Cara Perawatan Jahe

Cara Perawatan Jahe

Meski semua bibit tanaman jahe telah anda tanam dengan baik, tugas anda tidak serta merta berhenti di sini. Sebaliknya, supaya untuk mendapat hasil panen yang memuaskan justru baru di mulai. Karena biasanya, di tahap tersulit dalam bertanam adalah tahap perawatan/pemeliharaan. Ya ,tahap pemeliharaan adalah langkah tersulit yang harus di lakukan oleh para petani untuk mempertahan kan kehidupan tanamannya hingga saat panen.


Selain harus di lakukan secara rutin, pemeliharaan tanaman juga membutuhkan seseorang yang memiliki kemampuan mumpuni di bidang pertanaman. Bukan itu saja. Kesabaran dan ketelitian juga menjadi kunci bagaimana seseorang bisa berhasil merawat serta memelihara ladang/kebunnya dengan baik. Untuk itu, pada tahap ini di perlukan pengetahuan yang benar-benar memadai agar hasilnya tidak mengecewakan.

Cara-Perawatan-Jahe


Jika anda merasa kurang mampu, sebaliknya sewa tenaga kerja berpengalaman yang benar-benar memiliki cukup pengetahuan dalam seluk beluk bertanam jahe berikut cara memeliharanya. Tahap pemeluharaan nya sendiri meliputi beberapa proses. Untuk lebih jelasnya, simak beberapa hal yang mesti di lakukan terkait dengan pemeliharaan tanaman jahe berikut ini.


Cara Menanam Jahe Merah


  • Penyulaman Tanaman Jahe

Untuk melakukan usaha pemeliharan terhadap tanaman jahe, sebaiknya tunggu hingga tanaman jahe telah berusia antara 2-3 minggu setalah masa tanam. Karena pada masa itu, biasanya akan ada beberapa tanaman yang tumbuh secara tidak normal, rusak/terserang jamur atau penyakit, atau bahkan mati sebelum dewasa. Ketika hal itu benar-benar terjadi maka tindakan penyulaman atau penggantian bibit baru dengan usia yang sama sangat di perlukan.


Hal ini mutlak harus dilakukan jika ingin tanaman anda menghasilkan buah yang berkualitas. Hal ini dilakukan agar penyakit yang menyerang tidak berjangkit pada tanaman lain. Oleh sebab itu, mengganti bibit yang rusak atau mati sebelum tumbuh besar sesegera mungkin sangat penting. Keuntungan lain yang dapat anda peroleh dengan melakukan penyulaman adalah:


  • Lahan yang digunakan untuk menanam jahe tidak terbuang percuma. Dengan kata lain, menoptimalkan lahan dengan sebaik-baiknya.
  • Melengkapi jumlah awal bibit yang telah di tanam. Artinya, penggantian tersebut juga berfungsi menggenapi jumlah bibit yang semula di tanam sehingga tidak ada kekosongan.
  • Mengatur semua tanaman tumbuh secara beraturan dan bersamaan agar tinggi dan besarnya ukuran tanaman tidak ada yang berbeda.
  • Tetap memenuhi perhitungan target produksi.

  • Penyiangan Tanaman Jahe

Penyiangan-Tanaman-Jahe

Ketika tanaman jahe telah mulai menumbuhkan tunas-tunasnya maka yang umum terjadi adalah rumput rumput kecil atau gulma juga dengan sendirinya ikut tumbuh. Sekalipun anda telah melakukan pemasangan molsa pada tanaman anda. Kenyataan masih saja ada golma yang tumbuh di sela sela atau di sekeliling tanaman. Hal ini tidak hanya sekedar menggangu produktivitas tanaman,tetapi juga membahayakan kelangsungan hidup tanaman.


Ya, hal ini di karenakan gulma juga hidup dari menyerap unsur hara dari dalam tanah sehingga keberadaannya perlu anda waspadai. Bagi tanaman pokok, gulma ibarat batu kerikil yang kecil namun bila terinjak menyebabkan rasa sakit dan bahkanluka di kaki. Begitu juga dengan rumput rumput liar penggangu itu.bukan hanya menyerap saja,ia bahkan tak segan segan merebut segala macam zat hara dari tanah,air,udara,dan juga sinar matahari. Untuk itu,gulma tidak boleh di biarkan hidup di sela sela tanaman.caranya,yaitu dengan melakukan penyiangan untuk memberantas semua gulma yang tumbuh.


11 Tahap Budidaya Jahe Merah Dalam Polybag Dan Analisisnya


Penyiangan bisa dilakukan dengan menggunakan alat alat sederhana seperti sabit,cangkul,atau cetok. Pastikan sebelum melakukan penyiangan,alat yang akan anda gunakan telah di asah tajam sehingga memudahkan penggunaan. Menggunakan peralatan manual,tenyu hanya berlaku untuk lahan yang tidak terlalu luas. Sebaliknya,untuk lahan yang luasnya berhektar hektar,melakukan penyiangan secara manual sama artinya dengan melakukan pekerjaan yang tidak efisien. Selain sangat melelahkan,waktu juga banyak terbuang hanya unyuk melakukan satu jenis pemeliharaan. Padahal masih banyak tahap lain yang juga harus dilakukan selain penyiangan.


Lalu, adakah cara yang lebih efektif? Tentu ada. Yaitu dengan cara memberi obat khusus pembasmi gylma(herbisida) pada tiap tiap gulma yang tumbuh. Hanya saja pemberian herbisida ini tidak sama seperti penyiangan manual. Herbisida di berikan sesaat sebelum penanaman bibit atau segera setelah bibit mulai tumbuh.


Penyiangan memiliki manfaat tersendiri baik untuk tanaman maupun lahan. Untuk lebih jelas, berikut ini manfaat penyiangan:

  • Membersihan lahan dari rumput rumut liar,tanaman selain jahe, dan jenis gulma merugikan lainnya.
  • Meningkatkan produktivitas tanaman. Karena secara otomatis semua unsur hara,air,udara,dan sinar matahari dapat diserap secara optimal oleh tanaman.
  • Lahan atau tanah yang terbebas dari gulma,struktur tanahnya lebih bagus sehingga akan semakin menyuburkan tanah.

Itulah sebabnya menanam jenis tanaman apapun sangat dianjurkan untu melakukan penyiangan.demi memperoleh tanah yang subur serta hasil tanaman yang baik, maka penyiangan mesti dilakukan secara rutin. Bukan hanya rutin, dalam melakukan penyiangan anda juga harus melakukan dengan baik dan benar. Lebih lanjut, akan dijelaskan beberapa tips untuk melakukan penyiangan secara benar,antara lain:


  • Lakukan penyiangan pada waktu yang tepat. Artinya, langkah tersebut dilakukan secepatnya sebelum gulma mulai mengganggu tanaman jahe anda.
  • Meski anda bersemangat menyiangi gulma,sebaiknya jangan melakukan secara berlebihan karena hanya akan menyebabkan pemborosan tenaga ataupun biaya.
  • Pastikan penyiangan yang anda lakukan memperhatikan kondisi tanah. Jangan sampai hal itu menggangu kesuburan tanah karena akan berpengaruh juga pada kesuburan tanaman.

Cara Menanam Kunyit


Penyiangan yang dilakukan secara benar serata waktu yang tepat, menjadi kunci bagaimana penyiangan dapat berhasil. Jangan hanya karena anda terburu buru atau bersemangat membasmi gulma, anda lantas melakukan semuanya semuanya tanpa perencanaan dan timing (waktu) yang tepat. Bisa bisa yang terjadi adalah gulma tidak hilang sekaligus sehingga memungkan ia untuk tumbuh lagi,bahkan jauh lebih banyak dari sebelumnya. Oleh sebab itu, anda perlu memilih waktu yang tepat, yaitu ketika semua tanaman jahe anda hampir memasuki usia 180 hari atau 6 bulan.


Mungin anda bertanya tanya, mengapa harus seperti itu. Hal ini karena tanaman yang akan mencapai usia 6 bulan setelah masa tanam telah memasuki masa kritis dimana ia harus bertahan dari serangan gulma yang amat banyak. Curah hujan yang tinggi menyebabkan gulma tumbuh begitu subur sehingga jika dibiarkan saja, populasinya akan jauh mengungguli populasi akan jauh mengungguli populasi tanaman pokok itu sendiri. Bukan hanya itu, pada usia yang relatif muda tersebut tanamn jahe mampu mempertahankan diri dari serangan gulma dikarenakan usianya yang masih muda.


Dengan kata lain, jika anda tidak sigap dan cekatan dalam mengatasi gulma,maka lama kelamaan ia akan membunuh tanaman anda. Tentu anda tidak ingin hal itu terjadi, bukan? Oleh sebab itulah, waktu tersebut mesti anda manfaat kan sebaik mungkin untuk melakukan penyiangan gulma secara menyeluruh dan tak bersisa. Pada fase kritis,akan lebih baik jika penyiangan secara rutin mulai dilakukan.


Ketika masa kritis telah berlalu, jika gulma kembali tumbuh biasanya tidak akan sebanyak sebelumnya. Hal itub disebabkan oleh brkurangnya curah hujan yang mengakibatkan minimnya pertumbuhan gulma sehingga anda cukup melakukan penyiangan disekeliling rumpun saja. Dalam kondisi tersebut, anda tidak perlu lagi menyiangi gulma lagi secara rutin, melainkan cukup 2 bulan sekali. Ketika tanaman anda telah memasuki usia antara 6-7 bulan, alangkah baiknya jika anda menahan diri u ntuk tidak melakukan penyiangan atau bahkan sekedar mencabuti gulma disekitar tanaman. Anjuran ini perlu di taati karena pada usia tersebut tanaman akan sangat peka terhadap gangguan yang terjadi di sekitarnya. Sehingga akan sangat riskan apabila tetap menyiangi gulma pada masa tersebut.


  • Pembubunan Tanaman Jahe

Setelah tanaman anda terbebas dari tanaman gulma,hal itu berpengaruh terhadap kerapian dan kebersihan lahan. Disamping itu, tanaman dapat juga tumbuh dengan leluasa tanpa ada gangguan lagi. Lantas apakah tugas telah berakhir? Tentu belum. Setelah selesai melakukan penyiangansecaramenyeluruh,anda harus berlanjut pada tugas pemeliharaan berikutnya,yaitu pembumbunan.


Pembumbunan merupakan tahap pemeliharaan dimana tanah yang jatuh atau longsor dari bendengan yang disebabkan oleh munculnya rimpang jahe ke permukaan. Caranya dengan menaikkan kembali tanah, lalu menimbunnya pada pangkal batang tanaman jahe diatas bedengan setebal 5 cm. Tujuannya agar pangkal tanaman kembali tertutupi oleh tanah dan menjadi semakin kokoh. Dengan dilakukannya pembumbunan,secara otomatis akan terbentuk cekungan atau gudulan kecil yang selanjutnya dapat berperan sebagai tempat untuk membuang kelebihan air.


Cara Menanam Kencur


Disampin itu, melakukan pembumbunan berarti mengontrol dan mengatur tanaman secara keseluruhan. Anda bisa tahu jika ada rimpang yang ternyata keluar dari dalam tanah sehingga hal itu bisa segera ditangani. Karena rimpang yang keluar dari tanah akan menyebabkan  terkena paparan sinar matahari sehingga warna rimpang akan berubah menjadi hijau dan bertekstur keras yang secara otomatis akan berpengaruh pada penurunan kualitas.


Itu, pembumbunan akan mengubah kondisi bendengan akan nampak lebih rapi,teratur, sekaligus mencegah tanah longsor kembali. Manfaat lainnya,akar akan lebih mudah masuk kedalam tanah serta makin berkembang dikarenakan partikel partikel tanah yang telah dihancurkan menjadi partikel kecil. Dengan melakukan pembubunan, hubungan antara tanah dengan akar tanaman semakin kuat sehingga tanaman pun dapat menyerap zat hara lebih banyak dari dalam tanah.


Lalu, kapan tahap pembumbunan ini boleh dilakukan? Ketika rimpang telah menumbuhkan sekitar 4-5 anakan atau membentuk rumpun. Saat itulah pembumbunan boleh dilakukan. Umumnya, pembumbunan tanaman jahe dilakukan pada  tanah berjenis padat dan mengandung ttanah bliat dengan curah hujan yang cukup tinggi. Akan lebih baik lagi jika selama masa penanaman jahe dilakukan pembumbunan sebanyak 2-4 kali.


Pembumbunan sendiri dapat dilakukan dengan atau tanpa mulsa. Khusus untuk tanah liat berdebu atau berpasir,sebaiknya perlu memperhatikan pembumbunan pada musim hujan. Hal ini dikarenakan pada musim hujan, biasanya pada tanah bendengan akan longsor dan turun ke dalam parit atau selokan pembuang air. Dengan melakukan pembumbunan, akan lebih banyak keuntungan yang anda dapatkan. Beberapa keuntungan tersebut diantaranya:


  • Membuat tanah semakin gembur sehingga membuat penetrasi akar dan rimpang cepat membesar.
  • Melindungi setiap rimpang jahe yang keluar dari dalam tanah dari terik panas sinar matahari.
  • Memperbanyak kadar oksigen dari dalam tanah.
  • Memperkokoh tanaman jahe karena akr dan pangkal batang tertutupi tanah dengan sempurna.
  • Memperluas jangkauan akar tanaman agar tanaman dapat menyerap lebih banyak unsur hara dari dalam tanah.

Apabila anda masih ragu dengan manfaat yang anda dapatkan, anda bisa mencobanya sendiri dengan melakukan tahap tahap pemeliharaan tanaman jahe seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Tentu dengan mengikuti prosedur yang ada diharapkan hasil yang diperoleh akan sesuai dengan yang anda inginkan.


Tanaman Yang Berkembang Biak Secara Vegetatif


  • Pemupukan Dasar dan Lanjutan

Dalam tahap penanaman dan pemeliharaan, mungin anda telah melakukan banyak usaha dan cara untuk membuat tanaman jahe anda bisa hidup dan tumbuh dengan subur. Itu sebabnya berbagai macam cara anda lakukan seperti memilih lahan di area tropis,mengolah tanah agar subur, melakukan penyemprotan gulma, menyediakan saluran drainase yang baik, menyeleksi dan menguji bibit agar layak ditanam, serta melakukan berbagai usaha pemeliharaan saat dan sesudah ditanam. Namun, agar tanaman dapat tumbuh subur serta hidup lebih lama, maka anda pun mesti melakukan pemupukan.


Untuk tahap awal, yang terlebih dahulu harus dilakukan adalah pemupukan dasar. Pemupukan dasar ini dilakukan sebaelum anda melakukanra penanaman bibit. Yaitu dengan cara memberi pupuk pada tanah yang akan di gunakan sebagai lahan penanaman jahe. Tanah yang telah di beri pupuk tersebut akan di ratakan, kemudian di buat bedengan. Dalam pemupukan tahap awal ini, pupuk yang biasa di gunakan adalah pupuk organik. Oleh sebab itu anda dapat menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos, blotong, atau bokhasi.


Pupuk organik yamg mesti di gunakan nanti harus benar-benar matang. Pupuk yang matang memiliki ciri berwarna hitam, tidak remah atau menngumpal, dan tidak berbau. Penggunaan pupuk organik ini berperan dalam menjadikan tanah gembur, membuat unsur hara dalam tanah lebih kaya, serta melancarkan sistem drainase. Untuk kadar pemberian pupuk sendiri juga di sesuaikan dengan jenis pupuk dan tanaman.


Pada tanaman jahe jika anda ingin memberi pupuk kandang, maka untuk satu hektar tanah memerlukan pupuk sekitar 10-20 ton. Pupuk di berikan pada bedengan dengan cara di sebar atau di tabur atau bisa juga di masukan langsung kedalam lubang tanam, kemudian di campur dengan tanah. Setiap lubang membutuhkan pupuk organik maupun non organi, yaitu sekitar 2,5-4 kg pupuk kandang, pupuk anorganik jenis TSP sebanyak 200 kilo, dan 300 kilo pupuk KCI.


Sedangkan untuk pemupukan lanjutan, biasanya di lakukan setelah bibit telah tumbuh menjadi tanaman dan telah melalui tahap pembubunan. Setelah melakukan pembubunan tanaman, baru langkah pemupukan tahap lanjut di lakukan. Memang apa perlunya pemupukan lanjutan? Semua orang mungkin termasuk anda sendiri pasti sudah tahu bahwa aktivitas bercocok tanam baik skala kecil maupun skala besar, lalu melalui tahap pemupukan. Itu karena meski setiap tanaman memiliki kemampuan untuk memperoleh makananya dengan menyerap zat hara dari dalam tanah, itu saja belum cukup untuk mengoptimalkan oertumbuhan tanaman.


Jika tanah tanaman tepat tanaman subur subur, mungkin tanaman tetap akan hidup walau tak diberi pupuk. Namun persoalannya adalah jika tanah terdebut kurang subur, maka satu satunya jalan untuk menyuburknnya adalah dengan melakukan pemupukan. Alasannya adalah agar buah yang dihasilkan oleh tanaman yang kita tanam tersebut lebih baik yang sesuai diinginkan.

Itulah sebabnya pemupukan adalah salah satu pokok penting dalam bercocok tanam selain penyiraman demi memenuhi nutrisi untuk tanaman, pemupukan sangat disarankan dilakukan oleh para petani, khususnya petani jahe.


Pupuk sendiri memiliki arti bahan bahan yang berasal dari makhluk hidup(organik) dan buatan/kimiawi (anorganik). Sedangkan pemupukan berarti pemberian pupuk pada tanaman untuk memperbaijki kondisi struktur tanah yang tandus atau kurang subur, dan melengkapi nutrisi tambahan yang juga penting bagi tanaman jahe, terutama zat nitrogen dan kalium.


Berdasarkan proses terbentuknya, pipuk terbagi menjadi 2 jenis, yaitu pupuk organik dan anorganik. Yang termasuk pupuk organik seperti kompos,kandang,humus,hijau, dan pupuk cair organik( bukhasi). Sedangkan yang tergolong dalam pupuk anorganik adalah urea,TSP,KCl,ZA, dan NPK. Kedua jenis pupuk tersebut sama sama bisa digunakan asalkan tepat waktu dan cara penggunaannya.


Umumnya, pupuk organik sering di gunakan untuk pemupukan pada masa awal tanaman jahe. Sedangkan untuk pemupukan lanjutan, yang sering di gunakan adalah pupuk anorganik seperti urea, TSP, dan KCI. Di antara kedua jenis pupuk tersebut, sebenarnya yang paling bagus di gunakan adalah pupuk organik karna ia berasal dari bahan-bahan alami sehingga tidak mengandung zat kimia yang dapat merusak lingkungan. Meski dimikian, pupuk anorganik justru lebih sering di gunakan oleh para petani ketimbang pupuk organik. Hal ini di karenakan pupuk anorganik lebih mudah di dapat serta mudah digunakan sehingga pupuk organik sering menjadi pilihan kedua setelah pupuk anorganik.


Meski begitu, penggunaan kedua jenis pupuk tersebut akan sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jahe jika di gunakan dengan cara yang tepat. Keduanya juga bisa di gunakan secara bergantian baik untuk pemupukan awal dan lanjutan. Namun khusus untuk pupuk anorganik,sebaiknya gunakan secara benar dan behati-hati demi kesehatan lingkungan. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kelebihan dan kekurangan dari pupuk, simak penjelasan di bawah ini.


Cara Menanam Pare


Kelebihan dan Kekurangan Pupuk Anorganik

Kelebihan Kekurangan
Komposisi bahan lebih terukur Kandungan zat hara makro dan mikron pada beberapa produk tidak lengkap (hanya mencakup salah satunya saja)
Memiliki kandungan zat hara yang mencukupi Apabila teknik menggunakannya salah, maka dengan cepat akan mudah terbawav aliran air ketika musim hujan
Mudah didapat serta digunakan Ketika suhu sedang meninggi,pupuk mudah menguap
Jalur pengangkutan atau transportasinya mudah Jika penggunaan terlalu banyak, maka dapat mengakibatkan kerusakan struktur tanah sekaligus meracuni tanaman

Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan pupuk anorganik,diharapkan agar anda dapat menentukan sendiri kapan saat yang tepat menggunakan pupuk tersebut dan bagaimana cara menggunakannya dengan tepat. Pemupukan lanjutan idealnya dilakukan antara 2-4 minggu sebelum ditanam. Apabila anda ingin menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang,maka anda akan membutuhkan sekitar 15-25 ton/hektar. Untuk pola tanam jenis monokultur,maka kebutuhan pupuk kandang hanya 6 ton/per hektarsedangkan untuk pola tanaman polikultur, pupuk kandang yang dibutuhkan 9 ton per hektar.


Selain waktu, perlu juga mengetahui cara menggunakan pupuk dengan benar. Umumnya, pemupukan tanaman jahe dapat di lakukan dengan 3 cara. Pertama, pupuk dengan jenis kotoran hewan(pupuk kandang) di tabur pada seluruh permukaan lahan secara merata, lalu di campur dengan tangan menggunakan cangkul bersama dengan pengolahan tanah.


Kedua, apabila yang anda gunakan pupuk organik dalam bentuk cair, maka cara menggunakanya adalah dengan menyemprotkan menggunakan handseprayer pada tanaman. Ketiga, jika anda menggunakan pupuk oranik(bokhasi) dan anorgani berbentuk padatan, ,aka caranya dengan membuat lubang di sebelah tanaman menggunakan tugal (sejenis tongkat berujung runcing).


Cara Menanam Kacang Tanah


Demikian penjelasan artikel tentang Cara Perawatan Jahe – Panen, pasca Panen, Media Tanam, Fungisida semoga bisa bermanfaat bagi pembaca setia Lahan.Co.Id