahan bibit

Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau berumur 3-5 bulan (Prihatman, 2000). Pemindahan bibit dilakukan dengan cara membasahi media bibit dan menanamkannya setinggi leher akar tanaman.


Penentuan Pola dan Jarak Tanam

Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman dengan waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun. (Prihatman, 2000). Tanaman nanas cocok untuk dikembangkan sebagai tanaman sela, pagar, atau tumpangsari diantara tanaman lain, baik tanaman semusim ataupun tanaman tahunan. Nanas dapat ditumpangsarikan dengan pohon albasia, mahoni, tomat atau cabai.


Artikel Lainnuya : Cara Menanam Buah Naga Dalam Pot


Kepadatan tanaman bergantung pada jarak tanam. Jarak tanam dan lubang tanam menentukan jumlah populasi dan pertumbuhan perakaran. Pembuatan jarak tanam untuk tanaman nanas antara 40 cm x 60 cm atau 60 cm x 80 cm. Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm3. Untuk membuat lubang tanam digunakan cangkul, tugal, atau alat lain.


Penanaman

Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-langkah yang dilakukan : (1) membuat lubang tanam sesuai dengan jarak tanam; (2) mengambil bibit nanas dan menanam bibit pada lubang tanam yang tersedia masing-masing satu bibit per lubang tanam; (3) tanah dipadatkan disekitar pangkal bibit nanas agar tidak mudah roboh dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah; (4) dilakukan penyiraman hingga tanah lembab dan basah; (5) penanaman bibit nanas sedalam 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah (Prihatman, 2000)


Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan nanas meliputi penyulaman, penyiangan, pengairan, pembum-bunan, dan pemupukan. Hal yang harus diamati, penyulaman meliputi teknik penyulaman dan alat yang digunakan. Penyiangan meliputi teknik pengendalian gulma serta alat dan bahan yang digunakan untuk mengedalikannya. Pengairan meliputi sumber air, volume air yang digunakan dan teknik penyiraman. Pembum-bunan meliputi jumlah tanaman yang rebah, alat yang digunakan, dan teknik pembumbunan. Pemupukan meliputi jenis pupuk, dosis, dan teknik pemupukan yang dilakukan.


  • Penyulaman

Kegiatan penyulaman nanas dilakukan untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh dengan bibit atau tanaman baru. Faktor yang mempengeruhi penyulaman salah satunya adalah bibit yang mati terserang hama dan penyakit, atau pertum-buhan yang lambat. Cara penyulaman adalah dengan mengganti tanaman yang mati atau tumbuh abnormal dengan bibit yang baru. Penyulaman dilakukan pada lubang tanam yang bibitnya mati. Penyulaman sebaiknya dilakukan tidak lebih dari satu bulan setelah tanam dan dilakukan seawal mungkin agar tidak me-nyulitkan pemeliharaan berikutnya. Penyulaman dilakukan seawal mungkin agar pertumbuhan tanaman tetap seragam.


  • Penyiangan

Penyiangan diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari gulma. Gulma sering menjadi sarang hama dan penyakit. Waktu penyiangan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma di kebun. Penyiangan dilakukan sebelum gulma ter-sebut berbunga. Cara penyiangan dilakukan dengan manual, kored atau cangkul. Tanah di sekitar bedengan digemburkan dan ditimbunkan pada pangkal batang nanas sehingga membentuk bedengan.


  • Pembumbunan

Tanah disekitar tanaman digemburkan dan ditimbunkan pada pangkal batang nanas. Pembubunan berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar dari permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman menjadi kokoh.


  • Pengairan

Tanaman nanas tahan terhadap kekeringan, namun untuk pertumbuhan tanaman yang optimal diperlukan air yang cukup. Tanaman nanas dewasa perlu pengairan untuk merangsang pembungaan dan pembuahan. Waktu pengairan di-lakukan pagi dan sore hari. Pengairan dilakukan 2 minggu sekali. Tanah yang terlalu kering dapat menyebabkan pertumbuhan nanas kerdil dan buahnya ber-ukuran kecil.


Artikel Lainnuya : Cara Menanam Porang


  • Pemupukan

Pemupukan dilakukan dua kali. Pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan setelah tanam, kemudian pemupukan dilanjutkan 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga dan berbuah. Jenis pupuk yang digunakan adalah Urea 100 kg/ha, SP-36 150 kg/ha, dan KCl 100 kg/ha. (Apriliyana, 2010). Pupuk Urea penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang pembungaan (Amaral, 2010).


Pemupukan dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Pupuk yang digunakan adalah pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, kalium dan unsur hara mikro. Cara pemberian pupuk dibenamkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm diantara barisan tanaman nanas, kemudian ditutup dengan tanah atau dengan disemprotkan pada daun dengan menggunakan pupuk cair.


Hama dan Penyakit Pada Nanas

Kompleksnya masalah hama dan penyakit nanas membuat orang yang berkecimpung dibidang nanas harus memiliki pengetahuan tentang ciri dan cara pengendaliannya secara baik. Pengendalian tersebut meliputi pengendalian secara kultur teknis, mekanis, kimiawi, dan biologis.


Pengetahuan yang harus dikuasai dalam pengendalian kimia meliputi jenis pestisida, jenis bahan aktif, cara kerja, dan keunggulan pestisida tersebut. Dengan mengetahui dan memahami prinsip dasar pengendalian hama terpadu dan peng-gunaan pestisida sesuai aturan, tidak akan mencemari lingkungan dan mem-bahayakan kesehatan manusia. Tindakan pengendalian dilakukan bila tingkat serangan hama dan penyakit menimbulkan kerugian secara ekonomis.


Hama pada Buah Nanas

Hama-pada-buah-nanas


  • Penggerek buah (Thecla basilides Geyer)

Kupu-kupu berwarna coklat. Kupu-kupu betina meletakkan telurnya pada permukaan buah, kemudian menetas menjadi larva, bentuk larva pada bagian tubuh atas cembung, bagian bawah datar dan tubuh tertutup bulu-bulu halus pendek. Gejalanya daging buah berlubang dan mengeluarkan getah, kemudian membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri. Pengendaliannya dengan menjaga kebersihan kebun, membuang bagian tanaman yang terserang hama, dan dengan menyemprot insektisida.


  • Kumbang (Carpophilus hemipterus L.)

Kumbang kecil berwarma coklat atau hitam. Larvanya berwarna putih kekuningan, berambut tipis, bentuknya langsing berkaki 6. Gejalanya buah menjadi bergetah dan busuk oleh mikroorganisme lain (cendawan dan bakteri). Pengendaliannya dengan menjaga kebersihan kebun dan pemberian insektisida.


Artikel Lainnuya : Cara Merawat Tanaman Kelengkeng Agar Cepat Berbuah Lebat Dan Besar


  • Lalat buah (Atherigona sp.)

Lalat berukuran kecil, meletakkan telur pada bekas luka bagian buah, kemudian menjadi larva berwarna putih. Gejalanya buah menjadi lunak. Pengen-daliannya dengan menjaga kebersihan kebun, membuang buah yang terserang lalat buah, dan dengan penyemprotan insektisida.


  • Thrips (Holopothrips ananasi Da Costa Lima)

Thrips berukuran sangat kecil panjangnya sekitar 1,5 mm, berwarna coklat, dan bermata besar. Gejalanya terdapat bintik-bintik berwarna perak pada buah dan daun karena cairan sel daun dihisap oleh hama tersebut. Pada tingkat serangan yang berat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda terhambat. Pengendalian dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun, mengurangi ragam tanaman inang, dan penyemprotan insektisida.


  • Sisik (Diaspis bromeliae Kerne)

Serangga berukuran kecil berdiameter ± 2,5 mm, bulat dan datar, berwarna putih kekuningan/keabu-abuan, bergerombol menutupi buah dan daun, sehingga menyebabkan ukuran buah kecil dan pertumbuhan tanaman terhambat. Pengenda-liannya dengan penyemprotan insektisida.


  • Ulat buah (Tmolus echinon L)

Serangga muda/dewasa berupa kupu-kupu berwarna coklat serta larva/ulat tertutup rambut halus dan kepalanya kecil. Gejalanya buah menjadi berlubang, bergetah dan sebagian buah memotong bagian tanaman yang terserang berat. Pengendaliannya dengan mengumpulkan ulat secara mekanis, serta disemprot insektisida.


  • Hama lain

Rayap, tikus, dan kutu tepung jeruk juga kadang – kadang menyerang tanaman nanas.


Penyakit Pada Buah Nanas

Penyakit-Pada-Nanas


Busuk hati dan busuk akar

Penyebabnya adalah Cendawan Phytophthora parasitica. Penyakit busuk hati disebut hearth rot, sedangkan busuk akar dinamakan root rot. Penyakit tersebut disebarkan oleh tanaman inang, air yang mengalir, alat-alat pertanian, curah hujan tinggi, tanah yang mengandung bahan organik yang belum matang, dan kelembaban tanah tinggi.


Gejalanya terjadi perubahan warna menjadi hijau belang-belang kuning dan ujungnya nekrotis, daun-daun muda mudah dicabut, pada bagian pangkal daunnya membusuk dengan bau busuk, berwarna coklat, dan akhirnya tanaman mati. Pengendaliannya dengan cara perbaikan drainase tanah, mengurangi kelembaban sekitar kebun, memotong atau mencabut tanaman yang sakit, dan dengan pencelupan bibit dalam larutan fungisida sebelum tanam.


Artikel Lainnuya : Cara Menanam Durian Cepat Berbuah Dan Jarak Tanamnya


  • Busuk pangkal

Penyebab cendawan Thielaviopsis paradoxa atau Ceratocystis paradoxa. Penyakit tersebut sering disebut base rot. Penyebaran penyakit dibantu tanaman inangnya, adanya luka-luka mekanis pada tanaman, angin, hujan, dan tanah. Gejala pada bagian pangkal batang, daun, buah, dan bibit menampakkan gejala busuk lunak berwarna coklat, hitam, atau bercak-bercak putih kekuning-kuningan dan berbau khas. Pengendaliannya dengan menyimpan bibit sementara sebelum ditanam agar luka cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca kering, menghindari luka-luka mekanis dan dengan perendaman bibit dalam larutan fungisida.


  • Penyakit Lain

Penyakit lain yang biasa menyerang adalah busuk bercak gabus pada buah yang disebabkan oleh cendawan Pinicillium funiculosum Thom, busuk bibit oleh cendawan Pythium sp., layu dan bercak kuning oleh virus yang belum diketahui secara pasti jenisnya. Pengendalian dilakukan secara terpadu, meliputi peng-gunaan bibit yang sehat, perbaikan kultur teknik budidaya secara intensif, pemotongan/pencabutan tanaman dan pemusnahan tanaman yang sakit (Soedarya, 2009).


Panen

Panen buah nanas dilakukan tergantung dari jenis bibit yang digunakan. Bibit yang berasal dari mahkota berbuah pada umur 24 bulan. Tanaman yang berasal dari tunas batang dipanen setelah umur 18 bulan, sedangkan tanaman yang berasal dari tunas akar dapat berbuah setelah berumur 12 bulan. Menurut Prihatman (2000), ciri-ciri buah nanas yang siap dipanen adalah mahkota buah terbuka, tangkai buah mengkerut, mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat, warna bagian dasar buah kuning, dan timbul aroma nanas yang harum dan khas.


  • Cara Panen

Cara pemanenan dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam yang steril. Pemanenan dilakukan secara hati-hati agar buah tidak rusak dan memar.


  • Periode Panen

Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen pertama sekitar 25%, kedua 50%, dan ketiga 25% dari jumlah yang ada. Tanaman yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil.


  • Produksi

Potensi produksi tanaman nanas yang dibudidayakan secara intensif dapat mencapai 60-70 ton/hektar. Pada umumnya rata-rata 20-25 ton/hektar, tergantung jenis nanas, sistem penanaman dan pemeliharaannya.


Pascapanen

Buah nanas termasuk komoditas yang mudah rusak, susut dan cepat busuk. Oleh karena itu, setelah panen memerlukan penanganan pascapanen yang memadai (Prihatman, 2000).


  • Pengumpulan

Setelah panen dilakukan pengumpulan buah ditempat penampungan hasil atau gudang sortasi. Pengumpulan hasil harus dilakukan sebaik mungkin agar tidak terjadi kerusakan buah.


  • Penyortiran dan Penggolongan

Kegiatan sortasi dilakukan dengan memisahkan buah yang rusak, memar, busuk, atau mentah secara terpisah kemudian mengklasifikasikannya berdasarkan bentuk dan ukuran yang seragam, jenis maupun tingkat kematangannya.


  • Penyimpanan

Penyimpanan dilakukan untuk mengumpulkan buah nanas sebelum diangkut ke pasaran. Buah nanas biasanya disimpan dalam ruangan dingin yang suhunya sekitar 50C. Hal yang harus diperhatikan adalah cara penyimpanan, tempat pe-nyimpanan, dan berapa lama waktu maksimal untuk menyimpanan.


  • Pengemasan dan Pengangkutan

Kegiatan pengemasan sangat penting dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah. Jenis kemasan sangat mempengaruhi kualitas nanas. Pengangkutan di-mulai dengan menyusun nanas yang sudah dikemas secara teratur pada alat pengangkutan. Hal yang menentukan adalah jenis kemasan, teknik pengemasan, ukuran kemasan, teknik pengangkutan, dan alat angkut yang digunakan.


Artikel Lainnuya : 11 Cara Menanam Bunga Kol Yang Baik Dan Benar Serta Syarat Tumbuhnya


Pemasaran

Apabila potensi tersebut dapat dimanfaatkan secara optimum, nanas dapat dijadikan buah andalan, baik untuk ekspor maupun konsumsi dalam negeri yang akan terkait dengan pendapatan pelaku-pelaku agribisnis nanas. Permintaan produksi nanas dari waktu ke waktu terus meningkat. Pasar mempersyaratkan kualitas, jenis nanas, dan pengemasan produk yang baik. Hal yang harus diper-hatikan adalah jumlah produksi dan daya serap pasar.


Demikian penjelasa artikel diatas tentang Cara Budidaya Nanas – Bibit, Syarat Tumbuh, Keuntungan, Analisa semoga dapat bermanfaat untuk seluruh pembaca setia Lahan.Co.Id