Merawat Tanaman Hias

Cara Merawat Tanaman Hias dalam Ruangan

[Lengkap] 7 Cara Merawat Tanaman Hias dalam Ruangan & PupuknyaLahan.Co.Id– Di Indonesia banyak sekali yang punya hobby memelihara tamaman hias di dalam ruangan, dengan alasan untuk memperindah atau menghidupkan ruangan agar terlihat lebih indah.

Merawat Tanaman Hias


Tanaman indoor sangat beragam jenis dan kondisinya, sehingga perlu diseleksi mana yang bisa dipakai dan yang tidak. Kesenangan tanaman terhadap kelembapan juga harus diperhitungkan, karena ada yang tahan di ruangan ber-AC, ada yang tidak.

Untuk indoor dipilih tanaman yang kokoh, sehat, dan sedang aktif pertumbuhannya. Ini ditandai dengan daun yang segar mengkilap, dan prima kondisinya.


Di dalam ruangan, sebaiknya tanaman ditaruh di tempat yang paling terang dengan cahaya alami. Sebagian besar tanaman indoor akan tumbuh lebih baik kalau berada di ruangan hangat karena akan menambah daya tahannya.

Ruangan ber-AC sebenarnya kurang disukai tanaman, karena udaranya kering. Tapi beberapa jenis tanaman seperti beringin, sirih gading, dan lidah mertua, betul-betul tahan di ruang AC, kalau melalui perlakuan adaptasi terlebih dulu.


Pemupukan Tanaman Hias dalam Ruangan

Pemupukan Tanaman Hias dalam Ruangan

Pupuk sebagai sumber hara diberikan sama seperti tanaman hias lain, yaitu pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik seperti humus, kompos, clan pupuk kandang, merupakan pupuk dasar yang dicampurkan ke dalam tanah atau media tanam pada saat tanaman ditempatkan ke dalam pot. Fungsinya untuk memperbaiki struktur media tanam.


Pupuk anorganik seperti campuran urea, TSP, dan KCI, atau NPK, diberikan secara berkala, misalnya 2-4 bulan sekali setelah tanaman tumbuh kuat. Pupuk dilarutkan dulu dengan air, lalu disiramkan pada media tanam.


Untuk merangsang pertumbuhan daun palem misalnya, pemupukan dilakukan bersamaan dengan penyiraman. Larutan satu sendok teh NPK dengan 10 liter air disiramkan pada bagian akar tanaman setiap dua minggu, terutama ketika palem sedang memperlihatkan proses pertumbuhan.

Baca Artikel Lainnya : Budidaya Tanaman Hias – Pengertian, Jenis, Manfaat Dan Fungsinya


Penyiraman Tanaman Hias dalam Ruangan

Waktu, banyaknya air, maupun cara penyiraman yang teratur akan menghindarkan tanaman dari kematian akibat salah siram.

Banyaknya air penyiraman sangat tergantung dari jenis tanamannya. Ada tanaman yang suka kondisi basah (asplenium, violces, scindapsus), semi basah (anthurium, palem, filodendron), dan kering (kaktus, sansiviera, kalanchoe).


Penyiraman dapat dilakukan dari atas sampai seluruh perakaran tanaman basah. Kelebihan air siraman terbuang ke luar lewat lubang drainase di dasar pot. Aglaonema misalnya, termasuk tanaman yang suka air, tapi juga toleran terhadap keadaan kekeringan berkepanjangan. Penyiramannya dapat dilakukan pagi dan sore, atau ketika media tanamannya mulai kering.


Penyiraman paling praktis bisa menggunakan spon basah yang diperas dan dikucurkan ke tanaman. Umumnya penggemar melakukan penyiraman ketika tanaman menjelang akan dipajang di dalam ruangan, dan penyiramannya kembali berlangsung setelah tanaman dikeluarkan dari dalam ruangan untuk proses penyegaran.


Penyegaran Tanaman Hias dalam Ruangan

Setelah menghias ruangan selama jangka waktu tertentu, tanaman perlu istirahat di luar ruangan untuk penyegaran. Tanaman yang tidak tahan sinar matahari maupun yang toleran tetap butuh penyegaran. Tindakan itu perlu untuk menjaga tanaman agar tetap sehat dan tampil prima. Kalau perawatan diabaikan, tanaman akan merana – ditandai tepi daun mengering.


Tanaman dikeluarkan antara satu sampai dua minggu sekali. Lamanya berada di luar ruangan sangat tergantung pada kondisinya. Kalau sudah pulih segar, dan daunnya tampak mengkilap, dapat ditaruh kembali di dalam ruangan.

Tanaman yang toleran terhadap sinar matahari dapat berada di luar ruangan selama 2-4 minggu, setelah satu minggu berada di dalam ruangan. Tanaman yang tahan di dalam ruangan dapat berada di luar ruangan selama 1-2 minggu, setelah berada di dalam ruangan selama 2-4 minggu.


Agar dapat bertahan lebih lama di dalam ruangan, tanaman yang suka cahaya penuh, memerlukan sinar 400-800 feed candles. Yang semi cahaya sekitar 200-400 feed candles dan yang suka teduh sekitar 50-200 feed candles.

Di luar ruangan tanaman perlu terlindung dari angin kencang dan curah hujan yang bisa merusak penampilannya: Hindarkan pula tanaman dari sinar matahari yang berlebihan.

Baca Artikel Lainnya : Bunga Mawar (Merah & Putih)


Perlindungan Kesehatan Tanaman Hias dalam Ruangan

Gangguan hama dan penyakit dapat mengakibatkan tanaman tidak tampil dalam kondisi prima. Semua gangguan itu harus dicegah. Serangan hama seperti belalang, ulat, tungau, atau kutu putih yang merusak daun dan pucuk tanaman dapat dikendalikan dengan insektisida.


Penyakit fisiologis seperti daun mengering karena kekurangan air, warna pucat karena kekurangan sinar matahari, membutuhkan perhatian dan penanganan yang tepat. Masing-masing jenis tanaman perlu dirawat sesuai persyaratan yang dibutuhkannya.


Debu bisa pula membuat ketahanan tanaman indoor cepat merosot. Lapisan debu yang belum begitu tebal dapat dibersihkan dengan menyeka daun pakai sepon atau lap basah. Bisa juga tanaman disemprot air untuk menghilangkan debunya.

Untuk membuat daun tampak mengkilap dapat digunakan susu murni atau susu ubuk yang dilarutkan dalam air. Susu dioleskan pada permukaan daun dengan kapas bersih. Tanaman yang diolesi susu akan terlihat lebih baik.


Pergantian Pot pada Tanaman Hias dalam Ruangan

Wadah yang sudah tidak layak pakai sebaiknya segera diganti dengan yang Irbih bcsar. Kalau tidak. akan mengurangi daya tarik, mrnghambat prrtumbuhan, dut mengganggu kesrhatan tamman.


Tanaman yang tumbuh cepat seperti uklaonema dan fibdendron, potnya dapat diganti 6 bulan srkali. Tanamao Yang tumbuh lambat seperci nolina atau palem tunggal, peigantian potnya dapat dilakukan setahun sekali.

Tanaman dikeluarkan dari pot lama. setelah disiapkan pot baru yang lebih besar dari penggantinya dengan dibongkar secara hati-hati.


Media tanam untuk tanaman indoor yang memakai kelembapan sedang, harus remah, tapi memiliki daya ikat air yang sedang sampai sempurna. Media tanam ini terdiri dari campuran pasir, tanah kebun. dan pupuk kandang ( 1:1). Tanaman yang suka kering dapat diberi media pasir dan pupuk kandang (1:1). Dan yang suka basah diberi tanah kebun dan pupuk kandang (1:1).

Baca Artikel Lainnya : Cara Menanam Bunga Matahari Agar Subur


Perlakuan Lain :

Agar penampilan tanaman hias senantiasa menarik, tanaman hias indoor membutuhkan perhatian perawatan rutin setiap hari. walau perlakuannya hanya sebentar.

Bagian tanaman yang rusak seperti, daun menguning, atau kering langsung segera dibuang. Cabang yang terlalu rimbun sebaiknya dikurangi agar tercipta sirkulasi udara yang lancar. Daun yang sering tumbuh dapat dipangkas secara teratur dan sekaligus untuk membentuk tajuknya.


Merawat dan Memelihara Tumbuhan Indoor

Penggunaan cahaya pada nurseri-nurseri di Negeri Belanda. sebagai sumber utama cahaya bagi tanaman.


Dari hasil penelitian yang cermat, lampu buatan ini ternyata malah lebih efektif ketimbang sinar matahari. Keunggulannya terletak pada pemilihan cahaya yang sesuai dengan keperluan tanaman. Cahaya ini dibutuhkan – tanaman untuk berbagai proses dalam pertumbuhannya. Terdapat 3 proses yang dipengaruhi oleh cahaya, yakni fotosintesis, fotomorfogenesis, dan fotoperiodisme. Tetapi di antara ketiga proses itu, fotosintesis merupakan proses utama, karena ia menghasilkan energi kimia untuk sintesis komponen organik.


Tidak semua panjang gelombang pada cahaya dibutuhkan oleh tanaman. Dari tes yang dilakukan pada banyak varietas tanaman – dengan deviasi rata-rata 5% – diperoleh spektrum rata-rata pada kurva kepekaan tanaman. Kurva ini menunjukkan, kepekaan maksimum untuk fotosintesis terletak pada panjang gelombang 675 nanometer (nm).


Sinar matahari sebagai sumber cahaya utama bagi tanaman mempunyai distri busi energi pancar yang relatif berbeda dengan tanaman. Puncak energi yang dimiliki matahari terletak pada panjang gelombang 475 nm. Di luar daerah spektrum ini, energi yang dihasilkan minimum. Karenanya, energi cahaya yang dipancarkan oleh matahari tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan tanaman untuk proses fotosintesis.


Berbeda dengan matahari, lampu buatan justru memiliki cahaya yang lebih efektif untuk digunakan pada proses fotosintesis. Pasalnya, energi yang dihasilkan oleh lampu ikonsentrasikan pada porsi Meningkatkan kualitas tanaman dengan kelebihan yang dimiliki lampu ini, proses fotosintesis pada tanaman berjalan lebih optimum. Pemakaian lampu tambahan yang tepat akan memacu terbentuknya asimilasi. Tak hanya asimilasi, siklus produksi menjadi lebih singkat, sosok tanaman lebih kuat dan sehat, serta cepatnya pembungaan dibanding biasanya.


Efek negatif yang sering timbul akibat pencahayaan oleh cahaya alami dapat dicegah. Dengan demikian pemakaian cahaya buatan justru akan meningkatkan keuntungan dilihat dari waktu penanaman dan kualitas tanaman.

Baca Artikel Lainnya : Cara Menanam Bunga Anggrek


Keefektifan cahaya buatan juga tergantung pada panjang waktu yang digunakan (sebagai cahaya tambahan dari cahaya pada siang hari) dan kadarnya. Artinya, bila jumlah cahaya yang diterima tanaman tidak optimum – atau minimum – maka pertumbuhan pun juga tidak optimum. Dari penelitian yang dilakukan, produksi tahunan pada tanaman dengan pencahayaan tambahan selama 8 jam setiap malam, menunjukkan peningkatan.


Pencahayaan untuk Tanaman Indoor

Untuk pencahayaan tanaman indoor di dalam rumah, kantor, clan hotel dapat digunakan cahaya artifisial dari lampu. Lampu tersebut selain menjadi elemen dekorasi, juga herfungsi untuk merawat dan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman.


Komposisi cahaya lampu ini tidak hanya ditujukan pada tanaman, namun juga mempertimbangkan cahaya yang bisa memuaskan mata manusia. Cahaya tersebut menyoroti dengan jelas warna daun clan bunga tanaman indoor.


Blended light lamps produk Philips sangat cocok untuk keperluan ini. Lampu tersebut menggunakan kawat pijar untuk menolak bara. Lampu blended light dilengkapi bola lampu pijar clan tabung merkuri high pressure. Kandungan cahaya biru yang menyinari tanaman akan mencegah efek pemanjangan sel/ jaringan.


Yang perlu diperhatikan, letak lampu harus persis di atas tanaman clan berjarak cukup. Jadi panas yang dihasilkan oleh pencahayaan lampu tidak menyebabkan kekeringan. Minimum level pencahayaan yang dibutuhkan tanaman permanen adalah 1.000 lux.


Selain untuk tanaman indoor, lampu produk Philips juga banyak digimakan untuk komoditas hortikultura. Di Eropa, terutama Negeri Belanda, lampu merupakan komponen utama dalam budidaya bunga potong. Pemakaian lampu dalam skala luas juga ditemui pada nurseri-nurseri besar di sana.


Cahaya artifisial juga dipakai untuk menambah cahaya siang hari di rumah kaca. Cahaya ini akan meningkatkan level pencahayaan untuk fotosintesis. Fotoperiodisme sebagai salah satu proses penting pada tanaman juga dapat ditingkatkan efektifannya dengan cara ini. Di laboratorium yang notahene tidak ada cahaya :dami, cahaya artifisial merupakau alternatif utama untuk menumbuhkan tanaman percobaan.


Untuk maksud-maksud di atas, pemilihan tipe lampu untuk masiug-masing tanaman tergantung tujuan penanaman. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti level penyinaran, distribusi penyinaran, karakteristik fotoperiodik, kebutuhan lingkungan tanaman, penambahan atau penggantian cahaya siang hari, tempat yang tersedia, dan biaya.


Di kutip dari:
Majalah Trubus

Sekian penjelasan tentang [Lengkap] 7 Cara Merawat Tanaman Hias dalam Ruangan & Pupuknya semoga bermanfaat untuk semua pembaca Lahan.Co.Id